Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Serba-serbi Pengalamanku Akhirnya KB dengan Pil KB Laktasi
22 Oktober 2019 9:29 WIB
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Serba-serbi Pengalamanku Akhirnya KB dengan Pil KB Laktasi
ADVERTISEMENT
Belajar dari kesundulan yang lalu, begitu masa nifas telah berakhir saya langsung memutuskan untuk segera KB. Saya sudah merencanakan matang-matang dari kehamilan kedua untuk memilih KB suntik hormon tiga bulan karena bayiku ASI eksklusif. Tapi saya termasuk orang yang takut dengan jarum suntik. Jadi saya konsultasikan lagi ke bidan, kira-kira saya harus mulai KB dengan metode apa ya?
ADVERTISEMENT
Bidan menjelaskan banyak macam kontrasepsi yang aman dan tidak mengganggu produksi ASI, di antaranya IUD, Implan, suntik hormon 3 bulan dan Pil KB Laktasi.
Setelah mendengar semua cara KB tersebut, saya masih belum siap ternyata dengan prosedur pemasangan implan dan IUD. Akhirnya bidan menyarankan saya untuk sementara konsumsi pil KB laktasi. Ini yang paling mudah seperti meminum vitamin saja.
Menurut penjelasan Bidan, Pil KB cukup efektif untuk mencegah kehamilan Jika digunakan sesuai aturan pakai dan diminum teratur tanpa pernah terlewat sekalipun, efektivitas pil hormon ini mencapai 99%. Jadi dengan kata lain, saya harus disiplin jika memilih konsumsi pil KB. Karena kalau tidak teratur mengonsumsinya sesuai jadwal, maka tidak menutup kemungkinan bisa kebobolan lagi.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya bidan juga melakukan pengecekan kepada saya, meliputi tensi darah, detak jantung, berat badan, tinggi badan, dan cek payudara. Karena jika memiliki riwayat penyumbatan pembuluh darah, berpenyakit jantung, mengalami gangguan hati, ada riwayat kanker payudara atau rahim dalam keluarga, menderita migrain, dan memiliki tekanan darah tinggi tidak bisa untuk melakukan KB hormonal seperti suntik dan Pil.
Karena saya sudah masuk masa menyusui selama 6 minggu lebih, maka sudah bisa mulai mengonsumsi pil KB. Saya diresepkan pil KB laktasi atau disebut juga mini pill linestrenol yang mengandung hormon progestin rendah, yang bentuknya butiran kecil berwarna putih yang harus rutin diminum setiap hari, di jam yang sama selama 28 hari, mengikuti jumlah pilnya.
ADVERTISEMENT
Selama 28 hari saya menyetel alarm di ponsel dengan jam yang sama agar tidak lupa dan terlewat waktu harus minum pil tersebut. Karena saya tipe orang yang sedikit pelupa. Dan jika bepergian pun saya harus membawa pil tersebut agar sudah waktunya konsumsi saya dapat segera meminumnya.
Berikut manfaat dari pil KB laktasi atau mini Pill yang saya rasakan setelah sebulan mengonsumsinya:
1. Akurat mencegah kehamilan sampai 99% jika dikonsumsi setiap hari di waktu yang sama. 2. Tidak mengganggu produksi ASI untuk ibu menyusui. 3. haid menjadi teratur. 4. tidak menimbulkan peradangan lokal dalam rahim 5. Dan tidak menyebabkan diare pada bayi.
Walau ada efek sampingnya yaitu agak pusing saat pertama kami konsumsi dan nafsu makan bertambah serta memang harus disiplin saat mengonsumsi pil KB laktasi, tapi setidaknya pil ini cukup menolong saya mencegah kehamilan untuk saya, tipe orang yang masih takut dengan sistem KB lainnya.
ADVERTISEMENT