Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten dari Pengguna
Serba-serbi Stretch Marks pada Ibu Hamil
15 April 2019 19:18 WIB
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Stretch marks adalah garis-garis kecil pada kulit yang tertekan, yang sering muncul di perut pada tahap akhir kehamilan. Garis-garis ini muncul karena perut berkembang pesat untuk mengakomodasi bayi dalam kandungan yang sedang tumbuh. Selain di perut, beberapa ibu hamil melaporkan adanya stretch marks di pantat, paha, pinggul, dan payudara mereka.
ADVERTISEMENT
Penyebab timbulnya stretch marks adalah perubahan jaringan pendukung elastis yang terletak tepat di bawah kulit. Tergantung pada warna kulit Moms, stretch marks dapat berwarna merah muda, coklat kemerahan, coklat tua atau ungu.
Sulit diprediksi apakah Moms akan mendapatkan stretch marks saat hamil atau tidak. Yang jelas, setidaknya setengah dari ibu hamil mendapatkan stretch marks. Tidak ada yang tahu pasti siapa yang akan mendapatkannya dan siapa yang tidak. Namun, ada beberapa faktor yang meningkatkan peluang Moms mendapatkan stretch mark, di antaranya:
ADVERTISEMENT
Sayangnya, tidak banyak yang bisa Moms lakukan untuk mencegah stretch marks. Peluang mendapatkan stretch marks dapat dikurangi dengan cara menambah berat badan secara perlahan dan tidak lebih dari jumlah berat yang disarankan selama hamil. Dalam kebanyakan kasus, tidak lebih dari 20 kg.
Tidak ada bukti bahwa krim, salep dan minyak dapat mencegah stretch marks. Meski demikian, ketiga produk tersebut dapat menjaga perut tetap lembap saat tumbuh sehingga dapat mengurangi rasa gatal.
Setelah Moms melahirkan, stretch marks akan memudar meskipun mereka tidak pernah benar-benar menghilang. Tanda ini biasanya akan memudar sekitar enam hingga 12 bulan setelah Moms melahirkan. Pigmentasi memudar dan umumnya menjadi lebih terang dari kulit di sekitarnya, dengan warna bervariasi tergantung pada warna kulit Moms, tetapi dengan tekstur yang tetap sama.
ADVERTISEMENT
Jika Moms masih merasa terganggu dengan stretch marks setelah kehamilan, Moms bisa membicarakan hal ini dengan dokter kulit tentang cara meminimalkannya. Dokter mungkin akan meresepkan obat topikal seperti tretinoin (Retin-A) dan asam glikolat. Perlu diingat, Retin-A tidak aman untuk digunakan selama kehamilan. Belum ada informasi yang dapat dipercaya tentang jumlah yang diekskresikan dalam ASI atau pengaruhnya terhadap bayi yang menyusui. Jadi, sebaiknya penggunaan Retin-A dihindari saat menyusui.
Perawatan laser disebut dapat membantu mengembalikan elastisitas kulit. Laser juga dapat mengubah pigmentasi kulit sehingga stretch marks terlihat lebih serasi dengan bagian kulit lainnya.
Perlu diketahui, stretch marks dianggap sebagai masalah kosmetik. Jadi, Moms mungkin tidak bisa mengajukan klaim asuransi untuk menutupi biaya dermatolog, obat dan prosedur dermatologi.
ADVERTISEMENT
Semoga bermanfaat.
By: Babyologist
Copyright by Babyologist