Konten dari Pengguna

Sering Menjatuhkan Sesuatu Tanpa Sengaja? Waspada Gejala Sindrom Carpal Tunnel!

Babyologist
The trusted and resourceful media for pregnancy & maternity in Indonesia. Our vision is to make The Journey beautiful and enjoyable!
9 Juli 2019 21:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Sering Menjatuhkan Sesuatu Tanpa Sengaja? Waspada Gejala Sindrom Carpal Tunnel!

ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sindrom Carpal Tunnel tidak ada hubungannya dengan terowongan kapal. Sindrom ini terjadi apabila "terowongan" antara tulang dan ligamen di pergelangan tangan menyempit. Kondisi ini mencubit saraf dan menyebabkan mati rasa di tangan seseorang, terutama di ibu jari dan tiga jari pertama. Seseorang dengan sindrom carpal tunnel mungkin mengalami kesulitan mengetik di komputer atau bermain video game. Menurut penelitian, gerakan berulang-ulang dari kedua aktivitas tersebut mungkin bisa menjadi penyebab sindrom ini.
ADVERTISEMENT

Penyebab Sindrom Carpal Tunnel

Sindrom Carpal Tunnel disebabkan oleh tekanan pada saraf median. Saraf ini memberikan sensasi pada sisi telapak jempol dan jari kecuali jari kelingking. Ini juga memberikan sinyal saraf untuk menggerakkan otot-otot di sekitar pangkal ibu jari.
Apa pun yang meremas atau mengiritasi saraf median di "terowongan" antara tulang dan ligamen di pergelangan tangan tersebut menyebabkan sindrom Carpal Tunnel, misalnya pembengkakan atau peradangan akibat rheumatoid arthritis. Sindrom ini tidak disebabkan oleh satu sebab saja melainkan kontribusi dari beberapa penyebab.
Orang yang berisiko lebih tinggi daripada lainnya untuk memiliki sindrom Carpal Tunnel adalah:
• Orang dengan kondisi anatomi tertentu seperti retak atau dislokasi pergelangan tangan, arthtritis yang membuat tulang-tulang kecil di pergelangan tangan berubah bentuk, dan orang dengan "terowongan" lebih kecil daripada normal.
ADVERTISEMENT
• Wanita cenderung lebih mudah terkena sindrom Carpal Tunnel daripada pria karena "terowongan" antara tulang dan ligamen pergelangan tangan relatif lebih kecil daripada pria.
• Kondisi yang memengaruhi saraf, beberapa penyakit kronis, seperti diabetes, meningkatkan risiko kerusakan saraf termasuk saraf median.
• Beberapa kondisi kesehatan seperti obesitas, menopause, gangguan tiroid, dan gagal ginjal.
• Perubahan dalam keseimbangan cairan tubuh. Ini umum terjadi pada wanita hamil dan menopause. Sindrom Carpal Tunnel yang terjadi saat hamil biasanya akan sembuh dengan sendirinya setelah melahirkan.
• Faktor lingkungan kerja seperti bekerja dengan alat-alat yang mengeluarkan getaran, merakit sesuatu yang membutuhkan gerakan pergelangan tangan berulang-ulang dapat menciptakan tekanan berbahaya pada saraf median atau memperburuk kerusakan tangan yang ada. Meski demikian, belum dipastikan apakah ada hubungan langsung antara penggunaan komputer dengan sindrom Carpal Tunnel.
ADVERTISEMENT

Gejala sindrom Carpal Tunnel

Sindrom ini tidak muncul secara tiba-tiba, melainkan secara bertahap. Pada mulanya, penderita mungkin hanya merasakan kesemutan atau mati rasa di ibu jari, telunjuk, dan jari tengah yang datang dan pergi. Pergelangan tangan dan telapak tangan penderita juga akan merasa tidak nyaman. Gejala-gejala lain yang umum terjadi pada penderita sindrom Carpal Tunnel adalah:
• Kesemutan atau mati rasa di ibu jari dan telunjuk. Jari tengah dan/atau jari manis juga dapat merasakan hal ini, tetapi bukan jari kelingking. Terkadang, ada sensasi seperti terkena sengatan listrik di jari-jari tersebut. Sensasi ini dapat menyebar dari pergelangan tangan ke lengan. Gejala ini sering terjadi saat penderita memegang sesuatu seperti setir, telepon, atau koran. Di tingkat yang cukup parah, sensasi tersengat ini dapat membangunkan penderitanya dari tidur.
ADVERTISEMENT
• Sering menjatuhkan benda karena tangan merasa tiba-tiba tidak kuat membawanya. Ini mungkin terjadi karena mati rasa di tangan atau kelemahan otot jempol ibu jari yang juga dikendalikan oleh saraf median.

Kapan pergi ke dokter?

Segera periksakan diri ke dokter apabila tanda dan gejala sindrom Carpal Tunnel muncul terus-menerus dan mengganggu aktivitas normal serta pola tidur. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini akan merusak saraf dan otot.

Perawatan sindrom Carpal Tunnel

Setelah didiagnosis oleh dokter, penderita sindrom Carpal Tunnel dapat menjalani terapi pengobatan atau operasi. Terapi non-bedah bisa meliputi belat pergelangan tangan, obat anti inflamasi nonsteroid, dan kortikosteroid. Sementara itu, pembedahan mungkin dilakukan jika gejala parah atau tidak sembuh setelah menjalani perawatan lainnya. Operasi dilakukan untuk menghilangkan tekanan dengan memotong ligamen yang menekan saraf median. Operasi dapat dilakukan dengan metode endoskopi atau operasi terbuka.
ADVERTISEMENT