Konten dari Pengguna

Sindrom Brugada: Gangguan Serius Terkait Irama Jantung

Babyologist
The trusted and resourceful media for pregnancy & maternity in Indonesia. Our vision is to make The Journey beautiful and enjoyable!
5 Juli 2019 14:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Sindrom Brugada: Gangguan Serius Terkait Irama Jantung

ADVERTISEMENT
Sindrom Brugada merupakan gangguan irama jantung yang berpotensi mengancam jiwa. Gangguan kesehatan yang kadang diturunkan ini membuat penderitanya berisiko memiliki peningkatan irama jantung abnormal dari ruang bawah jantung.
ADVERTISEMENT

Penyebab sindrom Brugada

Gangguan irama jantung yang diakibatkan oleh sindrom Brugada terjadi karena kerusakan di saluran yang mengarahkan aktivitas impuls listrik agar jantung berdetak. Ini menyebabkan jantung berdetak secara tidak normal dan berputar secara elektrik di luar kendali dalam ritme yang cepat dan berbahaya.
Akibatnya, jantung tidak dapat memompa secara efektif sehingga tidak cukup darah mengalir ke seluruh tubuh. Ini bisa menyebabkan pingsan atau kematian jantung mendadak.

Faktor risiko sindrom Brugada:

• Faktor genetik/keturunan: Sindrom Brugada sering diwariskan, tetapi mungkin juga diakibatkan oleh kelainan struktural yang sulit dideteksi di jantung serta ketidakseimbangan bahan kimia, atau efek obat tertentu.
• Faktor jenis kelamin: Laki-laki dewasa lebih sering didiagnosis mengalami sindrom Brugada daripada perempuan.
ADVERTISEMENT
• Faktor ras: Sindrom Brugada lebih sering terjadi pada orang Asia daripada ras lainnya.
• Demam: meskipun demam tidak menyebabkan sindrom Brugada dengan sendirinya, demam dapat mengiritasi jantung dan merangsang pingsan yang dipicu oleh Brugada atau henti jantung mendadak, terutama pada anak-anak.

Gejala sindrom Brugada

Banyak penderita sindrom Brugada tidak menunjukkan gejala apa pun, jadi mereka tidak mengetahui kondisinya. Sindrom ini juga jauh lebih umum ditemukan pada pria daripada wanita.
Sindrom Brugada baru bisa terdeteksi apabila penderita menjalani tes elektrokardiogram (EKG). Pada pembacaan EKG orang yang terkena sindrom ini, akan terdapat pola abnormal yang disebut pola EKG Brugada tipe 1. Tanda ini hanya terdeteksi pada EKG.
Seseorang mungkin saja memiliki tanda atau pola Brugada tanpa memiliki sindrom Brugada. Namun, tanda dan gejala yang bisa berarti seseorang menderita sindrom ini termasuk:
ADVERTISEMENT
Kapan harus ke dokter?
Sementara itu, komplikasi sindrom Brugada termasuk serangan jantung mendadak, kehilangan fungsi jantung, pernapasan dan kesadaran yang mendadak, yang sering terjadi saat tidur.

Pengobatan sindrom Brugada

Karena sifat kelainan irama jantung, obat-obatan biasanya tidak digunakan untuk mengobati sindrom Brugada. Kelainan ini biasanya diobati dengan cara menanamkan alat medis yang disebut Implantable Cardioverter-defibrilator (ICD). Perangkat kecil ini secara terus-menerus memonitor irama jantung dan memberikan kejutan listrik ketika diperlukan untuk mengontrol detak jantung yang tidak normal. Meskipun dapat membantu, ICD juga dapat menyebabkan efek samping yang gawat. Beberapa orang telah melaporkan bahwa mereka menerima guncangan yang tidak perlu dari ICD yang dipasang di jantung mereka, bahkan ketika detak jantung mereka tidak mengancam nyawa.
ADVERTISEMENT
Kadang-kadang, obat-obatan tertentu seperti quinidine digunakan untuk mencegah jantung masuk ke ritme yang berpotensi berbahaya. Terapi obat seperti ini mungkin bermanfaat sebagai terapi tambahan untuk orang-orang yang sudah dipasangi ICD.
Orang yang terkena sindrom Brugada juga disarankan untuk mendapatkan dukungan dari orang-orang terdekat. Apabila orang terdekat tidak cukup memberikan dukungan, mereka dapat bergabung dalam kelompok pendukung (support group) khusus untuk orang-orang dengan gangguan jantung. Mereka juga disarankan untuk melakukan checkup secara teratur.