Konten dari Pengguna

Skrining Anemia pada Bayi

Babyologist
The trusted and resourceful media for pregnancy & maternity in Indonesia. Our vision is to make The Journey beautiful and enjoyable!
26 Januari 2019 9:30 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Skrining Anemia pada Bayi
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Anemia merupakan keadaan kekurangan sel darah merah dalam tubuh. Sel darah merah ini sendiri berfungsi untuk menyalurkan oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh. Secara umum, anemia disebut keadaan kurang darah yang ditandai dengan lemah, letih dan lesu. Namun pada kenyataannya, anemia memiliki dampak yang cukup serius apabila dibiarkan, khususnya pada anak yang sedang mengalami proses tumbuh kembang.
ADVERTISEMENT
Anemia memiliki berbagai macam klasifikasi dan angka kejadian tertinggi disebabkan oleh kekurangan zat besi atau Fe. Anemia ini selanjutnya disebut dengan ADB atau anemia defisiensi zat besi. Angka kejadian ADB nyatanya cukup tinggi di negara berkembang seperti Indonesia, khususnya banyak dialami pada akhir masa bayi menuju masa kanak-kanak.
Kurangnya zat besi pada bayi dapat dimulai sejak dalam masa kandungan, di mana ibu mengalami anemia defisiensi besi yang tidak tertangani dengan baik dan paling banyak juga disebabkan oleh kurangnya asupan makanan yang mengandung zat besi di masa pemberian MPASI.
Adapun pencegahan ADB yang bisa Moms lakukan selain memberikan asupan zat besi yang mencukupi bagi anak, Moms juga bisa melakukan skrining pemeriksaan kadar Hemoglobin dan Fe pada anak saat berusia 1 tahun.
ADVERTISEMENT
 
Semoga bermanfaat.
By: Editha Aldillasari
Copyright by Babyologist