Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Tanda Perkembangan dan Penyebab Gangguan Motorik Bayi Hingga 1 Tahun
30 Juli 2019 22:03 WIB
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Perkembangan bayi baru lahir hingga usia satu tahun sangat penting untuk dicermati karena masih dalam fase keemasan. Tumbuh kembang anak pada fase ini sangat cepat dan karena tubuhnya masih belum optimal untuk melakukan aktivitas orang dewasa, setiap gangguan atau kelainan yang terjadi jika dideteksi lebih dini akan lebih mungkin disembuhkan daripada jika tidak terdeteksi hingga dewasa. Oleh karena itu, tanda-tanda gangguan perkembangan pada anak perlu orang tua ketahui dan waspadai.
ADVERTISEMENT
Gangguan perkembangan motorik merupakan satu dari empat gangguan perkembangan anak yang harus diwaspadai. Tiga lainnya adalah gangguan perkembangan sosial-emosional, gangguan perkembangan bicara dan bahasa, serta gangguan perkembangan kognitif.
Gerakan motorik terdiri dari dua jenis yaitu gerakan motorik kasar dan gerakan motorik halus. Gerakan motorik kasar berhubungan dengan penggunaan otot-otot besar di tubuh untuk melakukan pekerjaan fisik seperti berjalan, berlari, dan meloncat. Sementara itu, gerakan motorik halus menggunakan otot-otot kecil serta koordinasi mata-tangan. Gerakan-gerakan yang tergolong dalam gerakan motorik halus contohnya menggenggam, menggambar, dan menulis.
Artikel ini hanya akan membahas tentang gangguan gerakan motorik halus, penyebabnya, dan penanganan yang biasa diberikan.
Bayi baru lahir hingga satu tahun biasanya sudah dapat melakukan gerakan-gerakan motorik halus sebagai berikut:
Saat berusia 0-3 bulan
ADVERTISEMENT
- Tangan dalam posisi mengepal
- Gerakan lengan acak dan tidak terkontrol
- Mulai memegang benda di tangan
- Mengikuti gerakan seseorang dengan mata
- Mengayunkan seluruh lengan ke sasaran (mainan atau orang)
- Menyaksikan gerakan tangannya sendiri dan membawa tangan ke mulut
Saat berusia 3-6 bulan
- Mencapai mainan menggunakan kedua lengan
- Mulai mentransfer objek dari satu tangan ke tangan lain
- Memegang kedua tangan bersama
- Mulai memperhatikan benda yang letaknya beberapa meter dari posisinya
Saat berusia 6-9 bulan
- Mulai mengambil dan memegang benda
- Menggunakan genggaman menyapu untuk memindahkan objek dengan jari
- Mencari satu objek sambil memegang yang lain
- Menyentuh benda-benda dengan menggunakan jari telunjuk
ADVERTISEMENT
- Membawa benda ke mulut
- Mulai memegang botol
- Meremas benda dengan kepalan tangan
- Memainkan tangan sendiri
Saat berusia 9-12 bulan
- Mulai memberi makan diri sendiri finger foods
- Membalik beberapa halaman dalam sebuah buku sekaligus
- Mulai memasukkan benda-benda kecil ke dalam cangkir atau wadah
- Mengembangkan kemampuan pincer grasp (menggunakan jari telunjuk dan ibu jari untuk mengambil objek)
- Mentransfer objek di antara tangan (mulai belajar keterampilan melintasi garis tengah tubuh)
- Meraih krayon dengan genggaman mengepal
- Dapat memegang dua benda kecil di satu tangan
- Mulai menunjukkan preferensi tangan dominan
Apabila si Kecil tidak menunjukkan atau sulit melakukan aktivitas-aktivitas motorik halus sesuai tonggaknya, belum tentu juga dia mengalami gangguan perkembangan motorik halus. Karena setiap individu itu unik, si Kecil mungkin saja hanya terlambat sebentar dalam menguasai kemampuan motorik halus tersebut. Namun, apabila terdapat lebih dari satu tanda bahwa dia tidak mampu melakukan gerak motorik halus sampai batas tenggat waktu, penyebabnya mungkin sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Kurangnya stimulasi dari lingkungan seperti apabila tidak dapat menggenggam dengan baik maka harus dilatih dengan cara diberi mainan genggam dan didorong untuk menggenggam mainan-mainan lainnya
- Kelainan genetik/keturunan seperti sindrom Down
- Masalah perkembangan seperti autisme
- Keterlambatan kognitif
- Masalah visual/penglihatan, karena bayi tidak akan dapat melakukan beberapa aktivitas seperti meraih benda apabila tidak bisa melihatnya dengan jelas
- Gangguan neuromuskuler (saraf dan otot) seperti distrofi otot atau cerebral palsu
- Penurunan kekuatan jari, lengan, dan inti (ditandai dengan menurunnya keahlian motorik halus padahal sebelumnya sudah mampu melampaui tonggak perkembangan)
Anak yang terdiagnosis gangguan perkembangan motorik halus dapat diobeati dengan cara terapi. Untuk beberapa orang, baik terapi kognitif maupun terapi integrasi sensorik dapat membantu mereka menjalani aktivitas sehari-hari. Masalah dengan harga diri juga dapat muncul pada anak-anak. Ini dapat mengarah pada kemungkinan depresi berat atau gangguan mental serius lainnya. Oleh karena itu, konseling sering dimasukkan sebagai salah satu bagian dari perawatan gangguan perkembangan.
ADVERTISEMENT