Konten dari Pengguna

Tanda-tanda Anak Butuh Terapi Wicara

Babyologist
The trusted and resourceful media for pregnancy & maternity in Indonesia. Our vision is to make The Journey beautiful and enjoyable!
11 Oktober 2018 15:50 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tanda-tanda Anak Butuh Terapi Wicara
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Orang tua tentu menginginkan anaknya tumbuh sehat dan tidak kurang suatu apa pun. Namun, beberapa anak memiliki keterlambatan ketika mempelajari suatu keahlian. Anak yang kurang dapat memahami dan mengekspresikan bahasa mungkin membutuhkan terapi wicara untuk dapat meningkatkan kemampuan bicaranya. Jika memang perlu, Moms dapat mendaftarkan si Kecil untuk mengikuti sesi terapi wicara.
ADVERTISEMENT
Terapi wicara meliputi terapi bahasa verbal dan bahasa nonverbal. Terapis akan mengarahkan si Kecil untuk mengoptimalkan koordinasi mulut agar mampu menghasilkan suara untuk membentuk kata-kata. Anak akan dilatih untuk membuat kalimat dengan artikulasi, kelancaran, dan volume suara yang jelas.
Selanjutnya, terapis akan mengajak si Kecil untuk memahami dan mengekspresikan bahasa. Tujuannya agar anak dapat berekspresi saat menggunakan media lain dalam berbahasa. Gerak tubuh, tulisan, gambar, komputer, smart phone dan media sosial adalah beberapa contoh media lain dalam berbahasa. Seiring dengan berkembangnya pengetahuan tentang terapi wicara, para terapis telah mengintegrasikan aspek-aspek terkait dengan gangguan makan dalam sesi terapi.
Tanda Gangguan Komunikasi yang Butuh Terapi Wicara
Gangguan kemampuan bicara
Gangguan berbicara gagap atau mengulang suku kata atau ucapan yang terhenti pada huruf-huruf tertentu.
ADVERTISEMENT
Kesulitan mengartikulasikan suku kata tertentu dengan jelas. Orang lain tidak mengerti apa yang diucapkan si Kecil.
Gangguan pada kualitas volume atau ketidakjelasan suara yang keluar dari mulut si Kecil bisa menyebabkan ketidaknyamanan pada saat berbicara. Bahkan, si Kecil bisa merasa sakit saat berbicara dan perkataannya tidak bisa ditangkap dengan jelas oleh orang lain.
Gangguan memahami dan mengekspresikan bahasa
Si Kecil memiliki kosakata yang kurang banyak serta tidak mampu menempatkan kata-kata untuk membentuk kalimat. Si Kecil tidak bisa mengekspresikan diri untuk memilih kata-kata yang tepat dalam suatu diskusi.
Adanya gangguan pada kemampuan komunikasi kognitif. Si Kecil sulit berkomunikasi dan memecahkan masalah yang dia hadapi.
Si Kecil sulit memahami dan mengolah bahasa.
ADVERTISEMENT
Si Kecil mengalami gangguan autisme. Gangguan tersebut bisa membuat anak mengalami gangguan bicara dan berkomunikasi secara nonverbal.
Terapi wicara juga direkomendasikan untuk anak yang menderita penyakit tertentu, misalnya disfagia (susah menelan). Gangguan disfagia terjadi apabila si Kecil mengalami batuk saat makan, tersedak ketika makan, susah menerima makanan, sulit mengunyah, dan sulit menelan.
Semoga bermanfaat.
By: Babyologist Editor