Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Konten dari Pengguna
Tanda-tanda Gangguan Sensorik pada Bayi Baru Lahir Hingga Usia 1 Tahun
30 Juli 2019 21:37 WIB
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tanda-tanda Gangguan Sensorik pada Bayi Baru Lahir Hingga Usia 1 Tahun
ADVERTISEMENT
Gangguan pemrosesan sensorik sering kali pertama kali diketahui orang tua pada saat anak mereka masih balita. Mereka mungkin memerhatikan bahwa si Kecil sangat terganggu jika suasana terlalu bising, cahaya terlalu menyilaukan, sepatu terlalu ketat, atau pakaian mereka terlalu tidak nyaman. Anak-anak ini juga mungkin memperlihatkan kecanggungan dan kesulitan menaiki tangga. Mereka juga kesulitan melakukan hal-hal yang membutuhkan keterampilan motorik halus seperti memegang pensil dan mengancingkan baju.
ADVERTISEMENT
Tidak selalu mudah untuk mengetahui apakah perilaku si Kecil menunjukkan gangguan sensorik atau tidak. Gangguan pemrosesan sensorik (sensory processing disorder) dapat rumit dan sulit dipahami karena gangguan tersebut memengaruhi anak-anak dalam banyak cara berbeda. Berikut ini beberapa tanda-tanda gangguan sensorik yang mungkin diperlihatkan bayi baru lahir hingga usia satu tahun.
- Sulit makan
- Menolak menghampiri orang lain kecuali ibunya
- Sulit tidur atau sulit untuk tetap tertidur
- Sangat mudah tersinggung ketika berpakaian atau seperti tidak nyaman berpakaian
- Jarang bermain dengan mainan, terutama yang membutuhkan ketangkasan
- Sulit mengalihkan fokus dari satu objek/kegiatan ke yang lain
- Tidak merasakan sakit atau lambat merespons saat terluka
- Menolak dipeluk, menghindar dari orang yang memegangnya
ADVERTISEMENT
- Tidak bisa menenangkan diri dengan mengisap empeng, melihat mianna, atau mendengarkan suara ibunya
- Memiliki tubuh yang “lembek”, menabrak benda-benda di sekitarnya dan memiliki keseimbangan yang buruk
- Hanya sedikit atau tidak pernah mengoceh atau menggumam
- Mudah kaget
- Sangat aktif dan terus-menerus menggerakkan tubuh/anggota badan atau berjalan tanpa henti
- Tampaknya terlambat merangkak, berdiri, berjalan, atau berlari
Tanda-tanda berikut menunjukkan perilaku ekstrem yang harus segera diatasi:
- Berteriak jika wajahnya basah
- Tantrum ketika Moms memakaikan baju padanya
- Memiliki ambang nyeri yang sangat tinggi atau sangat rendah
- Menabrak dinding dan bahkan orang-orang
- Menempatkan benda-benda yang tidak bisa dimakan, termasuk batu dan cat, ke dalam mulut
ADVERTISEMENT
Apabila si Kecil menunjukkan tanda-tanda seperti itu, Moms dapat membantunya meminimalkan stimulasi yang membuatnya gelisah. Perhatikan reaksi si Kecil. Misalnya, jika dia peka terhadap suara keras atau cahaya terang, cobalah untuk meminimalkan kemungkinan hal tersebut muncul di lingkungannya.
Terapis okupasi dapat membantu si Kecil yang memiliki masalah sensorik. Perawatan gangguan ini termasuk melibatkannya dalam kegiatan fisik yang dirancang untuk mengatur input sensoriknya, untuk membuatnya merasa lebih nyaman, aman, dan mampu fokus.
Karena masalah sensorik setiap anak unik, terapis perlu mengevaluasi si Kecil melalui tes, mengamatinya, dan berbicara dengan guru serta pengasuhnya sebelum terapi dimulai. Kemudian, terapis akan memberikan rencana perawatan sensorik, kadang-kadang disebut “diet sensorik”, yang dibuat khusus untuk kebutuhan si Kecil.
ADVERTISEMENT