Konten dari Pengguna

Tanda-Tanda Janin Tidak Berkembang/Meninggal dalam Kandungan

Babyologist
The trusted and resourceful media for pregnancy & maternity in Indonesia. Our vision is to make The Journey beautiful and enjoyable!
18 Maret 2019 18:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Wanita mana yang tidak senang saat mengetahui dirinya sedang hamil? Saya rasa semua wanita yang sudah menikah pasti mengharapkan kehamilan, begitu juga dengan saya. Walaupun ini bukan kehamilan anak pertama, tetapi saya sangat bahagia saat Tuhan mempercayakan kehamilan kedua untuk saya. Menurut obgyn, usia kandungan saya saat itu 7 minggu. Semua saya lakukan seperti biasa dan layaknya ibu hamil, kontrol ke obgyn, jaga makan, mengurangi aktivitas berat, dan saya rasa tidak ada yang salah dengan itu semua. 
ADVERTISEMENT
Di awal kehamilan, saya merasakan mual yang boleh dibilang cukup parah karena saat hamil anak pertama saya tidak merasakan mual. Segala cara sudah saya lakukan, tapi setiap mencium aroma masakan, parfum, dan aroma apapun, rasa mual selalu datang. Setelah konsul dengan obgyn, mual itu adalah tanda janin berkembang baik, dan saya pun senang mendengar penjelasan dari obgyn, walaupun rasanya sungguh tidak enak.
Hari berganti, minggu berlalu, semua berjalan normal dan menyenangkan untuk saya mengikuti perkembangan janin dalam kandungan. Tetapi saya merasakan ada yang aneh di minggu ke 11, mual yang tadinya cukup parah tiba-tiba hilang, rasa lapar tiap saat pun menurun, saya juga jadi jarang buang air kecil, boleh dibilang tanda-tanda kehamilan sudah tidak saya rasakan. Saya sempat curiga dengan kondisi ini, tapi saya pikir mungkin masa-masa mual telah hilang dan saya kembali normal karena di kehamilan pertama saya juga tidak merasakan seperti orang hamil.
ADVERTISEMENT
Sampailah hari di mana jadwal saya untuk cek kandungan, ada rasa deg-degan yang tidak pernah saya rasakan sebelumnya, tapi saya berusaha berpikir positif. Setelah di USG, kabar menyedihkan pun harus saya dengar, obgyn saya menyatakan bahwa detak jantung janin dalam kandungan saya sudah tidak ada, dengan kata lain janin saya sudah meninggal. Saat itu saya merasa hancur dan sangat sedih, saya tidak bisa berkata-kata lagi, hanya air mata yang terus mengalir. Tetapi saya tidak mau begitu saja percaya dengan diagnosa 1 obgyn, saya ke obgyn lain dan berharap diagnosa yang berbeda. Ternyata diagnosa yang diberikan sama, dan mau tidak mau, rela tidak rela saya harus menerima kenyataan tersebut.
Saya langsung teringat dengan tanda-tanda yang saya rasakan dan saya anggap itu hal biasa, ternyata tanda-tanda tersebut adalah tanda-tanda janin dalam kandungan saya telah tiada. Untuk ibu-ibu yang sedang hamil, Moms semua harus lebih peka dan menyadari perkembangan janin tiap minggunya ya.
ADVERTISEMENT
This is my first story, dan saya harap story saya ini membantu ibu-ibu lain.
Semoga bermanfaat.
By: Adela Pratiwi
Copyright by Babyologist