Konten dari Pengguna

Ternyata Ini Bahaya Menggunakan Baby Walker

Babyologist
The trusted and resourceful media for pregnancy & maternity in Indonesia. Our vision is to make The Journey beautiful and enjoyable!
2 Agustus 2019 19:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Ternyata Ini Bahaya Menggunakan Baby Walker

ADVERTISEMENT
Ketika si kecil memasuki usia 7 bulan, sangat wajar bagi setiap ibu untuk sudah melatih anaknya berdiri maupun berjalan. Beragam upaya stimulasi dilakukan agar si anak bisa mulai melangkah. Tidak terkecuali dengan penggunaan baby walker ataupun push walker. Walau banyak pro kontra terhadap penggunaan baby walker, namun banyak ibu termasuk saya tetap menggunakan alat ini untuk membantu si kecil belajar berjalan.
ADVERTISEMENT
Push walker yang digunakan dengan cara didorong, tentu saja jika si kecil ingin menggunakannya maka harus sudah bisa tegak berdiri menopang dirinya sendiri terlebih dahulu. Sedangkan baby walker membuat si kecil jadi tidak berlatih untuk berdiri tegak dan mampu menopang tubuhnya terlebih dahulu, karena bisa digunakan dalam posisi awal duduk. Hal ini akan mengurangi si kecil untuk berlatih keseimbangan berdirinya kelak. Selain itu, ternyata ada bahaya lain dalam penggunaan alat ini, tidak memerhatikan si kecil sedikit saja akan sangat berbahaya.
Saya mengalami sendiri kejadian ini, saya memang terlebih dahulu melatih si kecil berdiri tegak sebelum menggunakan alat ini, agar ia tidak kehilangan tahapan belajar berdirinya. Saat itu, ketika sedang mengambil makanan untuk sarapan si kecil, ternyata dia sudah bergerak cukup jauh dari area dapur kering ke tempat cuci, ada bagian lantai yang dibuat sedikit turun, nah disitulah dia jatuh. Baby walkernya tidak seimbang karena beda tinggi lantai, anakkupun jatuh dengan posisi wajah dibawah namun terhalang tangan.
ADVERTISEMENT
Saya pun panik, takut ya namanya anak bayi jatuh, saya ingat tanda-tanda membahayakan yang perlu di cek ketika bayi jatuh.
1. Bayi menangis atau tidak, yang bahaya jika si bayi justru tidak menangis.
2. Posisi jatuh, terbentur di kepala atau tulang ekor bisa beresiko untuk si kecil.
3. Mengalami demam setelahnya
4. Tidak nafsu makan
5. Muntah-muntah
Saya cek beberapa jam setelahnya, ini semua Alhamdulillah ga ada, langsung saya panggil tukang urut bayi. Saya jelasin semua kejadiannya, di cek ga ada benjolan dan ga ada memar, ga ada apa-apa juga sama posisi tulang ataupun urat si kecil. Alhamdulillah murni cuma kaget dan sakit karena jatuh aja. Tapi saya tetap minta si kecil diurut untuk menghindari pegal ataupun sakit setelah jatuh. Namanya manusia, kita yang dewasa jatuh dari sepeda atau motor aja tetep nyeri ya, apalagi bayi? Menghindari rewel setelah jatuh aja pokoknya.
ADVERTISEMENT
Dari sini juga saya sadar, bahwa saya sudah benar-benar ga bisa hilangin pandangan sedikit aja dari si kecil, karena dia udah ga bisa diam. Dan untuk stimulasi berjalan, sekarang saya lebih suka ajak si kecil main diluar sambil lihat kucing, dengan gitu dia akan tergerak untuk berjalan kearah kucing tersebut. Capek sedikit ga apa-apa, dari pada peristiwa menakutkan itu terulang lagi. Bukan ga mau pakai lagi, tapi benar-benar harus dalam pengawasan dan harus dipastikan posisi lantai rata agar tidak terjadi hal tidak diinginkan lainnya.
Semoga bisa menjadi masukan untuk ibu lainnya, agar lebih serius lagi dalam menjaga buah hati termasuk apa yang ia mainkan atau gunakan.