Tips Jaga Badan Pasca Persalinan

Babyologist
The trusted and resourceful media for pregnancy & maternity in Indonesia. Our vision is to make The Journey beautiful and enjoyable!
Konten dari Pengguna
22 Oktober 2019 13:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Tips Jaga Badan Pasca Persalinan

ADVERTISEMENT
Pasca persalinan, hormon tubuh berlonjakan dan membuat kita menghasilkan lebih banyak keringat. Aromanya bisa saja kurang sedap. Buat Mommies yang melahirkan secara normal, vagina yang terus mengeluarkan darah nifas membanjir bikin nggak nyaman, lembab, dan amis-amis gimana gitu deh. Sama juga dengan yang melahirkan secara bedah sesar, bekas jahitan juga harus dirawat baik-baik dan dengan cara yang benar supaya tidak menimbulkan infeksi.
ADVERTISEMENT
Katanya, kalo seorang perempuan lagi hamil, ia akan "mengeluarkan" aura terang dan indah. Wajahnya akan senantiasa terlihat cantik dan bersinar-sinar. Pembawaannya juga selalu ceria dan hepi (kalo lagi nggak kena moodswing khas bumil sih, hehe).
Beda dengan ibu yang baru melahirkan. Auranya keruh kayak kopi tubruk. Mukanya kusut karena kebanyakan begadang, jalannya terhuyung-huyung karena bekas jahitan di perineum ataupun di perut masih basah dan terasa sakit.
Maka, banyak cara dilakukan untuk mengembalikan sinar indah seorang wanita pasca melahirkan. Salah satunya adalah perawatan tubuh yang seperti ibu saya bilang. Dari yang simpel-simpel sampe yang ribet, bahkan plus mitos-mitos ajaibnya.
Waktu saya baru melahirkan dulu, ibu saya udah wanti-wanti: perut kudu diolesin ramuan tapel supaya garis-garis (bekas parut) bisa hilang. Terus harus dililit sama gurita dilapis stagen supaya perut cepet mengecil dan kulitnya nggak kendor. Harus rajin minum jamu peluruh darah nifas. Abis itu nggak boleh mandi kesiangan, subuh buta udah kudu mandi biar seger, wangi, dan katanya ASI akan mengalir deras. Juga, nggak boleh tidur sebelum tengah hari.
ADVERTISEMENT
Faktanya waktu masih di rumah sakit, saya sempat dipesenin sama dokter kandungan, "Perutnya nggak usah dipakein stagen ya bu. Nggak perlu. Nanti rahim akan menyusut dengan sendirinya dan perut akan otomatis mengecil lagi. Stagen hanya akan bikin ibu sesak dan susah bergerak".
Dan saya setuju sama sang dokter. Pada kenyataannya, pemakaian stagen dan gurita baik pada ibu maupun bayi baru lahir kebanyakan hanya bentuk kebiasaan turun-temurun. Pakai stagen atau tidak, rahim akan menyusut dengan sendirinya (apalagi jika ibu menyusui secara aktif), maka perut pun akan mengecil. Kalo si emak rajin work out, pasti bakal lebih kenceng lagi.
Beberapa salon kecantikan menyediakan paket perawatan fullbody pasca persalinan. Meliputi massage, lulur, berendam rempah, sampai ratus vagina (biar rapet lagi kaya perawan hehehe). Ongkosnya bervariasi tergantung paketnya apa dan salonnya apa. Kalo saya dulu, karena susah ninggalin bayi di rumah hanya untuk pergi ke salon, saya manggil tukang pijet ke rumah. Tukang pijet tradisional. Rasanya badan saya yang tadinya patah-patah, bisa disambungin lagi dengan sempurna.
ADVERTISEMENT
Ibu saya punya tips oke buat yang mau perawatan di rumah. Mandi pake air daun sirih! Saya sudah coba. Caranya, ambil beberapa lembar daun sirih terus direbus. Air rebusannya dicampur air dingin biar jadi anget, terus dipake deh buat mandi. Penggunaan air sirih juga efektif untuk merawat jahitan di vagina Mommies. Sebab, sirih memiliki kandungan antiseptik alami, oke banget buat perawatan luka. Tinggal pake air rendaman sirih buat membasuh kemaluan sehabis buang air. Cobain aja deh, it felt like heaven! Anget, nyaman dan jadi wangiii.Urusan wangi-wangian teratasi, tapi mata masih sepet nih kalo lagi ngaca, gara-gara selulit dan stretchmark. Mengatasinya bisa dengan me-massage kulit dengan arah memutar searah jarum jam, menggunakan krim khusus. Saya sempat beli krim anti-stretchmark. Tapi cuma saya oleskan seadanya, nggak pake massage ringan gitu.
ADVERTISEMENT
Belakangan saya baru tau, krim stretchmark yang dipake setelah melahirkan sebenarnya agak percuma. Jaringan parut sudah terbentuk, dan krim hanya bisa membuatnya terlihat samar, tidak menghilangkan. Akan jauh lebih efektif kalo krim itu mulai dioleskan saat masih hamil, saat usia kandungan memasuki bulan keempat atau kelima, dilanjut hingga beberapa bulan setelah persalinan. Pokoknya saat Mommies merasa perut sudah mulai besar dan kulit mulai melar, mulailah gunakan krim anti-selulit atau anti-stretchmark. Krim akan membuat jaringan kulit menjadi lebih elastis dan nggak kaget menghadapi proses membuncitnya perut karena hamil. So, kemungkinan terjadinya stretchmark akan lebih kecil.
Stretchmark nggak ada hubungannya sama garuk-menggaruk ya, hehe. Saya dilarang keras menggaruk perut sama ibu, budhe, sampe bos saya waktu itu. Katanya nanti bekas garukan akan membekas di kulit dan jadi timbul garis-garis yang nggak bisa ilang – which is called stretchmark :). Padahal stretchmark itu terjadi karena terpecahnya jaringan kulit karena melar secara drastis. So kalo memang nggak dipakein krim atau bentuk perawatan apapun, mau digaruk ataupun nggak, stretchmark pasti muncul.
ADVERTISEMENT
Maka, kalau saat hamil perut terasa gatal, garuk aja sampe puas. Tapi jangan lupa potong kuku dulu sebelum menggaruk ya moms.