Konten dari Pengguna

Tips Pumping untuk Working Moms

Babyologist
The trusted and resourceful media for pregnancy & maternity in Indonesia. Our vision is to make The Journey beautiful and enjoyable!
1 Agustus 2019 14:57 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Tips Pumping untuk Working Moms

ADVERTISEMENT
Setelah cuti melahirkan habis, aku harus kembali ke rutinitasku yaitu bekerja kantoran. Sebagai seorang Ibu, pastinya salah satu keinginan kita adalah memberikan ASI eksluksif untuk si kecil. Agar kebutuhan ASI si kecil tetap terpenuhi, working moms harus pandai-pandai mengelola waktu agar bisa pumping ASI tanpa membuat pekerjaan kantor terbengkalai.
ADVERTISEMENT

Tips pumping dengan sukses di kantor:

1. Informasikan kebutuhan Moms untuk pumping di saat jam kerja kepada atasan/ rekan kerja. 
Umumnya sesi pumping akan memakan jam kerja Moms serta membutuhkan ruangan tertentu, ada baiknya jika Moms informasikan kebutuhan Moms untuk pumping kepada atasan/ rekan kerja Moms. Atasan/ rekan kerja Moms harusnya mengerti kebutuhan Ibu yang menyusui. Jangan merasa bersalah atau segan untuk pumping ya, Moms. Ingat, hak kita untuk menyusui sudah dilindungi dalam Undang-Undang loh.
2. Buat jadwal pumping.
Idealnya, untuk mempertahankan supply ASI, Moms pumping setiap 2-3 jam sekali. Sebelum berangkat kerja, aku selalu mengusahakan direct breastfeeding (dbf) kepada si kecil, agar payudara tidak terlalu penuh saat sampai di kantor. Karena aku bekerja dari pukul 8.30 sampai 17.30 , jadwal pumpingku adalah di jam 9.00, 11.30, 14.00 dan jam 16.30 . Moms juga dapat menyesuaikan jadwal pumping dengan jadwal pekerjaan Moms dan waktu bekerja Moms. Jika jadwal pekerjaan menuntut Moms untuk keluar kantor, usahakan untuk pumping sebelum atau dalam perjalanan Moms.
ADVERTISEMENT
3. Cari ruangan untuk pumping
Pumping umumnya memakan waktu 15 – 30 menit, tergantung kapasitas susu Moms. Namun, berapa pun lamanya pumping, Moms harus mencari tempat yang nyaman untuk pumping. Sebisa mungkin, hindari pumping di toilet, karena toilet adalah sumber utama bakteri. Apabila ada ruang rapat yang tidak terpakai, atau ruang serbaguna akan lebih nyaman jika Moms dapat menggunakan ruang tersebut. Tetapi jika tidak ada ruangan, Moms dapat melakukan sesi pumping di meja dengan menggunakan baju menyusui ataupun Nursing Apron.
4. Persiapkan tempat menyimpan alat pumping dan ASIP.
Peralatan apa saja sih, yang biasanya aku pakai untuk pumping di kantor?
- Pompa ASI elektrik dual pump, agar lebih efisien dalam pumping
ADVERTISEMENT
- Kantong ASI atau botol kaca, sesuai keinginan Moms
- Spidol permanen, untuk menandakan tanggal dan jam di kantong ASI
- Container box, untuk menyimpan peralatan pumping. Setelah selesai pumping, sebenarnya Moms tidak perlu selalu mencuci dan men-sterilkan alat pumping, lho! Moms cukup menyimpan alat pumping di dalam zipper bag/ container, lalu dimasukkan ke dalam kulkas. ASI yang tersisa akan dapat bertahan selama 24 jam jika Moms menyimpan peralatan di chiller. Tapi jangan simpan di freezer ya, Moms. Karena sisa ASI yang membekku dapat menyebabkan valve pompa menjadi tersumbat.
- Nursing apron, berguna bagi Moms yang harus pumping di meja
- Cooler bag dan ice gel/ ice pack. Jika di kantor Moms tidak ada kulkas, simpan ASI dan corongnya di dalam cooler bag ya. Untuk menjaga kualitas ASI, Moms bisa memakai 2 Ice gel/ Ice pack.
ADVERTISEMENT
Dan tips yang terakhir,
5.Jangan Stress.
Meski mungkin hal ini sulit dilakukan, tapi coba usahakan jangan stress selama masa menyusui agar produksi ASI terjaga. Kualitas ASI sangat dipengaruhi oleh suasana hati, jadi coba untuk lebih mengontrol emosi serta pikiran, supaya selama masa bekerja, Moms tetap dapat menghasilkan ASI yang berkualitas.