Konten dari Pengguna

5 Tips Tepat Memberikan Permen pada Balita

Babyologist
The trusted and resourceful media for pregnancy & maternity in Indonesia. Our vision is to make The Journey beautiful and enjoyable!
14 November 2018 9:30 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
5 Tips Tepat Memberikan Permen pada Balita
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Seperti yang kita ketahui, permen tampil dalam banyak bentuk, tekstur kekenyalan hingga warna dan rasa yang berbeda-beda. Rasa permen yang enak dan manis membuat balita ketagihan. Apalagi jika tidak ada aturan di rumah mengenai konsumsi permen.
ADVERTISEMENT
Permen tidak akan menjadi buruk, jika dikonsumsi dengan tepat dan memilih permen yang bermutu baik. Jenis permen yang baik diberikan untuk anak tentu saja harus memerhatikan bentuk, tekstur hingga kandungan gizinya.
Tips Memberikan Permen untuk Anak
1. Frekuensi
Ciptakan hari makan permen 1 bulan sekali. Atau jadikan permen sebagai hadiah istimewa dengan frekuensi pemberian tidak sering. Jumlahnya maksimal 3 butir.
2. Pilih yang Sehat
Pewarnanya harus pewarna makanan dan tidak terlalu mencolok atau dalam jumlah banyak. Komposisinya dari gula murni bukan buatan (misalnya, sakarin dan siklamat yang meninggalkan after taste getir di lidah). Tidak berformalin (seperti manisan buah, gulali, permen susu), tidak berkola atau berefek pop rock.
Gum di permen lunak terbuat dari getah tumbuhan dan aman ditambahkan. Permen jelly yang kenyal, bahannya bisa tepung konyaku atau gelatin. Tepung konyaku dari umbi-umbian, dari sisi kehalalan lebih aman dari gelatin. Permen berbahan serat dari jelly melancarkan pencernaan dan menurunkan kolesterol darah. Permen cokelat baik dikonsumsi karena mengandung lemak, karbohidrat, protein, asam amino triptofan, fenilalanin, serta tyrosin.
ADVERTISEMENT
3. Reputasi Produsen
Dikemas baik dan higienis, mencantumkan kandungan, kode produksi dan kadaluwarsa, dan izin Departemen Kesehatan. Hindari permen home industry yang asal-usulnya tidak jelas. Lebih baik lagi, Moms bisa buat sendiri manisan home made yang lebih jelas bahannya dan sehat. Hindari permen yang pernah diberitakan berbahan berbahaya, seperti permen impor.
4. Aman bagi Balita
Misalnya lolipop bertangkai, permen kunyah atau chewy yang mudah dimakan. Hindari permen keras (jika balita belum bisa mengontrol kemampuannya menelan supaya tidak tersedak), permen karet (bahaya tertelan), dan permen sangat pedas. Hindari juga permen dengan bentuk yang tidak baik, contoh permen rokok.
Ajarkan cara memakan permen yang benar. Permen hisap jangan langsung digit tapi diemut hingga kecil, jangan keluar masuk mulut, jika jatuh harus dibuang, tidak gantian menghisap dengan orang lain. Jangan makan permen sebelum makan, agar tidak merusak nafsu makan.
ADVERTISEMENT
Jangan mengulum terlalu lama karena dapat mempengaruhi kesehatan gigi, maksimal 30 menit. Cuci mulut setelah makan permen dari sisa gula, minum atau kumur air putih. Sikat gigi akan lebih baik.
5. Puasa Permen saat Batuk
Permen vitamin atau suplemen tidak bisa dimakan sembarangan, harus sesuai petunjuk. Bila terlanjur hobi makan permen, atasi dengan beri camilan manis lain yang lebih sehat, jangan simpan permen di rumah, jangan pilih permen sebagai goody bag ulang tahun.
Edukasi balita untuk tidak menerima permen dari orang asing, atau selalu menunjukkan permen dari luar kepada Anda untuk dicek dulu. Jadi berikan permen pada anak secukupnya saja, ya.
Semoga bermanfaat.
By: Salsabila Setiaji Halim
Copyright by Babyologist
ADVERTISEMENT