Konten dari Pengguna

Vaksin Hepatitis B

Babyologist
The trusted and resourceful media for pregnancy & maternity in Indonesia. Our vision is to make The Journey beautiful and enjoyable!
17 April 2018 18:00 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Vaksin Hepatitis B
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Bukan hanya itu, jenis vaksin hepatitis B ini juga merupakan salah satu jenis vaksin yang rutin atau bahkan wajib untuk diperoleh Si Kecil. Bahkan pada beberapa negara, jenis vaksin hepatitis B ini diindikasikan juga bagi para petugas kesehatan serta petugas labolatorium, karena memang sangat tingginya resiko penyakit hepatitis B di beberapa negara tersebut. Dan jenis vaksin hepatitis B ini juga ternyata sangat aman diberikan kepada ibu hamil dan juga ibu menyusui, dan daya proteksi dari jenis vaksin ini memang cukup tinggi, yakni sekitar 94 sampai 96%.
ADVERTISEMENT
Namun vaksin ini tidak dianjurkan bagi orang yang memang memiliki riwayat penyakit alergi yang sangat berat atau dalam kata lain penyakit anafilaksis setelah pemberian vaksin B sebelumnya. Penting juga untuk diketahui, bahwa vaksin hepatitis B memiliki kandungan protein yang berasal dari jamur, sehingga jenis vaksin ini dikontraindikasikan kepada mereka yang mengalami alergi ragi.  
Vaksin ini juga tidak boleh dilakukan secara sembarangan dan harus sangat hati-hati, terutama pada mereka yang memiliki penyakit sedang hingga jenis penyakit berat. Jenis vaksin ini memang penting untuk bayi, namun tidak dianjurkan diberikan kepada bayi yang memiliki berat badan 2000 gram.
Efek Samping Hepatitis B
Banyak orang-orang dewasa atau bahkan anak-anak yang tidak mengalami efek samping setelah menerima jenis vaksin ini. Bagaimana dengan efek smaping vaksin ini? Efek samping yang ditimbulkan dari vaksin hepatitis B adalah munculnya demam serta rasa nyeri atau bahkan linu di bagian tempat penyuntikan. Dan efek samping lainnya yang memang sangat jarang dialami ialah reaksi alergi yang sangat berat, mengalami diare, nyeri di bagian kepala, lemas, nyeri sendi dan juga rasa gatal di bagian kulit.
ADVERTISEMENT
Dosisi Pemberian Vaksin Hepatitis B
Vaksin ini umumnya diberikan 3 kali kepada bayi dan anak-anak. Keterangan dosisnya sebagai berikut:
Dosis pertama: Umumnya di berikan di waktu 12 jam setelah bayi dilahirkan.
Dosis kedua: Biasanya diberikan kepada anak atau bayi di usia 1 bulan.
Dosis ketiga atau terakhir: Diberikan kepada bayi di usia 6 bulan.
Untuk dosis, vaksin hepatitis sendiri biasanya diberikan sekitar 0,5 cc kepada bayi atau anak-anak setiap kali proses pemberian. Pemberiannya dilakukan dengan cara penyuntikan vaksin ke bagian otot bagian luar.
Dosis Pemberian Vaksin Hepatitis B Pada Orang Dewasa
Untuk orang dewasa, biasanya diberikan kepada orang yang memiliki resiko tinggi terhadap beberapa kasus, diantaranya seperti orang yang memiliki pemaparan terhadap darah atau bahkan produk darah yang tidak baik dalam sistem kerjanya, pasien yang melakukan cuci darah, orang yang menerima tranfusi darah secara rutin, orang yang melakukan kontak seksual dengan mereka yang mengalami hepatitis B, orang-orang yang akan pergi ke sebuah negara yang memang memiliki angka tinggi terhadap penyakit hepatitis B, orang-orang yang berganti-ganti pasangan seksual, dan beberapa resiko kasus lainnya.
ADVERTISEMENT
Biasanya pemberian vaksin terhadap orang-orang tertentu yang disebutkan di atas akan diberikan sebanyak 3 kali, yaitu di bulan pertama, 1 bulan untuk yang kedua dan yang terakhir 6 bulan berikutnya. Umumnya orang dewasa juga akan menerima sebanyak 0,5 cc di setiap proses penyuntikan vaksin hepatitis B ini, yang disuntikkan langsung ke bagian otot lengan atas.
 
Semoga bermanfaat.
By: Babyologist Editor.