Konten dari Pengguna

Waspada Si Kecil Alami Roseola Infantum

Babyologist
The trusted and resourceful media for pregnancy & maternity in Indonesia. Our vision is to make The Journey beautiful and enjoyable!
16 Mei 2018 13:00 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Waspada Si Kecil Alami Roseola Infantum
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Demam roseola biasanya ditandai dengan demam tinggi yang mendadak kurang lebih 39,4 derajat celcius. Waktu itu demam Dila mencapi 38,4 derajat celcius. Biasanya roseola disebabkan oleh virus HHV-6 atau virus herpes 6. Penulan virus ini sama seperti batuk pilek pada umumnya. Dan apabila Si Kecil secara tidak langsung memegang benda yang telah terkontaminasi virus HHV-6 atau berbagi penggunaan sesuatu dengan anak penderita roseola lain.
ADVERTISEMENT
Gejala Roseola
DemamSelain suhu tubuh meningkat, beberapa anak kemungkinan akan mengalami radang tenggorokan ringan, pilek serta batuk. Terdapat kemungkinan Si Kecil mengalami kelenjar getah bening yang membengkak pada lehernya beserta demam. Demam berlangsung selama 3-5 hari
RuamSetelah demam menurun, biasanya ruam akan muncul namun tidak selalu. Ruam terdiri dari banyaknya bintik merah jambu kecil. Bintik ini umumnya rata, tapi beberapa mungkin membengkak. Mungkin terdapat cincin putih di sekitar beberapa bintik. Ruam biasanya mulai di daerah dada, punggung, dan perut dan kemudian menyebar sampai leher dan lengan. Ruam mungkin saja mencapai kaki dan wajah. Ruam, yang tidak gatal atau tidak nyaman, dapat berlangsung dari beberapa jam sampai beberapa hari sebelum menghilang.
ADVERTISEMENT
Gatal pada bayi dan anak-anak
Diare ringan
Nafsu makan berkurang
Kelopak mata membengkak .
Pencegahan Roseola
Anak yang sudah pernah terkena roseola umumnya tidak akan terkena kondisi ini lagi untuk kedua kalinya karena antibodi yang sudah mampu melawan virus HHV-6 sudah terbentuk. Karena itu kasus roseola pada orang dewasa merupakan hal yang sangat langka, terkecuali penderita belum pernah terkena kondisi ini saat kecil atau memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah karena suatu kondisi (misalnya akibat virus HIV atau akibat efek samping pengobatan kemoterapi). Hingga saat ini belum ada vaksin yang dapat mencegah roseola. Oleh karena itu, langkah terbaik yang bisa dilakukan untuk mencegah penularannya adalah menjauhkan anak dari penderita agar tidak terpapar.
ADVERTISEMENT
Pengobatan Roseola
Roseola biasanya sembuh dalam waktu satu minggu (terhitung dari munculnya demam hingga ruam) cukup melalui perawatan di rumah.
Saat mengalami demam, pastikan anak beristirahat di atas tempat tidurnya secara total hingga kondisinya benar-benar pulih.
Jagalah suhu kamar agar tetap sejuk dan jangan beri dia selimut yang  tebal.
Berikan anak minum sesering mungkin meski dia tidak merasa haus agar demam bisa cepat reda dan terhindar dari dehidrasi.
Sebisa mungkin hindari penggunaan obat-obatan pereda rasa sakit, seperti ibuprofen atau parasetamol, kecuali anak merasa tertekan atau tidak nyaman. Jangan berikan aspirin pada anak di bawah usia 16 tahun tanpa resep dari dokter. Ruam roseola akan hilang sendiri tanpa perawatan medis.
ADVERTISEMENT
Seka dengan spons dan air suam-suam kuku atau lap badannya dengan  air sejuk di atas kepala anak mampu mengurangi rasa tidak nyaman karena demam. Namun, hindari penggunaan es batu, air dingin, kipas angin atau mandi air dingin karena mungkin membuat anak menggigil. Dan hindari makanan dingin untuk sementara.
Kapan harus menghubungi dokter?
Anak demam lebih dari 39,4.
Anak mengalami roseola dan demam berlangsung lebih dari 7 hari.
Ruam tidak membaik setelah 3 hari.
Sistem imun terganggu dan kontak langsung dengan pengidap roseola.
ADVERTISEMENT
Semoga bermanfaat.
By: Mala Sari