Konten dari Pengguna

Waspadai Alergi Makanan pada si Kecil

Babyologist
The trusted and resourceful media for pregnancy & maternity in Indonesia. Our vision is to make The Journey beautiful and enjoyable!
26 Januari 2019 2:10 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Waspadai Alergi Makanan pada si Kecil
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Alergi makanan merupakan jenis alergi yang paling umum terjadi. Biasanya alergi makanan lebih banyak dialami oleh bayi dan balita. Jika orang tua memiliki alergi makanan tertentu, maka anak juga berpeluang memiliki alergi yang sama di kemudian hari. Alergi makanan terjadi karena adanya suatu reaksi kekebalan tubuh yang menyimpang dan akibatnya langsung ditunjukkan oleh tubuh. Beberapa alergi makanan bisa dengan mudah dikenali segera setelah beberapa menit atau beberapa jam si Kecil kontak dengan makanan. Untuk mengonfirmasi bahwa makanan tersebut yang menjadi masalah untuk si Kecil adalah dengan memakan makanan itu lagi untuk melihat apakah si Kecil menunjukkan reaksi yang sama. Jika reaksi yang ditunjukkan parah, jangan konsumsi kembali sama sekali.
ADVERTISEMENT
Makanan yang paling sering menyebabkan si Kecil alergi:
<ul>
Reaksi yang muncul akibat alergi makanan:
<ul>
Sebagian besar alergi makanan pada anak usia dini ternyata bisa hilang dengan sendirinya seiring pertumbuhan usia dan menguatkan kekebalan tubuh. Sekitar 80-90% alergi telur, susu, gandum dan kedelai tidak akan muncul ketika anak sudah berusia 5 tahun. Tidak semua alergi makanan membutuhkan perawatan khusus seperti ruam ringan yang akan hilang dalam beberapa jam dan tidak menimbulkan masalah pada bayi. Namun apabila reaksi dari alergi dirasa cukup parah, segera konsultasikan ke dokter.
ADVERTISEMENT
 
Semoga bermanfaat.
By: Kurniati Solekha
Copyright by Babyologist