Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Yuk Kenali Manfaat CTG pada Bumil
7 Agustus 2019 19:07 WIB
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Yuk Kenali Manfaat CTG pada Bumil
ADVERTISEMENT
Hai Moms! Pasti di antara Moms sudah tidak asing lagi ya dengan yang namanya pemeriksaan CTG, apalagi buat Moms yang sudah berpengalaman dalam dunia kehamilan dan persalinan. Tapi sebenarnya apa CTG itu? Cardiotocography (CTG) atau yang biasa juga disebut Fetal Monitor adalah alat yang biasa digunakan untuk memeriksa kondisi kesehatan janin. Pemeriksaan umumnya dapat dilakukan pada usia kehamilan 7 sampai 9 bulan dan pada saat persalinan. Dari pemeriksaan CTG diperoleh signal irama denyut jantung janin (DJJ), gerakan janin dan kontraksi rahim. Bila terdapat perlambatan, maka itu menandakan adanya gawat janin akibat fungsi plasenta yang sudah tidak baik. Pada saat bersalin, kondisi janin dikatakan normal apabila denyut jantung janin dalam keadaan reaktif, gerakan janin aktif dan dibarengi dengan kontraksi rahim yang kuat. Apabila kemungkinan terdapat masalah pada janin, maka dokter akan melakukan pemeriksaan NST (non stress test) dengan memberikan infus oksitosin untuk menimbulkan kontraksi rahim dan denyut jantung janin diperiksa dengan CTG. Apabila tampak kelainan pada hasil pemeriksaan CTG, maka dokter kandungan akan melakukan tindakan persalinan dengan segera.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan pengalamanku melakukan pemeriksaan CTG pertama kalinya, aku dipasangkan tali berbahan karet yang melingkar di bagian perut dan diletakkan sebuah alat pendeteksi tepat di bagian perut yang pas dengan posisi si baby. Alat tersebut memiliki suara yang unik seperti detak jantung dan setiap ada kontraksi, aku disuruh untuk memencet tombol guna melihat ada berapa banyak kontraksi yang terjadi pada 20 menit observasi. Selama 20 menit tersebut aku berusaha untuk rileks dan sebisa mungkin selalu dibawa happy agar si baby tetap merasa nyaman di dalam perut meskipun sedang ditempelkan alat dari luar. Hasil test akan berupa kertas yang bergambar grafik berisikan detak jantung baby dan banyaknya kontraksi. Pada normalnya detak jantung baby/janin 110-160 kali per menit dan nanti di grafik akan terlihat jika ada kontraksi hebat, maka grafik akan naik secara signifikan.
ADVERTISEMENT
Aku juga memiliki pengalaman lucu saat melakukan test CTG di mana si baby selama 20 menit tersebut hanya diam. Lucu tapi khawatir juga, hingga akhirnya dokter kandunganku menyarankan untuk mengulang proses CTG dan dianjurkan aku sambil memakan sesuatu yang manis, karena ada kemungkinan si baby lapar atau sedang tidur di dalam perut. Dan ternyata setelah aku makan roti cokelat si baby langsung bereaksi kegirangan. Selain itu, aku juga memiliki pengalaman pemeriksaan test CTG saat memasuki fase akan bersalin di mana aku saat itu sudah dilakukan induksi yang pertama lalu test CTG dan cukup panik karena si baby gerakannya sangat minim hingga suster mengambil bel dan aku cukup kaget ternyata bel tersebut adalah salah satu cara juga yang dilakukan agar si baby kembali aktif di dalam perut.
ADVERTISEMENT
Nah yang harus diperhatikan dalam pemeriksaan CTG adalah Moms harus tetap happy dan terus afirmasi positif agar hasil CTG-nya bagus. Seperti yang diterangkan di awal bahwa pemeriksaan CTG itu penting untuk mengetahui kondisi baby dalam perut Moms, jadi tidak perlu takut lagi ya jika diminta untuk pemeriksaan CTG.