Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Arti Surat 'Abasa Ayat 1-10 Sesuai Bacaan Alquran
30 September 2022 13:28 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Bacaan Al-Qur'an tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Surat 'Abasa terdiri atas 42 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyah, diturunkan sesudah surat An Najm. Dinamai 'Abasa diambil dari perkataan 'Abasa yang terdapat pada ayat pertama surat ini. Menurut riwayat, pada suatu ketika Rasulullah S.A.W. menerima dan berbicara dengan pemuka-pemuka Quraisy yang beliau harapkan agar mereka masuk Islam. Dalam pada itu datanglah Ibnu Ummi Maktum, seorang sahabat yang buta yang mengharap agar Rasulullah S.A.W. membacakan kepadanya ayat- ayat Al Quran yang telah diturunkan Allah. tetapi Rasulullah S.A.W. bermuka masam dan memalingkan muka dari Ibnu Ummi Maktum yang buta itu, lalu Allah menurunkan surat ini sebagai teguran atas sikap Rasulullah terhadap ibnu Ummi Maktum itu.
ADVERTISEMENT
Arti Surat 'Abasa Ayat 1-10
Berikut adalah bacaan ayat suci Alquran Surat 'Abasa ayat 1-10 beserta terjemahan dan tafsir menurut Kemenag RI yang tepat:
1.
عَبَسَ وَتَوَلّٰىٓۙ
abasa wa tawalla
"Dia (Muhammad) berwajah masam dan berpaling,"
Tafsir singkat: Jika bagian akhir Surah An-Naazi´at menjelaskan tugas Nabi sebagai pemberi peringatan tentang hari kiamat, maka pada permulaan surah 'Abasa Allah menyebutkan siapa yang akan mendapatkan manfaat dari peringatan tersebut. Disebutkan bahwa seorang pria buta bernama Abdullah bin Ummi Maktum, anak paman Khadijah, menghadap Nabi untuk meminta petunjuk. Ketika itu Nabi tengah berdakwah kepada para pemuka Quraisy. Nabi kurang berkenan dengan kedatangannya. Muka Nabi menjadi masam. Atas perilaku tersebut Allah menegurnya dengan halus. Teguran ini menunjukkan bahwa Al-Qur’an bukanlah perkataan Nabi melainkan kalamullah. Dengan teguran itu Allah menghendaki agar Nabi Muhammad melakukan hal yang lebih utama, yaitu memperhatikan orang yang sungguh-sungguh mencari kebenaran dan berpegang teguh dengan Islam. Dia, Nabi Muhammad, berwajah masam karena kedatangan Ibnu Ummi Maktum, dan berpaling darinya untuk melanjutkan pembicaraan dengan pemuka Quraisy.
ADVERTISEMENT
2.
اَنْ جَاۤءَهُ الْاَعْمٰىۗ
an ja'ahul-a'ma
"karena seorang buta telah datang kepadanya (Abdullah bin Ummi Maktum)."
Tafsir singkat: Nabi kurang berkenan sehingga bermuka masam karena seorang buta telah datang kepadanya, yaitu Abdullah bin Ummi Maktum. Allah menegur Nabi karena lebih mementingkan bertemu dengan pemuka Quraisy untuk mengajak mereka masuk Islam. Dalam pandangan Allah, semestinya Nabi lebih mementingkan siapa pun yang betul-betul ingin mengamalkan ajaran Islam, tidak peduli ia dari kalangan fakir miskin bahkan cacat. Abdullah terus memanggil-manggil Nabi, sedang dia karena kebutaannya tidak tahu bahwa beliau sedang bersama para pemuka Quraisy (Lihat: Surah al-An’am/6: 52; al-Kahf/18: 28).
3.
وَمَا يُدْرِيْكَ لَعَلَّهٗ يَزَّكّٰىٓۙ
wa ma yudrika la'allahu yazzakka
"Dan tahukah engkau (Muhammad) barangkali dia ingin menyucikan dirinya (dari dosa),"
ADVERTISEMENT
Tafsir singkat: Wahai Nabi Muhammad, Kami menegur sikapmu yang demikian karena tahukah engkau barangkali dia datang menghadapmu untuk minta pengajaran darimu sebab dia ingin menyucikan dirinya dari dosa dan kesalahan masa lalunya?
4.
اَوْ يَذَّكَّرُ فَتَنْفَعَهُ الذِّكْرٰىۗ
au yadzzakkaru fa tanfa'ahudz-zikra
"atau dia (ingin) mendapatkan pengajaran, yang memberi manfaat kepadanya?"
Tafsir singkat: Atau tahukah engkau bila dia datang karena dia ingin mendapatkan pengajaran Al-Qur'an dan ajaran Islam darimu, yang memberi manfaat kepadanya sehingga dia lebih tekun beribadah, beramal saleh, dan menjadi pengikut setiamu?
5.
اَمَّا مَنِ اسْتَغْنٰىۙ
amma manistaghna
"Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup (pembesar-pembesar Quraisy),"
Tafsir singkat: Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup dengan apa yang dia punya, seperti kedudukan, status sosial, dan kekayaan; sehingga dia enggan beriman kepada Allah dan mengikuti ajaranmu,
ADVERTISEMENT
6.
فَاَنْتَ لَهٗ تَصَدّٰىۗ
fa anta lahu tashadda
"maka engkau (Muhammad) memberi perhatian kepadanya,"
Tafsir singkat: maka engkau justru memberi perhatian kepadanya secara penuh agar jika dia masuk Islam dan menjadi pelopor bagi pengikutnya. Dalam berdakwah kepada pemuka Quraiys, Nabi sebetulnya mempunyai niat yang mulia, tetapi Allah menegur perlakuan Nabi kepada Abdullh lebih karena Dia menginginkan Nabi melakukan sesuatu yang lebih baik.
7.
وَمَا عَلَيْكَ اَلَّا يَزَّكّٰىۗ
wa ma 'alaika alla yazzakka
"padahal tidak ada (cela) atasmu kalau dia tidak menyucikan diri (beriman)."
Tafsir singkat: Wahai Nabi, mengapa engkau lebih mengutamakan pelayanan terhadap pemuka Quraisy itu, padahal tidak ada celaan atasmu kalau dia tidak menyucikan diri dengan beriman kepada Allah? Tugasmu hanyalah menyampaikan wahyu, dan setelah itu tidak ada dosa bagimu jika dia tetap berpaling dan enggan mengikuti petunjukmu. Lalu, mengapa engkau menomorduakan permintaan orang buta lagi fakir yang ingin belajar Islam darimu?
ADVERTISEMENT
8.
وَاَمَّا مَنْ جَاۤءَكَ يَسْعٰىۙ
wa amma man ja'aka yas'a
"Dan adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera (untuk mendapatkan pengajaran),"
Tafsir singkat: Dan adapun orang, yaitu Abdullah bin Ummi Maktum, yang datang kepadamu dengan bersegera dan bersungguh-sungguh untuk mendapatkan pengajaran Islam darimu,
9.
وَهُوَ يَخْشٰىۙ
wa huwa yakhsya
"sedang dia takut (kepada Allah),"
Tafsir singkat: sedang dia takut akan siksa Allah jika tidak mematuhi-Nya,
10.
فَاَنْتَ عَنْهُ تَلَهّٰىۚ
fa anta 'an-hu talahha
"engkau (Muhammad) malah mengabaikannya."
Tafsir singkat: engkau malah mengabaikannya, berpaling darinya, tidak menghiraukannya, dan bermuka masam kepadanya.
Kami selaku penulis sangat terbuka apabila pembaca memiliki kritik dan saran. Silahkan hubungi kami melalui alamat surel berikut: penulis.bacaan.alquran@gmail.com