Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Arti Surat Al-A'raf Ayat 188 dalam Alquran dan Tafsirnya
19 Mei 2023 17:45 WIB
·
waktu baca 3 menitDiperbarui 21 Juni 2023 15:59 WIB
Tulisan dari Bacaan Al-Qur'an tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Surat Al-A'raf ayat 188 merupakan ayat Alquran yang membahas tentang Arkanul Islam(Al-Qur'an dan Terjemahan: New Cordova) yang ditunjukkan dari tafsir wajiz yang berbunyi: Bukan hanya soal kapan terjadi hari Kiamat, tetapi seluruh persoalan berada dalam genggaman kekuasaan Allah. Nabi Muhammad tidak memiliki wewenang dan pengetahuan, kecuali yang dianugerahkan Allah, maka katakanlah, wahai Nabi Muhammad kepada mereka, "Aku tidak kuasa mendatangkan manfaat seberapa besar pun, maupun menolak mudarat sekecil apa pun, karena aku adalah makhluk lemah dan pengetahuanku pun terbatas, bagi diriku, apalagi buat orang lain, kecuali apa yang dikehendaki Allah untuk dianugerahkan-Nya kepadaku. Sekiranya aku mengetahui segala sesuatu yang gaib, seperti yang kalian sangka, niscaya aku dengan pengetahuanku itu akan membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan tidak akan ditimpa bahaya. Tetapi tidak demikian keadaanku; sekali waktu mendapat kebaikan, di kali lain mengalami yang buruk; sekali waktu kalah dalam perang dan di kali lain menang; kadang rencanaku berhasil, terkadang juga gagal. Begitulah, karena memang aku tidak lain hanyalah seorang hamba Allah yang bertugas sebagai pemberi peringatan kepada seluruh manusia mengenai azab, dan pembawa berita gembira berupa balasan atau pahala bagi orang-orang yang beriman. Tugasku tidak terkait dengan pengetahuan yang rinci tentang yang gaib, kecuali yang telah diinformasikan-Nya kepadaku."
ADVERTISEMENT
Berikut surat Al-A'raf ayat 188 beserta terjemahan dan tafsir menurut Kemenag RI.
Bacaan Latin Surat Al-A'raf Ayat 188
Qul lā amliku linafsī naf'aw wa lā ḍarran illā mā syā`allāh, walau kuntu a'lamul-gaiba lastakṡartu minal-khaīr, wa mā massaniyas-sū`u in ana illā nażīruw wa basyīrul liqaumiy yu`minụn
Artinya:
Katakanlah: "Aku tidak berkuasa menarik kemanfaatan bagi diriku dan tidak (pula) menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudharatan. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman".
Tafsir lengkap Surat Al-A'raf Ayat 188 menurut Kemenag RI
Kemudian Allah memerintahkan kepada Rasul-Nya, untuk menegaskan kepada umat manusia, bahwa segala perkara di dunia ini membawa baik yang manfaat atau mudarat adalah berasal dari Allah. Nabi Muhammad sendiri walau pun dekat pada Allah tidaklah menguasai kemanfaatan dan kemudaratan sehingga dia dapat mengatur menurut kehendak-Nya.
ADVERTISEMENT
Kaum Muslimin pada mulanya beranggapan bahwa setiap orang yang menjadi Rasul tentulah dia mengetahui perkara-perkara yang gaib, memiliki kemampuan di luar kemampuan manusia biasa, baik untuk mencari sesuatu keuntungan ataupun menolak sesuatu kemudaratan untuk dirinya ataupun untuk orang lain. Untuk memperbaiki kekeliruan pandangan ini, Allah menyuruh Rasulullah untuk menjelaskan bahwa kedudukan Rasul tidak ada hubungannya dengan hal yang demikian itu. Rasul hanyalah pemberi petunjuk dan bimbingan, tiadalah dia mempunyai daya mencipta atau meniadakan. Apa yang diketahuinya tentang hal-hal yang gaib adalah yang diberi tahu oleh Allah kepadanya.
Sekiranya Nabi saw mengetahui hal-hal yang gaib, misalnya mengetahui peristiwa-peristiwa pada hari mendatang, tentulah Nabi saw mempersiapkan dirinya lahir batin, moril dan materil untuk menghadapi peristiwa itu dan tentulah beliau tidak akan ditimpa kesusahan.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya Rasul saw adalah manusia biasa. Perbedaan dengan orang biasa hanyalah terletak pada wahyu yang diterimanya dan tugas yang dibebankan kepada beliau, yakni memberikan bimbingan dan pengajaran yang telah digariskan Allah untuk manusia. Nabi hanyalah memberi peringatan dan membawa berita gembira kepada orang yang beriman.
Kami selaku penulis sangat terbuka apabila pembaca memiliki kritik dan saran. Silahkan hubungi kami melalui alamat surel berikut: penulis.bacaan.alquran@gmail.com