Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.1
Konten dari Pengguna
Arti Surat Al-A'raf Ayat 6 dalam Alquran dan Tafsirnya
29 Mei 2023 16:35 WIB
·
waktu baca 3 menitDiperbarui 15 Juni 2023 17:27 WIB
Tulisan dari Bacaan Al-Qur'an tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Berikut surat Al-A'raf ayat 6 beserta terjemahan dan tafsir menurut Kemenag RI .
Bacaan Latin Surat Al-A'raf Ayat 6
Fa lanas`alannallażīna ursila ilaihim wa lanas`alannal-mursalī
Artinya:
Maka sesungguhnya Kami akan menanyai umat-umat yang telah diutus rasul-rasul kepada mereka dan sesungguhnya Kami akan menanyai (pula) rasul-rasul (Kami),
Tafsir lengkap Surat Al-A'raf Ayat 6 menurut Kemenag RI
Ayat ini menerangkan bahwa di akhirat nanti, semua umat yang telah diutus seorang rasul kepada mereka akan ditanya, sebagaimana firman Allah:
Maka demi Tuhanmu, Kami pasti akan menanyai mereka semua, tentang apa yang telah mereka kerjakan dahulu. (al-hijr/15: 92-93)
Lebih dahulu ditanyakan tentang rasul-rasul yang telah diutus kepada mereka, kemudian disusul dengan pertanyaan sampai di mana mereka telah merespon dan melaksanakan seruan para rasul itu. Firman Allah:
ADVERTISEMENT
Wahai golongan jin dan manusia! Bukankah sudah datang kepadamu rasul-rasul dari kalanganmu sendiri, mereka menyampaikan ayat-ayat-Ku kepadamu dan memperingatkanmu tentang pertemuan pada hari ini? Mereka menjawab, "(Ya), kami menjadi saksi atas diri kami sendiri." Tetapi mereka tertipu oleh kehidupan dunia dan mereka telah menjadi saksi atas diri mereka sendiri, bahwa mereka adalah orang-orang kafir. (al-An'am/6: 130)
Firman-Nya:
(Ingatlah), pada hari ketika Allah mengumpulkan para rasul, lalu Dia bertanya (kepada mereka), "Apa jawaban (kaummu) terhadap (seruan)mu?" (al-Ma'idah/5: 109)
Pertanyaan itu diajukan kepada orang-orang yang durhaka, dan pembuat maksiat bukan karena Allah tidak tahu atau belum tahu keadaannya, tetapi semua itu dilakukan semata-mata untuk mendapatkan pengakuan mereka atas adanya rasul yang telah diutus kepada mereka dan untuk menampakkan cela dan aib mereka, sehingga tidak ada alasan bagi mereka untuk tidak disiksa atau dimasukkan ke dalam neraka.
ADVERTISEMENT
Imam ar-Razi berkata, sebenarnya mereka ditanya bukanlah mengenai amal yang telah diperbuatnya di dunia, karena semua itu telah diketahui melalui catatan malaikat yang ditugaskan untuk itu, sehingga tidak ada suatu perbuatan manusia dari yang sebesar-besarnya sampai yang sekecil-kecilnya yang luput dari catatannya, tetapi yang ditanyakan ialah sebab yang mengakibatkan mereka meninggalkan perintah Allah. Ayat ini tidak bertentangan dengan ayat-ayat yang menerangkan bahwa tidak akan ditanyakan dosa manusia dan jin dan dosa orang-orang yang berbuat maksiat, seperti dalam firman Allah:
Maka pada hari itu manusia dan jin tidak ditanya tentang dosanya. (ar-Rahman/55: 39)
dan firman-Nya:
Dan orang-orang yang berdosa itu tidak perlu ditanya tentang dosa-dosa mereka. (al-Qashash/28: 78)
Dalam ayat ini Allah menerangkan bahwa bukan saja umat yang telah diutus Rasul kepada mereka yang ditanya sampai di mana mereka melaksanakan seruan rasul itu, tetapi juga rasul-rasul yang telah diutus kepada suatu umat akan ditanya sampai di mana seruan mereka disambut baik dan dilaksanakan oleh umatnya sebagaimana firman Allah:
ADVERTISEMENT
(Ingatlah), pada hari ketika Allah mengumpulkan para rasul, lalu Dia bertanya (kepada mereka), "Apa jawaban (kaummu) terhadap (seruan)mu?" (al-Ma'idah/5: 109)
Pertanyaan yang ditujukan kepada rasul di akhirat nanti, adalah pertanyaan yang jawabannya merupakan pengakuan dan kesaksian atas seruan yang telah disampaikan kepada umatnya, dan pembangkangan umat atas isi seruan ini.
Kami selaku penulis sangat terbuka apabila pembaca memiliki kritik dan saran. Silahkan hubungi kami melalui alamat surel berikut: [email protected]