Konten dari Pengguna

Arti Surat Al Fajr Ayat 11-20 Sesuai Bacaan Alquran

Bacaan Al-Qur'an
Menyajikan informasi mengenai apa yang terkandung di dalam Al-Quran.
3 November 2022 12:05 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Bacaan Al-Qur'an tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi membaca Al-quran. Foto: amirraizat/Shutterstock.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi membaca Al-quran. Foto: amirraizat/Shutterstock.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Surat ini terdiri atas 30 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Al Lail. Nama Al Fajr diambil dari kata Al Fajr yang terdapat pada ayat pertama surat ini yang artinya fajar.
ADVERTISEMENT

Arti Surat Al Fajr Ayat 11-20

Berikut adalah bacaan ayat suci Alquran surat Al Fajr ayat 11-20 beserta terjemahan dan tafsir menurut Kemenag RI yang tepat:

11.

الَّذِيْنَ طَغَوْا فِى الْبِلَادِۖ
Allażīna ṭagau fil-bilād
"yang berbuat sewenang-wenang dalam negeri,”
Tafsir singkat: Mereka itulah orang-orang yang berbuat sewenang-wenang dalam negeri dan berbuat zalim melewati batas kemanusiaan.

12.

فَاَكْثَرُوْا فِيْهَا الْفَسَادَۖ
Fa akṡarụ fīhal-fasād
"lalu mereka banyak berbuat kerusakan dalam negeri itu,"
Tafsir singkat: lalu mereka dengan kezalimannya banyak berbuat kerusakan, dosa, dan maksiat dalam negeri itu.

13.

فَصَبَّ عَلَيْهِمْ رَبُّكَ سَوْطَ عَذَابٍۖ
Fa ṣabba 'alaihim rabbuka sauṭa 'ażāb
"karena itu Tuhanmu menimpakan cemeti azab kepada mereka,"
Tafsir singkat: Karena kesewenangan dan kezaliman mereka itu Tuhanmu menimpakan cemeti azab kepada mereka. Allah membinasakan kaum ‘Ad dengan topan yang sangat dingin selama tujuh malam berturut-turut; kaum Šamud dengan suara menggelegar dan petir yang menyambar (Lihat:Fussilat/41:16; al-Hàqqah:/69:6–7); dan Fir‘aun beserta tentaranya ditenggelamkan di Laut Merah.
ADVERTISEMENT

14.

اِنَّ رَبَّكَ لَبِالْمِرْصَادِۗ
Inna rabbaka labil-mirṣād
"sungguh, Tuhanmu benar-benar mengawasi."
Tafsir singkat: Allah timpakan azab kepada mereka karena sungguh, Tuhanmu benar-benar mengawasi gerak gerik dan perilaku mereka. Tidak seorang pun lepas dari pengawasan Allah. Kebinasaan tiga kaum itu hendaknya menjadi pelajaran bagi umat setelahnya, terutama kaum musyrik Mekah.

15.

فَاَمَّا الْاِنْسَانُ اِذَا مَا ابْتَلٰىهُ رَبُّهٗ فَاَكْرَمَهٗ وَنَعَّمَهٗۙ فَيَقُوْلُ رَبِّيْٓ اَكْرَمَنِۗ
Fa ammal-insānu iżā mabtalāhu rabbuhụ fa akramahụ wa na''amahụ fa yaqụlu rabbī akraman
"Maka adapun manusia, apabila Tuhan mengujinya lalu memuliakannya dan memberinya kesenangan, maka dia berkata, “Tuhanku telah memuliakanku.”"
Tafsir singkat: Ayat ini menjelaskan sifat dasar manusia kafir ketika mendapat kebahagiaan dan kesusahan, yakni bergembira berlebihan saat mendapat kenikmatan dan putus asa ketika tertimpa kesulitan. Maka adapun manusia, apabila Tuhan mengujinya lalu dia memuliakannya dan memberinya kesenangan serta kenikmatan, baik lahir maupun batin, maka dia berkata, "Tuhanku telah memuliakanku." Mereka menilai kenikmatan yang diterimanya adalah berkat kemuliaan nya di sisi Allah. Mereka lupa bahwa nikmat itu pada dasarnya salah satu bentuk ujian Allah kepada manusia.
ADVERTISEMENT

16.

وَاَمَّآ اِذَا مَا ابْتَلٰىهُ فَقَدَرَ عَلَيْهِ رِزْقَهٗ ەۙ فَيَقُوْلُ رَبِّيْٓ اَهَانَنِۚ
Wa ammā iżā mabtalāhu fa qadara 'alaihi rizqahụ fa yaqụlu rabbī ahānan
"Namun apabila Tuhan mengujinya lalu membatasi rezekinya, maka dia berkata, “Tuhanku telah menghinaku.””
Tafsir singkat: Namun apabila Tuhan mengujinya lalu membatasi rezekinya, maka dia berkata, "Tuhanku telah menghinakanku." Mereka tidak dapat memahami bahwa kefakiran dan kesusahan bukanla htolok ukur mutlak bagi kehinaan seseorang di mata Allah karena keduanya tidak lain hanyalah cobaan dari Allah.

17.

كَلَّا بَلْ لَّا تُكْرِمُوْنَ الْيَتِيْمَۙ
Kallā bal lā tukrimụnal-yatīm
"Sekali-kali tidak! Bahkan kamu tidak memuliakan anak yatim,”
Tafsir singkat: Sekali-kali tidak demikian. Ketahuilah, kemuliaan seseorang tidak diukur dari kekaya annya dan kehinaan tidak dipandang dari kemiskinannya. Kemulian diukur dari ketaatan dan kehinaan adalah akibat kemaksiatan seseorang kepada Allah. Bahkan kamu tidak memuliakan, menyantuni, mengasihi, dan menolong anak yatim. Kamu biarkan mereka susah, padahal menyantuni mereka adalah amal saleh yang menjanjikan derajat tinggi di sisi Allah.
ADVERTISEMENT

18.

وَلَا تَحٰۤضُّوْنَ عَلٰى طَعَامِ الْمِسْكِيْنِۙ
Wa lā tahāḍḍụna 'alā ṭa'āmil-miskīn
"dan kamu tidak saling mengajak memberi makan orang miskin,”
Tafsir singkat: Dan kamu tidak saling mengajak satu sama lain untuk memberi makan orang miskin. Tidak mengajak orang lain untuk berbuat baik juga merupakan tindakan tidak terpuji. Mengajak orang lain berbuat baik adalah tindakan terpuji, apa lagi jika dibarengi dengan melakukannya. Makanan adalah kebutuhan pokok manusia. Memberi makanan fakir miskin, baik muslim atau bukan, adalah suatu bentuk kesalehan sosial yang sangat terpuji (Lihat pula: al-Insàn/76: 8).

19.

وَتَأْكُلُوْنَ التُّرَاثَ اَكْلًا لَّمًّاۙ
Wa ta`kulụnat-turāṡa aklal lammā
"sedangkan kamu memakan harta warisan dengan cara mencampurbaurkan (yang halal dan yang haram),"
Tafsir singkat: Kamu tidak berbuat baik kepada anak yatim dan orang miskin, sedangkan kamu justru memakan harta warisan dengan cara mencampur baurkan yang halal dengan yang haram. Harta warisan adalah hak ahli waris tertentu. Merampas harta warisan yang menjadi hak orang lain adalah perbuatan zalim.
ADVERTISEMENT

20.

وَّتُحِبُّوْنَ الْمَالَ حُبًّا جَمًّاۗ
Wa tuḥibbụnal-māla ḥubban jammā
"dan kamu mencintai harta dengan kecintaan yang berlebihan.”
Tafsir singkat: Dan tidak hanya itu, kamu juga mencintai harta dengan kecintaan yang berlebihan. Kecintaan berlebih seseorang terhadap harta menjadikan motivasi hidupnya semata untuk mengumpul­kan harta, tidak peduli halal atau haram. Di sisi lain, dia akan menjadi kikir dan tidak mau peduli kepada sesama. Perilaku ini akan menjerumuskannya ke neraka.
Kami selaku penulis sangat terbuka apabila pembaca memiliki kritik dan saran. Silahkan hubungi kami melalui alamat surel berikut: [email protected]