Konten dari Pengguna

Arti Surat Asy Syams Ayat 1-10 Sesuai Bacaan Alquran

Bacaan Al-Qur'an
Menyajikan informasi mengenai apa yang terkandung di dalam Al-Quran.
6 November 2022 13:05 WIB
·
waktu baca 3 menit
clock
Diperbarui 15 November 2022 10:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Bacaan Al-Qur'an tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi membaca Al-quran. Foto: amirraizat/Shutterstock.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi membaca Al-quran. Foto: amirraizat/Shutterstock.
ADVERTISEMENT
Surat Asy Syams terdiri atas 15 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Al Qadar. Dinamai Asy Syams (matahari) diambil dari perkataan Asy Syams yang terdapat pada ayat permulaan surat ini.
ADVERTISEMENT

Arti Surat Asy Syams Ayat 1-10

Berikut adalah bacaan ayat suci Alquran surat Asy Syams ayat 1-10 beserta terjemahan dan tafsir menurut Kemenag RI yang tepat:

1.

وَالشَّمْسِ وَضُحٰىهَاۖ
Wasy-syamsi wa ḍuḥāhā
"Demi matahari dan sinarnya pada waktu duha (ketika matahari naik sepenggalah),”
Tafsir singkat: Demi matahari dan semburat sinarnya pada pagi hari. Penciptaan matahari, peredarannya pada poros dan orbitnya membuktikan kuasa Allah. Sinarnya yang terang dan panas sangat berman­faat bagi kehidupan manusia di bumi.

2.

وَالْقَمَرِ اِذَا تَلٰىهَاۖ
Wal-qamari iżā talāhā
"demi bulan saat mengiringinya,"
Tafsir singkat: Demi bulan apabila mengiringinya dan menggantikan tugasnya menerangi bumi setelah matahari itu terbenam. Bulan muncul dalam bentuk bulan sabit, kemudian seiring pergantian hari berubah menjadi purnama, dan kembali ke bulan sabit lagi pada akhir bulan.
ADVERTISEMENT

3.

وَالنَّهَارِ اِذَا جَلّٰىهَاۖ
Wan-nahāri iżā jallāhā
"demi siang saat menampakkannya,"
Tafsir singkat: Demi siang apabila menampakkannya, yakni menampakkan matahari. Siang yang terang menjadi waktu bagi manusia untuk beraktivitas.

4.

وَالَّيْلِ اِذَا يَغْشٰىهَاۖ
Wal-laili iżā yagsyāhā
"demi malam saat menutupinya (gelap gulita),"
Tafsir singkat: Demi malam apabila menutupinya sehingga suasana menjadi gelap gulita. Malam menjadi waktu istirahat bagi manusia guna mengembalikan kekuatan untuk kembali beraktivitas esok hari.

5.

وَالسَّمَاۤءِ وَمَا بَنٰىهَاۖ
Was-samā`i wa mā banāhā
"demi langit serta pembuatannya,"
Tafsir singkat: Demi langit serta pembinaannya yang menakjubkan. Langit yang kukuh laksana atap yang melindungi manusia di bawahnya. Langit menjadi tempat bagi miliaran benda langit yang beredar pada orbit masing-masing. Tidak ada benturan antara satu benda langit dengan lainnya. Semuanya mencerminkan kekuasaan Zat Yang Mahakuasa dan Mahaperkasa.
ADVERTISEMENT

6.

وَالْاَرْضِ وَمَا طَحٰىهَاۖ
Wal-arḍi wa mā ṭaḥāhā
"demi bumi serta penghamparannya,"
Tafsir singkat: Demi bumi serta penghamparannya sehingga menjadi tempat makhluk hidup berpijak. Karena bumi terhampar luas, manusia dapat dengan mudah berpindah dari satu ke tempat lain.

7.

وَنَفْسٍ وَّمَا سَوّٰىهَاۖ
Wa nafsiw wa mā sawwāhā
"dan demi jiwa serta penyempurnaan (ciptaan)-nya,"
Tafsir singkat: Demi jiwa serta penyempurnaan ciptaannya. Jiwa bukan materi sebagaimana benda-benda yang disebut sebelumnya, tetapi jiwa mempunyai peran yang sangat sentral dalam memben­tuk perilaku manusia.

8.

فَاَلْهَمَهَا فُجُوْرَهَا وَتَقْوٰىهَاۖ
Fa al-hamahā fujụrahā wa taqwāhā
"lalu Dia mengilhamkan kepadanya (jalan) kejahatan dan ketakwaannya,"
Tafsir singkat: Setelah menyempurnakan ciptaan jwia itu maka Dia mengilhamkan kepadanya jalan kejahatan dan ketakwaannya. Jiwa manusia laksana wadah bagi nilai-nilai yang diembannya. Jiwa bisa menjadi baik atau buruk tergantung nilai mana yang manusia pilih dan aktualisasikan.
ADVERTISEMENT

9.

قَدْ اَفْلَحَ مَنْ زَكّٰىهَاۖ
Qad aflaḥa man zakkāhā
"sungguh beruntung orang yang menyucikannya (jiwa itu)"
Tafsir singkat: Sungguh beruntung orang yang membersihkan jiwa itu dan menyucikannya dari segala keko­toran seperti syirik, kufur, takabur, iri, dengki, kikir, tamak, dan sebagainya, lalu menghiasinya dengan sifat-sifat baik seperti iman, ikhlas, sabar, syukur, dan sebagainya.

10.

وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسّٰىهَاۗ
Wa qad khāba man dassāhā
"dan sungguh rugi orang yang mengotorinya.”
Tafsir singkat: Dan sungguh rugi orang yang menutupi kemuliaan jiwa itu, mengotorinya dengan sifat-sifat buruk, dan mematikan potensinya untuk berbuat baik. Dengan melakukan hal itu, manusia tidak malu lagi berperilaku buruk, berbuat dosa, dan merugikan orang lain.
Kami selaku penulis sangat terbuka apabila pembaca memiliki kritik dan saran. Silahkan hubungi kami melalui alamat surel berikut: penulis.bacaan.alquran@gmail.com
ADVERTISEMENT