Konten dari Pengguna

Arti Surat At-Takwir Ayat 21-29 Sesuai Bacaan Alquran

Bacaan Al-Qur'an
Menyajikan informasi mengenai apa yang terkandung di dalam Al-Quran.
14 Oktober 2022 13:05 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Bacaan Al-Qur'an tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi membaca Al-quran. Foto: amirraizat/Shutterstock.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi membaca Al-quran. Foto: amirraizat/Shutterstock.
ADVERTISEMENT
Surat At-Takwir terdiri atas 29 ayat dan termasuk golongan surat-surat Makkiyah, diturunkan sesudah surat Al Masadd. Kata At Takwir (terbelah) yang menjadi nama bagi surat ini adalah dari kata asal (mashdar) dari kata kerja kuwwirat (digulung) yang terdapat pada ayat pertama surat ini.
ADVERTISEMENT

Arti Surat At-Takwir Ayat 21-29

Berikut adalah bacaan ayat suci Alquran surat At-Takwir ayat 21-29 beserta terjemahan dan tafsir menurut Kemenag RI yang tepat:

21.

مُّطَاعٍ ثَمَّ اَمِيْنٍۗ
muthā'in ṡamma amīn
"yang di sana (di alam malaikat) ditaati dan dipercaya."
Tafsir singkat: Itulah Jibril yang di sana, di alam malaikat, ditaati dan dipercaya atas wahyu yang disampaikannya.

22.

وَمَا صَاحِبُكُمْ بِمَجْنُوْنٍۚ
wa mā shāḥibukum bimajnụn
"Dan temanmu (Muhammad) itu bukanlah orang gila."
Tafsir singkat: Kami turunkan wahyu melalui Jibril kepada Nabi Muhammad, temanmu yang kamu kenal baik sifatnya. Dan temanmu itu bukanlah orang gila seperti tuduhanmu kepadanya. Dia adalah seorang yang santun, tepercaya, dan berakhlak mulia. Perkataan orang gila bersifat racauan, tidak beraturan, dan tidak mempunyai nilai. Berbeda dari AlQur'an, kitab yang susunan kalimat maupun kandungannya mempunyai nilai sangat tinggi.
ADVERTISEMENT

23.

وَلَقَدْ رَاٰهُ بِالْاُفُقِ الْمُبِيْنِۚ
wa laqad ra`āhu bil-ufuqil-mubīn
"Dan sungguh, dia (Muhammad) telah melihatnya (Jibril) di ufuk yang terang."
Tafsir singkat: Ayat ini menegaskan pertemuan antara Jibril dalam wujudnya yang asli dengan Nabi Muhammad sesaat setelah Nabi menerima wahyu pertama di Gua Hira. Kaum musyrik mendustakan hal tersebut. Dan sungguh, dia telah melihatnya, yakni melihat Jibril, di ufuk yang terang, sehingga tidak dapat diragukan bahwa sosok yang datang itu adalah Jibril.

24.

وَمَا هُوَ عَلَى الْغَيْبِ بِضَنِيْنٍۚ
wa mā huwa 'alal-gaibi bidhanīn
"Dan dia (Muhammad) bukanlah seorang yang kikir (enggan) untuk menerangkan yang gaib."
Tafsir singkat: Dan dia bukanlah orang yang kikir untuk menerangkan ihwal perkara yang gaib, seperti Allah, malaikat, dan hari kiamat. Nabi dengan senang hati memberi penjelasan demi kemaslahatan banyak orang. Hal ini berbeda dari para dukun yang hanya mau membeberkan hal yang rahasia jika diberi imbalan.
ADVERTISEMENT

25.

وَمَا هُوَ بِقَوْلِ شَيْطٰنٍ رَّجِيْمٍۚ
wa mā huwa biqauli syaithānir rajīm
"Dan (Al-Qur'an) itu bukanlah perkataan setan yang terkutuk,"
Tafsir singkat: Dan Al-Qur'an itu bukanlah perkataan setan yang terkutuk. Ada perbedaan nyata antara Al-Qur'an dan perkataan setan. Al-Qur'an mengajarkan nilai-nilai kebenaran dan keadilan, sedangkan setan mengajak kepada kebatilan, kemaksiatan, dan kemungkaran.

26.

فَاَيْنَ تَذْهَبُوْنَۗ
fa aina tadz-habụn
"maka ke manakah kamu akan pergi?"
Tafsir singkat: Maka, ke manakah kamu akan pergi? Jalan mana yang akan kamu pilih untuk menemukan kebenaran? Tidak ada yang lebih terang daripada jalan yang dijelaskan oleh Al-Qur'an.

27.

اِنْ هُوَ اِلَّا ذِكْرٌ لِّلْعٰلَمِيْنَۙ
in huwa illā dzikrul lil-'ālamīn
"(Al-Qur'an) itu tidak lain adalah peringatan bagi seluruh alam,"
Tafsir singkat: Al-Qur'an itu tidak lain adalah peringatan bagi seluruh alam. Al-Qur'an menjelaskan segala sesuatu untuk kebaikan manusia, baik urusan dunia maupun akhirat; mereka yang berbuat baik akan mendapat pahala dan surga, dan yang berbuat jahat akan mendapat dosa dan neraka.
ADVERTISEMENT

28.

لِمَنْ شَاۤءَ مِنْكُمْ اَنْ يَّسْتَقِيْمَۗ
liman syā`a mingkum ay yastaqīm
"(yaitu) bagi siapa di antara kamu yang menghendaki menempuh jalan yang lurus."
Tafsir singkat: Peringatan Al-Qur'an itu ditujukan bagi siapa di antara kamu yang menghendaki menempuh jalan yang lurus, yaitu agama Islam, dan beristikamah dalam mengamalkan ajarannya.

29.

وَمَا تَشَاۤءُوْنَ اِلَّآ اَنْ يَّشَاۤءَ اللّٰهُ رَبُّ الْعٰلَمِيْنَ ࣖ
wa mā tasyā`ụna illā ay yasyā`allāhu rabbul-'ālamīn
"Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan seluruh alam."
Tafsir singkat: Hanya saja, keinginan seseorang untuk berbuat sesuatu tidak akan terlaksana kecuali jika Allah menghendaki. Dan kamu tidak dapat menghendaki menempuh jalan itu kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan seluruh alam.
ADVERTISEMENT
Kami selaku penulis sangat terbuka apabila pembaca memiliki kritik dan saran. Silahkan hubungi kami melalui alamat surel berikut: penulis.bacaan.alquran@gmail.com