Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.9
Konten dari Pengguna
5 Manfaat Puasa Enam Hari di Bulan Syawal Secara Agama dan Kesehatan
8 April 2025 23:23 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Bacaan Doa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Puasa Syawal merupakan salah satu amalan yang dianjurkan setelah merayakan Lebaran. Ada banyak manfaat puasa enam hari di Bulan Syawal.
ADVERTISEMENT
Keutamaan tersebut bukan hanya dari sisi agama saja, namun juga dari sisi medis. Terlebih saat Lebaran banyak makanan yang dikonsumsi yang dapat menimbulkan dampak negatif bagi tubuh dan berpuasa menjadi solusi untuk mengatasinya.
Manfaat Puasa Enam Hari di Bulan Syawal dari Sisi Agama dan Medis
Saat Lebaran, ada berbagai makanan khas yang hanya bisa ditemui pada hari tersebut. Dengan selesainya puasa Ramadan, banyak orang yang melampiaskan di hari yang fitri tersebut.
Padahal, banyak makanan saat Lebaran banyak mengandung lemak, kolesterol, dan gula. Maka dari itu, puasa enam hari menjadi cara untuk memperbaiki tubuh setelah Lebaran.
Adapun manfaat puasa enam hari di Bulan Syawal dari sisi agama dan medis yakni.
1. Setara Puasa Selama Satu Tahun
Dikutip dari laman nu.or.id, keutamaan puasa selama enam hari di Bulan Syawal adalah mendapat pahala setara dengan puasa selama satu tahun. Hal ini didasarkan dari hadis dari Abu Ayyub, Rasulullah saw. bersabda:
ADVERTISEMENT
“Siapa yang melakukan puasa Ramadhan lantas ia ikuti dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka itu seperti berpuasa setahun.” (HR. Muslim no. 1164)
2. Menyempurnakan Puasa Ramadan
Puasa Syawal selama enam hari merupakan penyempurna pahala puasa Ramadan. Sebab, tidak ada yang mengetahui apakah puasa yang dilaksanakan selama Bulan Ramadan diterima Allah Swt.
Sedangkan amalan sunah merupakan penyempurna kekurangan amalan wajib. Dengan melaksanakan amalan ini, kekurangan selama menunaikan puasa Ramadan dapat tertutupi. Seperti dalam sebuah hadis, Rasulullah saw. bersabda:
“Sesungguhnya amalan yang pertama kali dihisab pada manusia di hari kiamat nanti adalah salat. Allah ‘azza wa jalla berkata kepada malaikat-Nya dan Dia-lah yang lebih tahu, “Lihatlah pada salat hamba-Ku. Apakah salatnya sempurna ataukah tidak? Jika salatnya sempurna, maka akan dicatat baginya pahala yang sempurna. Namun jika dalam salatnya ada sedikit kekurangan, maka Allah berfirman:
ADVERTISEMENT
Lihatlah, apakah hamba-Ku memiliki amalan sunah. Jika hamba-Ku memiliki amalan sunah, Allah berfirman: sempurnakanlah kekurangan yang ada pada amalan wajib dengan amalan sunahnya.” Kemudian amalan lainnya akan diperlakukan seperti ini.” (HR. Abu Daud no. 864 dan Ibnu Majah no. 1426)
3. Menahan Nafsu Setelah Bulan Ramadan
Meskipun bukan menjadi ibadah wajib, namun dengan berpuasa Syawal berfungsi untuk melatih diri dalam menahan nafsu dengan makan, minum, dan bersenang-senang secara berlebihan.
Dengan menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan puasa dapat mempertahankan ketakwaan yang telah dibangun selama Ramadan.
4. Meningkatkan Imunitas Tubuh
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh University of Osaka menunjukkan bahwa puasa selama 6 hari memberikan efek positif terhadap kekebalan tubuh. Dalam penelitian tersebut juga menunjukkan peningkatan sel darah putih secara signifikan.
ADVERTISEMENT
Sel darah putih sendiri untuk melindungi tubuh dari infeksi dan penyakit. Selain itu, darah putih dapat melawan bakteri, jamur, dan virus yang berbahaya bagi tubuh.
5. Terhindar dari Risiko Penyakit Berbahaya
Puasa selama enam hari di Bulan Syawal dapat menghindari penyakit berbahaya. Seperti diabetes, kanker, hingga jantung. Sebab, puasa dapat mengurangi resistensi insulin yang merupakan ciri utama diabetes tipe 2.
Puasa juga dapat menurunkan kadar LDL atau kolesterol jahat. Hal ini dikarenakan lemak tersebut digunakan sebagai cadangan energi selama melaksanakan puasa.
Dengan banyaknya manfaat puasa enam hari di Bulan Syawal sangat disayangkan apabila sampai melewatkannya. Di samping itu, puasa yang satu ini tidak harus dilaksanakan secara berurutan dan dapat dilaksanakan sewaktu-waktu selama Bulan Syawal.(MZM)
ADVERTISEMENT