Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
7 Doa untuk Pemimpin yang Terpilih dalam Bahasa Arab, Latin, dan Artinya
29 November 2024 12:12 WIB
·
waktu baca 8 menitTulisan dari Bacaan Doa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Doa untuk pemimpin yang terpilih adalah wujud harapan tulus agar pemimpin mampu menjalankan amanah dengan bijaksana dan penuh tanggung jawab. Hal ini begitu diutamakan, sebagaimana Al-Imam Fudhail Bin Iyadh rahimahullah, berkata:
ADVERTISEMENT
“Andai saja aku mempunyai satu doa yang pasti dikabulkan Allah, maka aku akan menjadikannya (untuk berdoa yang baik) untuk pemimpinku, karena jika pemimpin kita baik, maka negara akan aman dan masyarakat tentram.” (nu.or.id)
Ungkapan tersebut menegaskan pentingnya doa sebagai dukungan spiritual demi terciptanya kepemimpinan yang membawa kebaikan bagi semua. Maka dari itu, di momen Pemilu 2024 ini, simaklah doa untuk pemimpin yang terpilih, berikut:
Doa untuk Pemimpin yang Terpilih
اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِنَا، اَللَّهُمَّ وَفِّقْهُمْ لِمَا فِيْهِ صَلَاحُهُمْ وَصَلَاحُ اْلإِسْلَامِ وَالْمُسْلِمِيْنَ، اَللَّهُمَّ أَعِنْهُمْ عَلَى الْقِيَامِ بِمَهَامِهِمْ كَمَا أَمَرْتَهُمْ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ أَبْعِدْ عَنْهُمْ بِطَانَةَ السُّوْءِ وَالْمُفْسِدِيْنَ وَقَرِّبْ إِلَيْهِمْ أَهْلَ الْخَيْرِ وَالنَّاصِحِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِ الْمُسْلِمِيْنَ فِيْ كُلِّ مَكَانٍ
ADVERTISEMENT
(Allāhumma aṣhliḥ wulāta umūrinā, Allāhumma waffiqhum limā fīhi ṣhalāḥuhum wa ṣhalāḥu al-islāmi wal-muslimīn, Allāhumma a‘inhum ‘alāl-qiyāmi bi-mahāmihim kamā amartahum yā Rabbal-‘ālamīn.
Allāhumma ab‘id ‘anhum biṭhānatas-sū’i wal-mufsidīna wa qarrib ilayhim ahlal-khayri wal-nāṣiḥīn yā Rabbal-‘ālamīn. Allāhumma aṣhliḥ wulāta umūril-muslimīn fī kulli makānin)
"Ya Allah, jadikanlah pemimpin kami orang yang baik. Ya Allah, bimbinglah mereka kepada apa yang mendatangkan kebaikan bagi mereka, serta kebaikan bagi Islam dan kaum muslimin.
Ya Allah, bantulah mereka dalam menjalankan tugas-tugas mereka sebagaimana yang Engkau perintahkan, wahai Tuhan seluruh alam.
Ya Allah, jauhkanlah dari mereka pendamping yang buruk dan orang-orang perusak, serta dekatkanlah kepada mereka orang-orang yang baik dan para penasihat yang jujur, wahai Tuhan seluruh alam.
ADVERTISEMENT
Ya Allah, jadikanlah pemimpin kaum muslimin sebagai orang yang baik, di mana pun mereka berada."
Doa Memohon Kemudahan untuk Pemimpin
اللَّهُمَّ اجْعَلْ بِلَادَنَا بَلْدَةً طَيِّبَةً تَرْضَاهَا وَاجْعَلْ شَعْبَنَا شَعْبًا صَالِحًا طَائِعًا لِإِرَادَتِكَ وَاهْدِ زُعَمَاءَنَا صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ وَسَهِّلْهُمْ لِوَفَاءِ أَمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ وُصُولًا إِلَى الِانْطِلَاقِ لِحَيَاةِ شَعْبِنَا نَحْوَ مُسْتَقْبَلِهِمْ الزَّاهِرِ
(Allāhummaj-‘al bilādanā baldatan ṭhayyibatan tarḍhāhā waj-‘al sya‘banā sya‘ban ṣhāliḥan ṭhāi‘an li-irādatika wa-hdi zu‘amā’anā ṣirāṭhakal-mustaqīm
wa sahhilhum li-wafā’i amānātihim wa ‘ahdihim wuṣhūlan ilāl-inṭilāqi li-ḥayāti sya‘binā naḥwa mustaqbalahim az-zāhir)
"Ya Allah, jadikanlah negeri kami sebagai negeri yang baik dan Engkau ridai. Jadikanlah rakyat kami sebagai rakyat yang saleh, taat pada kehendak-Mu.
Bimbinglah para pemimpin kami ke jalan-Mu yang lurus, mudahkanlah mereka dalam menunaikan amanah dan janji mereka (sebagai pemimpin), sehingga dapat mengantarkan kehidupan rakyat kami menuju masa depan yang gemilang."
ADVERTISEMENT
Doa agar Pemimpin Mencintai dan Dicintai Rakyat
اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ وُلاَةَ الْمُسْلِمِينَ لِلْعَدْلِ فِي رِعَايَتِهِمْ وَالْإِحْسَانِ إِلَيْهِمْ وَالشَّفَقَةِ عَلَيْهِمْ وَالْاِعْتِنَاءِ بِمَصَالِحِهِمْ وَحَبِّبْهُمْ إِلَى الرَّعِيَّةِ وَحَبِّبِ الرَّعِيَّةَ لَهُمْ وَوَفِّقْهُمْ لِصِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيمِ وَالْعَمَلِ بِوَظَائِفِ دِينِكَ الْقَوِيمِ
(Allāhumma aṣhliḥ wulātal-muslimīna lil-‘adli fī ri‘āyatihim wal-iḥsāni ilayhim wasy-syafaqati ‘alayhim wal-i‘tina’i bi-maṣāliḥihim wa ḥabbibhum ilār-ra‘iyyati
wa ḥabbibir-ra‘iyyata lahum wa waffiqhum li-ṣirāṭikal-mustaqīmi wal-‘amali bi-waẓā’ifi dīnikal-qawīmi)
"Ya Allah, perbaikilah para pemimpin kaum muslimin agar mereka adil dalam memimpin, berbuat baik kepada rakyat, penuh kasih sayang kepada mereka, serta peduli terhadap kemaslahatan mereka.
Jadikanlah mereka dicintai oleh rakyat, dan jadikanlah rakyat mencintai mereka. Berilah mereka taufik-Mu agar tetap berada di jalan-Mu yang lurus, dan senantiasa mengamalkan ajaran agama-Mu yang kokoh.”
ADVERTISEMENT
Doa Rasulullah untuk Setiap Pemimpin
اللَّهُمَّ مَنْ وَلِيَ مِنْ أَمْرِ أُمَّتِي شَيْئًا فَشَقَّ عَلَيْهِمْ، فَاشْقُقْ عَلَيْهِ، وَمَنْ وَلِيَ مِنْ أَمْرِ أُمَّتِي شَيْئًا فَرَفَقَ بِهِمْ، فَارْفُقْ بِهِ
(Allāhumma man waliya min amri ummatī syay’an fasyaqa ‘alayhim, fasyquq ‘alayhi, wa man waliya min amri ummatī syay’an faraqaba bihim, farfuq bihi)
"Ya Allah, siapa saja yang mengurusi urusan umatku (meskipun kecil), lalu ia menyusahkan mereka, maka susahkanlah dirinya.
Dan barangsiapa yang mengurusi urusan umatku (meskipun kecil), lalu ia bersikap lemah lembut kepada mereka, maka perlakukanlah ia dengan lemah lembut."
(HR. Muslim, no. 1828)
Doa Dihindarkan dari Pemimpin yang Buruk
اللَّهُمَّ لَا تُسَلِّطْ عَلَيْنَا بِذُنُوبِنَا مَنْ لَا يَخَافُكَ وَلَا يَرْحَمُنَا
(Allāhumma lā tusalliṭh ‘alaynā bi-dhunūbinā man lā yakhāfuka wa lā yarḥamunā)
ADVERTISEMENT
"Ya Allah, janganlah Engkau kuasakan (jadikan pemimpin) atas kami, karena dosa-dosa kami, seseorang yang tidak takut kepada-Mu dan tidak mempunyai belas kasih kepada kami."
(Doa yang disampaikan K.H. Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus, dalam laman nu.or.id)
Doa Dihindarkan dari Pemimpin yang Bodoh
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ إِمَارَةِ الصِّبْيَانِ وَالسُّفَهَاءِ
(Allāhumma innī a‘ūdhu bika min imāratish-ṣhibyāni was-sufahā’)
"Ya Allah, sungguh aku berlindung kepada-Mu dari pemimpin yang kekanak-kanakan dan dari pemimpin yang bodoh."
(Imam al-Bukhari, kitab “Adabul Mufrad” no. 66, riwayat Abu Hurairah r.a.)
Doa Memohon Pemimpin yang Dapat Menolong
وَقُلْ رَّبِّ اَدْخِلْنِيْ مُدْخَلَ صِدْقٍ وَّاَخْرِجْنِيْ مُخْرَجَ صِدْقٍ وَّاجْعَلْ لِّيْ مِنْ لَّدُنْكَ سُلْطٰنًا نَّصِيْرًا ٨٠
(wa qur-rabbi adkhilnî mudkhala shidqiw-wa akhrijnî mukhraja shidqiw-waj‘al lî mil-ladungka sulthânan-nashîrâ)
ADVERTISEMENT
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Ya Tuhanku, masukkan aku (ke tempat dan keadaan apa saja) dengan cara yang benar, keluarkan (pula) aku dengan cara yang benar, dan berikanlah kepadaku dari sisi-Mu kekuasaan yang dapat menolong(-ku).”
(QS. Al-Isra’ [17]: 80)
Kepemimpinan yang Ideal Menurut Ulama
Setelah mengenal doa-doa di atas, penting bagi masyarakat untuk mengenal pula kriteria pemimpin yang ideal dalam Islam. Sebagai wawasan, berikut merupakan kriteria dan dalil kepemimpinan yang ideal menurut ulama (nu.or.id):
1. Pemimpin yang Memiliki Sifat Adil
ADVERTISEMENT
Sebuah negara yang dipimpin oleh pemimpin adil memiliki potensi untuk menciptakan masyarakat yang stabil, sejahtera, dan harmonis. Karena itu, krusial sekali untuk memiliki pemimpin yang adil, yakni seseorang dengan kriteria, berikut:
أمَّا العدالة: فالمراد بها أن يكون صاحب استقامة في السيرة، وأن يكون متجنبًا الأفعال والأحوال الموجبة للفسق والفجور، فكما لا يكون الظالم والغادر مستحقًّا للخلافة
ADVERTISEMENT
Artinya:
"Adapun keadilan, yang dimaksud dengan itu adalah seseorang yang memiliki integritas dalam perilakunya, dan menjauhkan diri dari perbuatan dan keadaan yang menyebabkan dosa dan kemaksiatan.
Seperti halnya seorang yang zalim dan pengkhianat tidak pantas untuk menjadi khalifah, begitu juga seseorang yang terlibat dalam persekongkolan dan tipu daya."
2. Pemimpin dengan Pengetahuan yang Luas
Untuk membuat peraturan dan ijtihad dalam persoalan kenegaraan yang muncul, maka, seorang pemimpin haruslah berpengetahuan luas. Hal ini ditegaskan oleh Abdu Razaq Ahmad Sanhuri dalam kitabnya, yang berbunyi:
يستلزم أغلبية الفقهاء أن يكون الخليفة على درجة كبيرة من العلم، فلا يكفي أن يكون عالمًا، بل يجب أن يبلغ مرتبة الاجتهاد في الأصول والفروع على السواء
Artinya:
"Sebagian besar fuqaha memandang bahwa khalifah harus memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi. Tidak cukup hanya menjadi seorang alim;
ADVERTISEMENT
tetapi pemimpin harus mencapai tingkat ijtihad (kemampuan untuk mengeluarkan hukum) dalam mazhab asal (usul) dan cabang (furu') secara seimbang."
3. Pemimpin yang Memiliki Keberanian dan Mampu Menjaga Rakyat
Pemimpin yang kuat mampu memberikan stabilitas dan keamanan dalam negara. Sosok pemimpin dalam kriteria ini dapat mengatasi tantangan keamanan internal maupun eksternal, mencegah kerusuhan, dan menjaga ketertiban.
Adapun salah satu dalil tentang pentingnya memilih seorang yang kuat dan juga dapat dipercaya dalam menjalan tugasnya, yaitu:
(إِنَّ خَيْرَ مَنِ اسْتَأْجَرْتَ الْقَوِيُّ الأمِينُ) تقول: إن خير من تستأجره للرعي القويّ على حفظ ماشيتك والقيام عليها في إصلاحها وصلاحها، الأمين الذي لا تخاف خيانته، فيما تأمنه عليه
Artinya:
"(inna khaira manista'jartal-qawiyyul-amīnu) berkata ia; "Seseorang yang lebih baik untuk dipekerjakan adalah yang kuat dalam mengawasi ternak mu;
ADVERTISEMENT
mengurus dan memperbaikinya dengan baik, seorang yang dapat dipercayai sehingga kamu merasa aman dengan dia."
4. Pemimpin yang Paling Kompeten
Di zaman Rasulullah, salah satu syarat pemimpin adalah dari suku Quraiy. Meski begitu, hal ini ditafsirkan ulang oleh beberapa ulama, di mana kriteria suku Quraisy sendiri maksudnya adalah ia yang paling kompeten. Konsep ini sesuai dengan:
إن الإمامة عندنا تنعقد بالشوكة، والشوكة تقوم بالمبايعة….وليس المقصود هنا أعيان المبايعين، وإنما الغرض قيام شوكة الإمام بالأتباع والأشياع
Artinya:
“Menurut pendapat kami, kepemimpinan dapat dikatakan sah melalui mekanisme syaukah (kekuatan dan kecakapan), sementara syaukah sendiri akan terwujud melalui mekanisme baiat;
kendati demikian, yang kami maksud dengan baiat bukanlah identitas pemimpin yang dibaiatnya (yang dari Quraisy). Adanya baiat karena adanya kecakapan dan kekuatan sang pemimpin dalam memperoleh dukungan dan simpati masa.”
ADVERTISEMENT
(Imam Ghazali dalam al-Iqtisad fil I’tiqad)
5. Pemimpin yang Sehat Panca Indra dan Lengkap Anggota Tubuhnya
Kriteria ini berkaitan dengan kemampuan pemimpin dalam menjalankan tugasnya, di mana orang yang tidak sehat panca indranya atau orang yang cacat mutlak tubuhnya, seperti bisu dan amputasi kaki, cenderung tidak dapat menjalankan tugasnya.
Tetapi ulama, seperti Ibnu Khaldun dalam al-Muqaddimah menjelaskan bahwa orang yang cacatnya tidak mutlak, seperti tuli di salah satu telinga saja, hilang salah satu tangan saja, atau bungkuk, tetap memenuhi syarat untuk memimpin.
6. Pemimpin dengan Visi Pemikiran yang Baik
Dengan kriteria ini, pemimpin dapat menciptakan kebijakan yang berpihak pada rakyat dan mampu mewujudkan kemaslahatan bagi masyarakat. Dalam konteks modern, seorang pemimpin harus memiliki visi pembangunan berkelanjutan.
Itulah kumpulan doa untuk pemimpin yang terpilih dalam bahasa Arab, huruf latin, dan artinya. Semoga ulasan tersebut dapat menjadi wawasan dan inspirasi bagi masyarakat dalam memberikan dukungan spiritual kepada para pemimpin. (NF)
ADVERTISEMENT