Contoh Ikrar Syawalan Halal Bihalal Bahasa Jawa 2025

Ilustrasi contoh ikrar syawalan halal bihalal bahasa Jawa. Foto: Pexels/RDNE Stock project

Halalbihalal menjadi tradisi yang biasa dilakukan saat Idulfitri. Dalam kegiatan tersebut, terdapat ikrar yang biasa disampaikan seseorang. Maka dari itu, contoh ikrar syawalan halal bihalal bahasa Jawa.

Hal ini dikarenakan masyarakat Jawa akan menggunakan bahasanya saat melakukan ikrar. Selain itu, adanya contoh ikrar dapat menjadi referensi saat menggelar halalbihalal 2025.

Contoh Ikrar Syawalan Halal Bihalal Bahasa Jawa

Ilustrasi contoh ikrar syawalan halal bihalal bahasa Jawa. Foto: Pexels/RDNE Stock project

Dikutip dari laman kemenag.go.id, halalbihalal merupakan tradisi masyarakat Indonesia yang berasal dari bahasa Arab, “Halla atau Halala” yang mempunyai banyak arti sesuai dengan konteks kalimatnya, antara lain: penyelesaian problem (kesulitan), meluruskan benang kusut, mencairkan yang beku, atau melepaskan ikatan yang membelenggu.

Jadi, halalbihalal diartikan sebagai kegiatan saling bermaafan atas kesalahan dan kekhilafan sesudah Lebaran melalui silaturahmi.

Tujuannya untuk mengubah hubungan sesama manusia dari benci menjadi senang, dari sombong menjadi rendah hati dan dari berdosa menjadi bebas dari dosa.

Sedangkan syawalan merupakan bulan diperingatinya Idulfitri, yakni Syawal atau dalam bahasa Jawa “Sawal”. Sehingga syawalan diartikan sebagai akulturasi budaya Islam dan Jawa yang diwujudkan dalam bentuk maaf-maafan, sungkeman, dan silaturahmi.

Saat menggelar halalbihalal, salah satu orang akan membaca ikrar sebagai bentuk permohonan maaf sekaligus bersilaturahmi. Untuk contoh ikrar syawalan halal bihalal bahasa Jawa 2025 sebagai berikut.

1. Contoh Ikrar Syawalan Halalbihalal Bahasa Jawa Pertama

2. Contoh Ikrar Syawalan Halal Bihalal Bahasa Jawa Kedua

Baca Juga: Doa Pembukaan Acara untuk Referensi dalam Membawakan Acara

Demikian contoh ikrar syawalan halal bihalal bahasa Jawa. Diharapkan contoh di atas dapat menjadi referensi dalam kegiatan halalbihalal untuk saling maaf-maafan sekaligus menjalin hubungan silaturahmi dengan keluarga hingga kerabat.(MZM)