Konten dari Pengguna

Doa ketika Turun Hujan Lengkap: Arab, Latin, dan Artinya

Bacaan Doa
Akun yang khusus membahas tentang doa-doa Islami
16 Januari 2025 23:44 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Bacaan Doa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi untuk doa ketika turun hujan. Unsplash/Geetanjal Khanna
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi untuk doa ketika turun hujan. Unsplash/Geetanjal Khanna
ADVERTISEMENT
Hujan adalah salah satu bentuk rahmat dan kuasa Allah Swt., yang membawa manfaat sekaligus bisa menjadi teguran-Nya. Karena itu, umat Muslim dianjurkan untuk membaca doa ketika turun hujan sebagai wujud syukur dan pengharapan.
ADVERTISEMENT
Hal ini sejalan dengan sejumlah hadis Rasulullah saw., termasuk yang diriwayatkan oleh Sayyidah Aisyah r.a. dalam HR. Imam Abu Dawud, tentang kebiasaan Rasulullah yang akan berdoa ketika melihat awan mendung dan hujan turun (nu.or.id).
Maka, untuk meneladani kemuliaan Nabi Muhammad saw. itu, simak dan pahamilah beberapa doa ketika turun hujan yang dirangkum dari berbagai sumber, seperti laman lampung.nu.or.id dan menara.baznas.go.id, berikut ini:

Doa ketika Turun Hujan agar Menjadi Manfaat

Ilustrasi untuk doa ketika turun hujan. Unsplash/Masjid MABA
اَللَّهُمَّ صَيِّبًا هَنِيًّا وَسَيِّبًا نَافِعًا
(Allahumma shayyiban haniyyaa wa sayyiban naafi’aa)
Artinya: “Ya Allah, jadikan ini hujan terpuji kesudahannya dan menjadi aliran air yang bermanfaat.” (lampung.nu.or.id)
Adapun versi yang lebih pendek, yakni:
اللَّهُمَّ صَيِّبًا نَافِعًا
(Allahumma shayyiban naafi’aa)
Artinya: “Ya Allah, jadikan curahan hujan ini yang membawa manfaat kebaikan.” (aceh.kemenag.go.id)
ADVERTISEMENT
Kedua doa tersebut berasal dari beberapa dalil sahih, salah satunya adalah hadis yang diriwayatkan dari Aisyah r.a., berikut:
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إذَا رَأَى الْمَطَرَ قَالَ : اللَّهُمَّ صَيِّبًا نَافِعًا
Artinya: “Adalah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam apabila melihat hujan beliau berdoa: ‘Allahumma shayyiban naafi’aa.’” (HR. Al-Bukhari)

Doa ketika Hujan Deras agar Tidak Terjadi Bencana

Ilustrasi untuk doa ketika turun hujan. Unsplash/Max
اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا. اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ، وَالظِّرَابِ، وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ، وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ
(Allahumma hawaalainaa wa laa ‘alainaa. Allahumma ‘alal-aakaami wal-jibaali, waz-zhiraabi, wa buthuunil-awdiyati, wa manaabitisy-syajari)
Artinya: “Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami (memberkahi), bukan di atas kami (memudaratkan). Ya Allah, turunkanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah, dan tempat tumbuh pohon.” (lampung.nu.or.id)
ADVERTISEMENT
Doa, yang ditulis oleh Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah, ini bersandar pada hadis yang diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a., ia menceritakan, "Ada sekelompok orang datang kepada Rasulullah saw. dan meminta agar beliau berdoa supaya hujan berhenti.
Rupanya hujan tersebut telah berlangsung selama satu minggu sehingga hewan ternak mereka terancam mati dan jalanan pun terputus. Rasulullah saw. lalu berdoa dengan doa ini dan hujan pun berhenti." (HR Bukhari no. 1014).

Doa ketika Hujan Disertai Petir

Ilustrasi untuk doa ketika turun hujan. Unsplash/Eugene Triguba
سُبْحَانَ الَّذِي يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهِ وَالْمَلَائِكَةُ مِنْ خِيفَتِهِ
(Subhaanalladzii yusabbihur ro'du bihamdihi wal malaaikatu min khiifatih)
Artinya: “Maha Suci Allah yang dengan memuji-Nya bertasbihlah halilintar dan juga para malaikat karena takut kepada-Nya” (Hadis Imam Malik)
ADVERTISEMENT
Atau dalam riwayat lain adalah sebagai berikut:
اللَّهُمَّ لاَ تَقْتُلْنَا بِغَضَبِكَ وَلاَ تُهْلِكْنَا بِعَذَابِكَ وَعَافِنَا قَبْلَ ذَلِكَ
(Allahumma la taqtulna bi-ghadobika, wa-la tuhlikna bi-'adhabika, wa-'afina qabla dhalik)
Artinya: “Ya Allah, jangan bunuh kami dengan murka-Mu, dan jangan hancurkan kami dengan hukuman-Mu, dan maafkan kami sebelum itu.” (HR. At-Tirmidzi)
Pada doa pertama, Rasulullah saw. diriwayatkan pernah membaca doa tersebut sebagai doa turun hujan yang disertai petir. Sedangkan, doa kedua diriwayatkan Umar bin Al-Khattab r.a. tentang bacaan doa Nabi saw. saat mendengar guntur. (menara.baznas.go.id)

Doa ketika Hujan Disertai Angin Kencang

Ilustrasi untuk doa ketika turun hujan. Unsplash/Khamkéo
اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيهَا وَخَيْرَ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ, وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا فِيهَا وَشَرِّ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ
ADVERTISEMENT
(Allaahumma innii as-aluka khairahaa wa khaira maa fiihaa wa khaira maa ursilat bih. Wa-a'uudzubika min syarrihaa wa syarri maa fiihaa wa khaira maa ursilat bih)
Artinya: “Ya Allah, aku memohon kepada-Mu kebaikan angin ini, kebaikan yang ada di dalamnya, dan kebaikan yang Engkau kirim bersamanya.
Dan aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan angin ini, kejahatan yang ada di dalamnya, dan kejahatan yang Engkau kirim bersamanya.”
Doa ini didasarkan pada hadis sahih, yakni hadis riwayat Muslim nomor 899 dan at-Tirmidzi nomor 3449 dari Aisyah r.a. Selain menjadi doa ketika turun hujan disertai angin, doa ini pada dasarnya dibaca setiap terjadi angin kencang. (islamic-center.or.id)

Doa ketika Awan Mendung agar Selamat dari Keburukan

Ilustrasi untuk doa ketika turun hujan. Unsplash/Nathan Anderson
اللهُمَّ سَيْبَ رَحْمَةٍ وَلَا سَيْبَ عَذَابٍ
ADVERTISEMENT
(Allahumma sayyiba rahmatin wa laa sayyiba ‘adzaabin)
Artinya: “Ya Allah, berikanlah rahmat dan jangan berikan azab.” (HR. Imam Ibnu Majah dan Imam Al-Nasai)
Sedangkan dalam versi lain, yaitu:
اللهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا
(Allahumma innii a’uudzu bika min syarrihaa)
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari keburukan awan ini.” (HR. Imam Abu Dawud, Imam Ahmad, dan Imam al-Baihaqi)
Salah satu hadis sahih yang mendasari dua doa ini adalah riwawat Aisyah r.a., yakni:
وروت عائشة رضي الله عنها أن النبي صلي الله عليه وسلم كان إذا رأي ناشئا في أفق السماء ترك العمل, وإن كان في الصلاة ثم يقول: ((اللهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا))
Artinya: “Diriwayatkan Sayyidah Aisyah r.a. sesungguhnya Nabi saw. ketika melihat awan hitam di langit, beliau langsung meninggalkan pekerjaan, meskipun beliau sedang melakukan salat, kemudian berucap: 'Allahumma innî a’ûdzu bika min syarrihâ.’”
ADVERTISEMENT

Keutamaan Berdoa Saat Turun Hujan

Ilustrasi untuk doa ketika turun hujan. Unsplash/Masjid Pogung Dalangan
Setelah memahami macam-macam doa saat turun hujan, alangkah lebih baik umat juga mengenal keutamaan membaca doa di momen tersebut, agar lebih semangat dalam pengaplikasiannya. Berikut adalah keutamaan berdoa saat hujan:

1. Waktu Mustajab untuk Berdoa

Menurut beberapa hadis, seperti riwayat Imam Malik dan Tirmidzi, waktu hujan turun termasuk momen mustajab di mana doa-doa lebih besar peluangnya untuk dikabulkan oleh Allah Swt. Karena itu, selain doa turun hujan, doa lain pun bernilai sama.

2. Meningkatkan Rasa Syukur

Meski terkadang hujan datang dengan tantangan seperti basah atau macet, hujan sejatinya adalah rahmat dari Allah Swt. Karema itu, berdoa saat hujan mengajarkan umat Muslim untuk bersyukur atas nikmat hujan yang membawa keberkahan.

3. Menghindarkan dari Marabahaya dan Bencana

Berdoa saat hujan juga menjadi ikhtiar untuk memohon perlindungan kepada Allah dari bahaya yang mungkin terjadi, seperti banjir, badai, atau kerusakan akibat cuaca ekstrem. Bagaimanapun, hujan datangnya dari Allah, dan hanya patuh pada-Nya.
ADVERTISEMENT

4. Penghapus Dosa

Hujan sering dikaitkan dengan simbol penyucian. Dalam beberapa riwayat, saat hujan, langit dan rahmat-Nya dipercaya terbuka lebar. Oleh karena itu, dengan mengharap pengampunan saat hujan, seorang Muslim seakan-akan dibersihkan.

5. Menyelaraskan dengan Sunnah Nabi

Berdoa saat hujan adalah amalan yang diajarkan Rasulullah saw. Dengan melakukannya, seorang Muslim berarti telah mengamalkan sunah dan mendapat pahalanya. Keutamaan ini akan membawa umat pada hidup yang penuh keberkahan.

Kumpulan Dalil Keistimewaan Hujan

Ilustrasi untuk doa ketika turun hujan. Unsplash/michael podger
Dalam Islam, hujan adalah momen istimewa yang tidak hanya memiliki banyak keutamaan atas hidup, tetapi juga menjadi pengingat akan eksistensi Sang Pencipta. Keistimewaan ini termaktub dalam beberapa dalil, berikut (quran.nu.or.id):

1. QS. Az-Zukhruf ayat 11: Turun Sesuai Takarannya

وَالَّذِيْ نَزَّلَ مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءًۢ بِقَدَرٍۚ فَاَنْشَرْنَا بِهٖ بَلْدَةً مَّيْتًاۚ كَذٰلِكَ تُخْرَجُوْنَ ۝١١
Artinya: “Yang menurunkan air dari langit dengan suatu ukuran, lalu dengan air itu Kami menghidupkan negeri yang mati (tandus). Seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari kubur).” (QS. Az-Zukhruf 43: 11)
ADVERTISEMENT

2. QS. An-Nahl ayat 10: Menjadi Minuman dan Menyuburkan Tumbuhan

هُوَ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءً لَّكُمْ مِّنْهُ شَرَابٌ وَّمِنْهُ شَجَرٌ فِيْهِ تُسِيْمُوْنَ ۝١٠
Artinya: “Dialah yang telah menurunkan air (hujan) dari langit untuk kamu. Sebagiannya menjadi minuman dan sebagiannya (menyuburkan) tumbuhan yang dengannya kamu menggembalakan ternakmu.” (QS. An-Nahl 16: 10)

3. QS. Asy-Syura ayat 28: Turun dengan Rahmat

وَهُوَ الَّذِيْ يُنَزِّلُ الْغَيْثَ مِنْۢ بَعْدِ مَا قَنَطُوْا وَيَنْشُرُ رَحْمَتَهٗۗ وَهُوَ الْوَلِيُّ الْحَمِيْدُ ۝٢٨
Artinya: “Dialah yang menurunkan hujan setelah mereka berputus asa dan (Dia pula yang) menyebarkan rahmat-Nya. Dialah Maha Pelindung lagi Maha Terpuji.” (QS. Asy-Syura 42: 28)

4. QS. Al-A’raf ayat 57: Datang Dibawa Angin

وَهُوَ الَّذِيْ يُرْسِلُ الرِّيٰحَ بُشْرًا ۢ بَيْنَ يَدَيْ رَحْمَتِهٖۗ حَتّٰٓى اِذَآ اَقَلَّتْ سَحَابًا ثِقَالًا سُقْنٰهُ لِبَلَدٍ مَّيِّتٍ فَاَنْزَلْنَا بِهِ الْمَاۤءَ فَاَخْرَجْنَا بِهٖ مِنْ كُلِّ الثَّمَرٰتِۗ كَذٰلِكَ نُخْرِجُ الْمَوْتٰى لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ ۝٥٧
ADVERTISEMENT
Artinya: “Dialah yang mendatangkan angin sebagai kabar gembira yang mendahului kedatangan rahmat-Nya (hujan) sehingga apabila (angin itu) telah memikul awan yang berat, Kami halau ia ke suatu negeri yang mati (tandus);
lalu Kami turunkan hujan di daerah itu. Kemudian Kami tumbuhkan dengan hujan itu berbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang mati agar kamu selalu ingat.” (QS. Al-A’raf 7: 57)

5. QS. Ar-Rum ayat 48: Proses Turunnya Hujan

اَللّٰهُ الَّذِيْ يُرْسِلُ الرِّيٰحَ فَتُثِيْرُ سَحَابًا فَيَبْسُطُهٗ فِى السَّمَاۤءِ كَيْفَ يَشَاۤءُ وَيَجْعَلُهٗ كِسَفًا فَتَرَى الْوَدْقَ يَخْرُجُ مِنْ خِلٰلِهٖۚ فَاِذَآ اَصَابَ بِهٖ مَنْ يَّشَاۤءُ مِنْ عِبَادِهٖٓ اِذَا هُمْ يَسْتَبْشِرُوْنَۚ ۝٤٨
Artinya: “Allahlah yang mengirim angin, lalu ia (angin) menggerakkan awan, kemudian Dia membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya dan Dia menjadikannya bergumpal-gumpal, lalu engkau melihat hujan keluar dari celah-celahnya.
ADVERTISEMENT
Maka, apabila Dia menurunkannya kepada hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya, seketika itu pula mereka bergembira.” (QS. Ar-Rum 30: 48)
Demikian ulasan seputar doa ketika turun hujan lengkap, dalam bahasa Arab, teks latin, dan artinya. Semoga ulasan tersebut dapat menambah wawasan serta menginspirasi para pembaca untuk senantiasa berdoa kepada Allah Swt. (NF)