Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Doa Mandi Wajib setelah Haid Lengkap: Arab, Latin, dan Artinya
15 November 2024 21:31 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Bacaan Doa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Be Smart PAI, Tuti Yustiani (2008), mandi wajib merupakan bentuk pembersihan diri atau bersuci dengan cara meratakan air yang suci ke seluruh tubuh dengan disertai niat menghilangkan hadas besar.
Dalam Islam, kebersihan memiliki kedudukan yang sangat penting. Selain membersihkan diri secara fisik, mandi wajib ini juga memiliki makna spiritual yang mendalam untuk menjadi sarana bagi seorang muslimah untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt.
Doa Mandi Wajib setelah Haid
Wanita yang ingin suci dari haid perlu memperhatikan tanda-tanda akhir haid sebelum melaksanakan mandi wajib. Dalam hal ini, Aisyah r.a., istri Nabi Muhammad saw, memberikan panduan kepada para wanita mengenai cara memastikan masa haid mereka telah berakhir.
ADVERTISEMENT
Salah satu anjuran Aisyah r.a. adalah dengan menyarankan penggunaan kapas atau bahan bersih yang dimasukkan ke dalam vagina sebagai metode untuk memeriksa sisa darah atau cairan haid apakah masih terdapat darah atau cairan haid yang tersisa.
Apabila kapas yang digunakan keluar dalam kondisi bersih dan kering, hal ini menunjukkan bahwa masa haid telah usai, dan wanita tersebut sudah dapat melakukan mandi wajib. Adapun doa mandi wajib setelah haid adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ الْأَكْبَرِ مِنَ الْحَيْضِ فَرْضًا لِلَّهِ تَعَالَى
Latin: Nawaitu al-ghusla liraf’il hadatsil akbari minal haidhi fardan lillahi ta’ala
Artinya: Aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar disebabkan haid karena Allah Ta'ala.
Doa Setelah Mandi Wajib
Setelah melakukan mandi wajib kita dianjurkan untuk menyempurnakan ibadah kita dalam menyucikan diri dengan membaca doa. Doa setelah mandi wajib adalah bacaan yang diucapkan setelah seseorang selesai melakukan mandi wajib.
ADVERTISEMENT
Doa ini merupakan sunnah, bukan wajib, namun sangat dianjurkan untuk dibaca karena memiliki banyak keutamaan. Berikut adalah bacaan doa setelah mandi wajib:
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ. اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنَ التَّوَّابِينَ، وَاجْعَلْنِي مِنَ الْمُطَهِّرِينَ.
Latin: Asyhadu an la ilaha illallah wahdahu la syarika lah, wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rasuluh. Allahumma ij’alni minal tawwabin, wa ij’alni minal mutatahhirin.
Artinya: Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat, dan jadikanlah aku pula termasuk orang-orang yang selalu mensucikan diri.
ADVERTISEMENT
Dalil Mandi Wajib Haid
Kewajiban mandi wajib setelah haid merupakan suatu ketetapan dalam Islam yang memiliki dasar yang kuat, baik dari Al-Quran maupun hadis. Berikut beberapa dalil yang menjelaskan mengenai hal ini:
Menurut hadis Nabi Muhammad saw kepada Fatimah binti Abu Hubaisy yang diriwayatkan oleh 'Aisyah, yang berbunyi:
حَاضُ فَسَأَلَتِ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – فَقَالَ ذَلِكَ عِرْقٌ، وَلَيْسَتْ بِالْحَيْضَةِ، فَإِذَا أَقْبَلَتِ الْحَيْضَةُ فَدَع
Artinya: “Diriwayatkan dari 'Aisyah bahwa Fatimah binti abu Hubaisy sedang istihadhah lalu dia bertanya kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa salam (tentang hal itu), maka Nabi Shallallahu 'alaihi wa salam mengatakan 'itu adalah penyakit, bukan haid, jika haid datang maka tinggalkanlah shalat dan jika haid pergi maka mandilah dan shalatlah'.” [HR. Al-Bukhari]
ADVERTISEMENT
Hadis di atas menunjukkan bahwa Nabi saw memerintahkan kepada kaum wanita untuk menyegerakan mandi ketika haid sudah selesai, tidak boleh menunda-nunda.
Selain itu, Allah Swt berfirman dalam Al-Qur'an Surah Al-Baqarah ayat 222 sebagai berikut:
وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْمَحِيضِ قُلْ هُوَ أَذًى فَاعْتَزِلُوا النِّسَاءَ فِي الْمَحِيضِ وَلَا تَقْرَبُوهُنَّ حَتَّى يَطْهُرْنَ فَإِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوهُنَّ مِنْ حَيْثُ أَمَرَكُمُ اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ
Artinya:
"Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah: 'Itu adalah suatu kotoran.' Oleh sebab itu, hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid; dan janganlah kamu mendekati mereka sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri." (QS. Al-Baqarah: 222)
ADVERTISEMENT
Ayat di atas menjadi salah satu landasan penting dalam memahami hukum-hukum terkait haid, termasuk kewajiban mandi wajib setelahnya.
Ayat tersebut menegaskan bahwa haid adalah suatu kondisi yang menajiskan dan mengharuskan seorang wanita untuk mensucikan diri setelah selesai haid.
Terakhir, Rasulullah saw bersabda tentang keutamaan bersuci bagi setiap muslimah:
الطَّهُورُ شَطْرُ الإِيمَانِ
Artinya:
"Bersuci itu separuh dari iman." (HR. Muslim)
Hadis tersebut merupakan salah satu hadis yang sangat terkenal dalam Islam. Hadis ini menekankan betapa pentingnya kebersihan dan kesucian dalam kehidupan seorang muslim.
Sunnah Mandi Wajib Setelah Haid
Mandi wajib setelah haid merupakan salah satu bentuk penyucian diri yang sangat dianjurkan dalam Islam. Selain rukun yang wajib dipenuhi, terdapat pula sunnah yang jika dilakukan akan semakin sempurna. Menurut hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah r.a.:
ADVERTISEMENT
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا اغْتَسَلَ مِنَ الْجَنَابَةِ يَبْدَأُ فَيَغْسِلُ يَدَيْهِ ثُمَّ يَفْرُغُ بِيَمِينِهِ عَلَى شِمَالِهِ فَيَغْسِلُ فَرْجَهُ ثُمَّ يَتَوَضَّأُ وُضُوءَهُ لِلصَّلَاةِ ثُمَّ يَأْخُذُ الْمَاءَ فَيُدْخِلُ أَصَابِعَهُ فِي أُصُولِ الشَّعَرِ ثُمَّ يَحْثِي عَلَى رَأْسِهِ ثَلَاثَ حَثَيَاتٍ بِيَدَيْهِ ثُمَّ يُفِيضُ الْمَاءَ عَلَى جِلْدِهِ كُلِّهِ.
Artinya:
Dari Aisyah r.a., ia berkata: "Rasulullah saw apabila mandi junub, beliau memulainya dengan mencuci kedua tangan, kemudian mencuci kemaluan, kemudian berwudhu seperti wudhu untuk sholat, kemudian mengambil air dan menyela pangkal-pangkal rambutnya dengan jari-jari, kemudian mencurahkan air ke atas kepalanya tiga kali, lalu mengguyurkan air ke seluruh tubuhnya." (HR. Muslim, No. 316)
Sunnah-sunnah ini bukan hanya sekedar anjuran, namun memiliki hikmah dan keutamaan tersendiri. Berikut adalah sunnah mandi wajib setelah haid:
ADVERTISEMENT
1. Membaca Basmalah
Memulai mandi dengan membaca basmalah (Bismillahirrahmanirrahim) merupakan sunnah yang sangat dianjurkan. Hal ini menunjukkan niat kita untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt dalam menjalankan ibadah.
2. Berwudhu Terlebih Dahulu
Sebelum memulai mandi wajib, disunnahkan untuk berwudhu terlebih dahulu seperti ketika akan salat. Hal ini sebagai bentuk penghormatan terhadap wudhu yang merupakan sarana bersuci untuk salat.
3. Menghadap Kiblat
Sebaiknya saat mandi wajib kita menghadap kiblat. Hal ini sebagai bentuk penghormatan kepada arah kiblat yang menjadi pusat perhatian umat Islam dalam beribadah.
4. Membasuh Tangan Tiga Kali
Sebelum memulai mandi, basuhlah kedua tangan hingga tiga kali. Hal ini untuk membersihkan tangan dari kotoran yang mungkin menempel.
Ibnu Hajar Al Asqolani rahimahullah berkata, "Boleh jadi tujuan untuk mencuci tangan terlebih dahulu di sini adalah untuk membersihkan tangan dari kotoran. Juga, boleh jadi tujuannya adalah karena mandi tersebut dilakukan setelah bangun tidur." [Fathul Bari, 1/360].
ADVERTISEMENT
5. Mencuci Kemaluan
Bersihkan kemaluan dengan air yang mengalir hingga benar-benar bersih. Haid adalah kondisi yang menajiskan. Dengan mencuci kemaluan, kita berusaha menghilangkan semua najis yang masih tersisa.
Sebaiknya menggunakan air yang mengalir untuk memastikan semua kotoran terbilas dengan bersih.
6. Menggosok Seluruh Badan
Pastikan seluruh bagian tubuh terbasahi air dengan baik, termasuk sela-sela jari, telinga, dan rambut. Gosoklah dengan lembut agar semua kotoran terangkat.
7. Menyela Ujung Rambut dan Meratakan Air
Untuk rambut panjang, sela-sela ujung rambut hingga air mencapai kulit kepala. Hal ini dilakukan agar seluruh bagian rambut bersih dari najis. Pastikan air mencapai seluruh bagian tubuh, termasuk bagian-bagian yang berlekuk seperti ketiak, lipatan paha, dan pusar.
8. Berkumur-kumur dan Menyiram Hidung
Setelah selesai mandi, kumur-kumurlah mulut dan bersihkan hidung dengan air.
9. Membaca Doa
Setelah selesai mandi, bacalah doa-doa yang diajarkan oleh Rasulullah saw. Doa ini sebagai ungkapan syukur dan permohonan kepada Allah Swt.
ADVERTISEMENT
Demikian kumpulan doa mandi wajib setelah haid lengkap dalam bahasa Arab, huruf latin dan artinya. Setelah mandi wajib, muslimah dapat kembali melaksanakan kewajibannya sebagai umat Islam, seperti salat dan puasa. (APR)