Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Doa Sebelum dan Setelah Baca Al-Quran Lengkap: Arab, Latin, dan Artinya
11 November 2024 12:06 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Bacaan Doa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Meskipun tidak wajib, akan tetapi amalan tersebut penting dibaca supaya memperoleh keberkahan dan pahala yang maksimal dari Al-Quran yang hendak dibaca. Oleh sebab itu, akan lebih baik apabila mampu menghafalkan serta mengamalkannya setiap akan membaca Al-Quran.
Lantas, bagaimana lafal yang dapat dibaca sebelum dan sesudah membaca Al-Quran? Di bawah ini merupakan doa yang dapat dilafalkan sebelum dan sesudah membaca kitab suci Al-Quran.
Doa Sebelum Baca Al-Quran
Mengutip dari buku yang berjudul Doa, Zikir, Wirid, & Pengobatan Islami Paling Mustajab, Ipnu Noegroho (2020), doa sebelum baca Al-Quran yang dapat diamalkan, adalah sebagai berikut.
للّٰهُمَّ افْتَحْ عَلَىَّ حِكْمَتَكَ وَانْشُرْ عَلَىَّ رَحْمَتَكَ وَذَكِّرْنِىْ مَانَسِيْتُ يَاذَاالْجَلاَلِ وَاْلاِكْرَامِ
Latin: Allahumma iftah 'alayya hikmataka wa anshur 'alayya rahmataka wa dzakkirnii maa nasiytu yaa Dzal-Jalaali wal-Ikraam.
ADVERTISEMENT
Artinya: Ya Allah, bukakanlah atas diriku hikmah-Mu dan sebarkanlah rahmat-Mu kepadaku, serta ingatkanlah aku terhadap apa yang aku lupa, wahai Yang Maha Mulia lagi Maha Pemurah.
Doa Setelah Baca Al-Quran
: اَللّٰهُمَّ ارْحَمْنِىْ بِالْقُرْآنِ. وَاجْعَلْهُ لِىْ اِمَامًا وَنُوْرًا وَّهُدًى وَّرَحْمَةً. اَللّٰهُمَّ ذَكِّرْنِىْ مِنْهُ مَانَسِيْتُ وَعَلِّمْنِىْ مِنْهُ
مَاجَهِلْتُ. وَارْزُقْنِىْ تِلاَ وَتَهُ آنَآءَ اللَّيْلِ وَاَطْرَافَ النَّهَارٍ. وَاجْعَلْهُ لِىْ حُجَّةً يَارَبَّ الْعَالَمِيْنَ
Latin: Allahummarhamna bil-Qur'an. Waj'alhu lii imaaman wa nuuran wa hudan wa rahmah. Allahumma dzakkirnii minhu maa nasiytu wa 'allimnii minhu maa jahiltu. Warzuqni tilaawatahu tashu al layli wa atrafa an-nahaar. Waj'alhu lii hujjatan, yaa Rabbal 'alamin.
Artinya: Ya Allah, rahmatilah aku dengan Al-Quran. Jadikanlah ia sebagai pemimpin, cahaya, petunjuk, dan rahmat bagiku. Ya Allah, ingatkanlah aku tentangnya apa yang aku lupa, dan ajarkanlah aku darinya apa yang aku tidak ketahui. Berikanlah aku rezeki untuk membacanya di malam dan siang hari. Dan jadikanlah ia sebagai hujjah (alasan) bagiku, wahai Tuhan semesta alam.
ADVERTISEMENT
Adab Membaca Al-Quran
Setelah mengetahui doa sebelum dan setelah baca Al-Quran, tidak ada salahnya jika mengetahui juga adab membaca Al-Quran. Inilah adab membaca Al-Quran yang dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan buku yang berjudul Membangun Adab Bersama Al Quran, Neny Liftiyarotun Nadhiro, (2023:23).
1. Ikhlas
Seseorang yang membaca Al-Quran dengan keikhlasan hati dan menjaga etika saat berhadapan atau berinteraksi dengan Allah, maka hendaklah memiliki perasaan bahwa sedang berdoa kepada Allah dan seakan-akan menghadap pada Allah, apabila tidak bisa melihat Allah hendaklah memiliki perasaan bahwa Allah dapat melihat hamba-Nya.
2. Membersihkan Mulut
Saat membaca Al-Quran, pertama-tama harus membersihkan mulut dengan siwak atau apa pun, sebaiknya siwak dari tanaman arok. Diperbolehkan juga mengunakan jenis kayu lain atau sesuatu yang bisa membuat bersih seperti kain kasar atau bahan lain juga dapat digunakan membersihkan mulut. Sebagaimana doa bersiwak adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
اللهم بارك لي فيه يا ارحم الراحمين
"Ya Allah berkahilah aku dengan apa yang ada padanya, wahai dzat yang Maha Pengasih."
Menurut Imam Mawardi salah satu santri Imam Syafi'i hendaklah sesorang bersiwak pada gigi luar maupun dalam digerakkan pada ujung gigi dan gusi dengan cara pelan dan halus.
Sebagaian ulama berpendapat bahwa hendaknya bersiwak dengan batang yang sedang-sedang saja, tidak terlalu kering dan juga tidak terlalu basah. Jika terlalu kering lunakkanlah dengan menggunakan air.
3. Dalam Kondisi Suci
Lebih disukai bagi seseorang dalam keadaan suci saat membaca Al-Quran, namun dapat diterima jika orang tersebut memiliki hadas. Menurut Ijma' para ulama diperbolehkan membaca tasbih, tahmid, tahlil, takbir, dan bershalawat untuk Nabi Muhammad saw serta dzikir bagi wanita menstruasi dan orang junub.
ADVERTISEMENT
Imam Haramain berkata, jika seorang yang sedang junub membaca bismillah atau alhamdulillah dengan niat membaca ayat Al-Quran maka orang tersebut berdosa, namun jika niat dengan berdzikir atau tanpa maksud apapun maka orang tersebut tidak berdosa.
Adapun perempuan yang menstruasi dan orang junub apabila tidak menemukan air, maka boleh bertayammum dan diperbolehkan membaca Al-Quran, salat serta berdzikir lainnya.
4. Tempat yang Bersih dan Menghadap Kiblat
Tempat terbaik dalam mempelajari Al-Quran adalah di lingkungan yang bersih dan menyenangkan. Kebanyakan ulama menyukai masjid karena bersih serta suasananya nyaman dan damai.
Para salaf berselisih paham tentang makruh membaca Al-Quran di kamar mandi. Membaca AlQuran di tiga tempat, menurut Asy Sya'bi, merupakan makruh: toilet, jamban, dan pabrik kerja.
Diperbolehkan membaca Al-Quran di jalan selama tidak mengganggu pemakainya, jika ya, mungkin makruh, sebagaimana Nabi Muhammasd saw melarang orang yang lelah membaca Al-Quran karena takut salah.
ADVERTISEMENT
Hendaknya orang yang membaca Al-Quran di luar salat membacanya dengan menghadap kiblat. Dijelaskan dalam suatu hadis:
حر المجالس ما استقبل به القبلة
"Sebaik-baik majelis adalah yang menghadap kiblat".
Duduklah dengan keseriusan dan ketenangan dalam tubuh dan pikiran, tekuk kepala, dan duduklah dengan sopan. Akan mendapatkan pahala jika membacanya berdiri, berbaring di tempat tidur, atau dalam posisi lain, tetapi tidak akan sama dengan ketika membacanya menghadap kiblat.
Allah berfirman dalam Al-Quran Surat Ali Imran (3) ayat 190- 191:
إن في خلال السنوات وآل الأراضي وأن تختلف آلي قال والنهار الأنيت الأولى أن قال قلب
الدين بدت كرون الله فيما وقعودا وعلى جنوبهم ويتفكرون في حل في السموات وال نار ام ربنا ما خلوات هذا بطلا سب الحنك فينا عذاب النار
ADVERTISEMENT
"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang- orang yang berakal; (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka." (QS. Ali Imran (3): 190-191)
5. Mentadaburi Ayat
Ketika membaca Al-Quran dalam keadaan khusyuk, banyak dalil mengenai mentadaburi ayat Al-Quran. Sebagaimana Allah berfirman dalam Al-Quran Surat An-Nisa' (4) ayat 82:
افلا يتذكرون الى القرن عادات ولو كان من جدا في أي الله لوحدوا فيه أخ ابلها كثيرا
"Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Quran? Kalau kiranya Al-Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya". (QS. An-Nisa' (4): 82).
ADVERTISEMENT
Dalam Al-Quran surat Shad ayat 29 juga menyebutkan:
كتب أنزل كالة إلى الله مبرك ليديرو ا عالية وليتذكر أولوا ال قال قالب
"Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran" (QS. Shad (38): 29).
6. Membaca dengan Tartil
Hendaknya membaca Al-Quran dengan tartil. Para ulama sepakat dianjurkannya hal itu. Allah berfirman dalam Al-Quran surat Al-Muzammil (73) ayat 4:
لوة ردة على كم وزئل آل المرة ان تر دانيلا
"atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan" QS. Al-Muzammil: 4.
Diriwayatkan juga dari Ummu Salamah:
أم سلمة أن النبي صلى الله عليه وسلم كان يقطع قراءته وحديث ليت أصح
ADVERTISEMENT
Ummu Salamah menyebut bacaan beliau (Nabi Muhammad saw), ternyata menyebut bacaan yang dijelaskan satu huruf demi satu huruf." (Sunan at-Tirmidzi hadis nomor 2847)
7. Menghormati Al-Quran
Termasuk perkara yang harus diperhatikan adalah penghormatan terhadap Al-Quran yaitu dengan menghindari perkara yang sering disepelekan oleh sebagian orang. Diantara penghormatan terhadap Al-Quran yaitu menghindari tertawa dan berbincang-bincang di sela-sela qiraah kecuali perkataan yang sangat mendesak.
Allah berfirman dalam Al-Quran Surat Al-A'raf (7) ayat 204:
وإذا قرى أن نظرة وان كأس الاقبلوا له وانصتوا لعلكم ترة حمون
"Dan apabila dibacakan Al-Quran, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat" (QS. Al-A'raf (7): 204).
Ibnu Abi Daud dari Ibnu Umar mengatakan bahwa, jika membaca Al-Quran hendaknya seseorang tidak berbicara, berbincang-bincang hingga orang tersebut telah menyelesaikan bacaannya.
ADVERTISEMENT
Doa sebelum dan setelah baca Alquran yang telah diulas di atas harus diamalkan umat Islam dengan hati yang tulus dan ikhlas. Niat yang harus dimiliki yakni semata-mata hanya untuk mengharap ridho Allah. (Adm)