Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.5
21 Ramadhan 1446 HJumat, 21 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Hukum Bacaan Gunnah: Pengertian dan Contohnya pada Al-Qur'an
19 Maret 2025 21:15 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Bacaan Doa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Tajwid adalah ilmu yang perlu dipelajari umat muslim agar bisa membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar. Di dalam ilmu ini, ada sejumlah hukum yang dibahas. Salah satunya adalah hukum bacaan gunnah.
ADVERTISEMENT
Untuk memahami hukum ini, pengertian dan contohnya pada Al-Qur’an perlu diketahui. Dengan demikian, kebingungan saat menemukan salah satunya bisa diminimalisir.
Pengertian Hukum Bacaan Gunnah
Menurut buku Pelajaran Ilmu Tajwid, Rois Mahfud (2023: 1), secara istilah, tajwid bermakna mengeluarkan setiap huruf dari tempat keluarnya dan memberi hak-haknya, seperti jelas kuat, lemah serta sifat-sifat huruf.
Masih dalam halaman yang sama dijelaskan bahwa tajwid juga bermakna menyampaikan dengan sebaik-baiknay serta sempurna dari tiap-tiap bacaan ayat Al-Qur’an. Itulah mengapa tajwid berisi berbagai hukum bacaan di dalam kitab suci umat Islam tersebut.
Salah satu hukum bacaan yang dibahas dalam tajwid adalah gunnah. Dalam hukum bacaan gunnah, umat Islam harus membaca huruf mim dan nun bertasydid dengan mendengung selama dua ketukan atau dua harakat.
ADVERTISEMENT
Suara dengung yang disebabkan oleh hukum ini keluar dari pangkal hidung secara nyata. Jadi, umat Islam bisa berlatih mendengungkan suara tersebut setiap bertemu huruf mim dan nun bertasydid dengan menghentakkannya dulu agar bisa menerapkan hukum ini.
Contoh Hukum Bacaan Gunnah
Ada sejumlah contoh bacaan gunnah yang bisa ditemukan dalam Al-Qur’an. Berikut beberapa di antaranya.
1. Surah Yasin Ayat 31
الْقُرُوْنِ اَنَّهُمْ اِلَيْهِمْ لَا يَرْجِعُوْنَ
Lafadz اَنَّهُمْ harus dibaca dengung sepanjang dua harakat
2. Surah Al-Baqarah Ayat 3
الَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِا لْغَيْبِ وَ يُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ ۙ
Lafadz وَمِمَّا perlu dibaca dengung sepanjang dua harakat
3. Surah Al-Baqarah Ayat 6
اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا سَوَآءٌ عَلَيْهِمْ ءَاَنْذَرْتَهُمْ اَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Lafadz اِنَّ juga perlu dibaca dengung sepanjang dua harakat
4. Surah Ali Imran Ayat 4
مِنْ قَبْلُ هُدًى لِّلنَّا سِ وَاَ نْزَلَ الْفُرْقَا نَ ۗ اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِاٰ يٰتِ اللّٰهِ لَهُمْ عَذَا بٌ شَدِيْدٌ ۗ وَا للّٰهُ عَزِيْزٌ ذُو انْتِقَا مٍ ۗ
ADVERTISEMENT
Lafadz لِّلنَّا perlu dilafalkan dengan mendengung sepanjang dua harakat
Jadi, hukum bacaan gunnah mengharuskan umat Islam untuk membaca dengung saat huruf mim bertemu nun bertasydid. Dengung tersebut dibaca sepanjang dua harakat. (LOV)