Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten dari Pengguna
Hukum Mimpi Basah saat Puasa Ramadan, Batalkah?
19 Februari 2025 19:32 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Bacaan Doa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Menjelang datangnya bulan Ramadan , banyak umat Islam bertanya seputar puasa sebagai ibadah yang diwajibkan. Salah satunya hukum mimpi basah saat puasa Ramadan.
ADVERTISEMENT
Hal ini dikarenakan salah satu hal yang membatalkan puasa bagi laki-laki adalah keluarnya air mani. Padahal saat mimpi basah seorang laki-laki akan mengeluarkan air maninya.
Pengertian Mimpi Basah
Sebab pada masa ini remaja mulai memproduksi hormon testosteron yang memproduksi sel sperma. Sperma yang diproduksi dalam jumlah banyak akan dikeluarkan pada saat tidur melalui proses mimpi basah. Selain itu, mimpi basah terjadi karena beberapa hal, yakni:
1. Mimpi Erotis
Hal pertama yang membuat seseorang mengalami mimpi basah adalah mengalami mimpi erotis pada tidurnya. Hal ini membuat seorang pria bisa mengalami orgasme dan ejakulasi tanpa disengaja.
ADVERTISEMENT
2. Penumpukan Sperma
Apabila sperma seorang laki-laki tidak mengalami ejakulasi dalam waktu lama, hal yang terjadi adalah penumpukan. Mimpi basah menjadi cara tubuh untuk membersihkan penumpukan sperma untuk digantikan sel sperma baru.
Hukum Mimpi Basah saat Puasa Ramadan
Dalam agama Islam, seorang pria yang mengeluarkan air mani atau ejakulasi secara sengaja saat berpuasa, maka puasanya batal. Hal ini didasarkan sebuah hadis, Nabi Muhammad saw. bersabda:
Para ulama berpendapat tentang hadis ini bahwa mengeluarkan air mani secara sengaja termasuk syahwat, sehingga termasuk pembatal puasa seperti makan dan minum.
Sehingga, laki-laki yang mengalami hal tersebut menurut ulama Hanafiyah, Syafi'iyah, dan Hanabilah untuk mengqada puasanya tanpa menunaikan kafarah.
ADVERTISEMENT
Lalu, bagaimana dengan hukum mimpi basah saat puasa Ramadan? Dikutip dari laman nu.or.id, menurut Syekh Nawawi al-Bantani dalam kitab Nihayatuz Zain menerangkan bahwa puasa seorang Muslim akan dinyatakan batal apabila keluar air mani karena ada persentuhan atau kontak langsung antarkulit sebagai indra perasa dengan suatu barang lain.
Misalnya, mencium, menggenggam tangan, atau alat kelamin menempel pada sesuatu hingga keluar air mani. Inilah yang dapat membatalkan puasa.
Namun, apabila proses keluarnya air mani itu tidak disengaja atau terjadi dengan sendirinya, tanpa ada keinginan dan proses persentuhan langsung maka puasanya tidak batal.
Salah satu contoh penyebab air mani keluar secara tidak sengaja adalah bermimpi atau mimpi basah pada siang hari. Artinya, mimpi basah seorang pria tidak sampai membatalkan puasanya karena keluarnya air mani atau ejakulasi tidak disengaja dan di luar kemampuannya.
ADVERTISEMENT
Itulah penjelasan tentang hukum mimpi basah saat puasa Ramadan. Dengan begitu, tidak lagi bingung ketika mengalami hal tersebut dan tetap bisa melanjutkan puasa Ramadan tanpa perlu mengqadanya. (MZM)