Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
3 Ramadhan 1446 HSenin, 03 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Hukum Ziarah Kubur bagi Wanita Haid, Ini Penjelasan 4 Mazhab
1 Maret 2025 6:00 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Bacaan Doa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Larangan tersebut biasanya berkaitan dengan ibadah. Agar tidak melanggar larangan, maka umat muslim perlu mengetahui hukum terkait dengan haid.
Hukum Ziarah Kubur bagi Wanita Haid, Muslimah Wajib Tahu!
Ziarah kubur sebelum Ramadan adalah salah satu tradisi masyarakat muslim di Indonesia. Ziarah kubur merupakan ibadah dan bentuk takarub kepada Allah Swt.
Dikutip dari buku Adab Berziarah Kubur Untuk Wanita, Rabbani (2014:14), berziarah kubur adalah sesuatu yang disyaratkan di dalam agama berdasarkan (dengan dali) hadis-hadis Rasulullah saw. dan ijma’ (kesepakatan).
Ziarah kubur dianjurkan untuk laki-laki dan wanita. Sebab mengandung manfaat yang sangat besar. Misalnya mendoakan orang yang telang meninggal dan mengingat kematian.
Meskipun dianjurkan, banyak muslimah yang masih ragu untuk ziarah kubur jika dalam keadaan haid. Berikut hukum ziarah kubur bagi wanita haid yang perlu dipahami oleh muslimah.
ADVERTISEMENT
1. Mazhab Hanafi
Pandangan yang pertama berasal dari mazhab Hanafi. Menurut mazhab ini, wanita haid diperbolehkan untuk melakukan ziarah kubur. Ziarah kubur dapat menjadi haram jika wanita tersebut menangis histeris.
Namun, jika ziarah kubur tersebut dapat mengingat kematian dan akhirat, maka diperbolehkan. Meskipun demikian, wanita diharapkan untuk menjaga jarak. Selain itu juga tidak menyentuh makam secara langsung.
2. Mazhab Maliki
Mazhab Maliki memiliki pandangan yang berbeda terkait wanita haid yang melakukan ziarah kubur. Mazhab Maliki memperbolehkan wanita ziarah kubur. Namun, dengan syarat tidak menggunakan wewangian dan pakaian hias. Serupa dengan Mazhab Hanafi, jika menimbulkan tangisan histeris dan fitnah, maka tidak diperbolehkan untuk melakukan ziarah.
3. Mazhab Syafi’i
Menurut mazhab Syafi’i, ziarah kubur bagi perempuan yang haid hukumnya adalah makruh. Meskipun tidak mutlak, tetapi lebih baik dihindari.
ADVERTISEMENT
4. Mazhab Hanbali
Terakhir, adalah pandangan menurut mazhab Hanbali. Serupa dengan mazhab Syafi’i, perempuan yang haid sebaiknya tidak melakukan ziarah kubur. Hukum ziarah kubur bagi perempuan yang haid adalah makruh, tetapi tidak diharamkan.
Demikian beberapa pandangan terkait hukum ziarah kubur bagi wanita haid. Semoga penjelasan tadi menambah pengetahuan tentang Islam. (FAR)