Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.0
Konten dari Pengguna
Sholat Istikharah: Niat, Doa, dan Tata Caranya
23 Januari 2025 13:00 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Bacaan Doa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dalam kehidupan sehari-hari, umat Muslim sering kali menghadapi dilema yang memerlukan pertimbangan matang.
Salat istikharah memberikan jalan spiritual untuk mendapatkan bimbingan dari Allah Swt, sehingga keputusan yang diambil menjadi lebih bijaksana.
Pengertian Sholat Istikharah
Kata ‘istikharah’ dari sholat istikharah berasal dari bahasa Arab yang berarti ‘meminta kebaikan’.
Secara terminologi, salat istikharah adalah salat sunnah yang dilakukan untuk memohon petunjuk dari Allah Swt dalam menentukan pilihan terbaik dalam berbagai urusan, baik yang bersifat duniawi maupun ukhrawi.
Dikutip dari buku Panduan Shalat untuk Wanita, Ria Khoerunnisa, S.Pd., (2015:64), salat istikharah adalah salat sunnah yang dilakukan untuk memohon petunjuk dari Allah Swt oleh seseorang yang berada di antara beberapa pilihan dengan perasaaan yang ragu-ragu untuk memilih.
ADVERTISEMENT
Selain itu, salat istikharah juga dapat dilakukan oleh seseorang yang sedang kebingungan saat akan memutuskan sesuatu urusan. Salat ini hanya untuk memohon petunjuk agar tidak menyimpang dari ketentuan syar’i atau aturan (syarat agama).
Salat istikharah tidak dilakukan untuk memilih antara mana yang halal dan mana yang haram. Rasulullah saw menganjurkan umatnya untuk melaksanakan salat istikharah saat menghadapi kebimbangan.
Dasar Hukum Salat Istikharah
Salat istikharah didasarkan pada hadis Rasulullah saw yang diriwayatkan oleh Jabir bin Abdullah RA. Dalam hadis tersebut, Rasulullah saw bersabda:
"Jika salah seorang di antara kalian berniat untuk melakukan suatu urusan, maka hendaklah dia melaksanakan dua rakaat salat (sunnah) selain salat wajib, kemudian berdoa: ‘Ya Allah, aku memohon pilihan yang terbaik kepada-Mu dengan ilmu-Mu, dan aku memohon kekuasaan-Mu (untuk mengatasi persoalanku) dengan kekuasaan-Mu.
ADVERTISEMENT
Aku memohon kepada-Mu sebagian dari karunia-Mu yang agung. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa, sedang aku tidak kuasa; Engkau mengetahui, sedang aku tidak mengetahui; dan Engkau adalah Yang Maha Mengetahui hal yang gaib.’" (HR. Bukhari)
Niat Salat Istikharah
Dikutip dari buku Panduan Shalat untuk Wanita, Ria Khoerunnisa, S.Pd., (2015:64), berikut adalah niat shalat istikharah beserta bahasa Arab, latin, dan terjemahannya.
Bahasa Arab: أُصَلِّي سُنَّةَ الِاسْتِخَارَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Latin:
Ushalli sunnatal istikharati rak’ataini lillaahi ta’aalaa.
Terjemahan:
“Saya niat salat istikharah dua rakaat karena Allah Ta’aalaa.”
Doa Salat Istikharah
Dikutip dari buku Panduan Shalat untuk Wanita, Ria Khoerunnisa, S.Pd., (2015:65-66), berikut adalah doa shalat istikharah beserta bahasa Arab, latin, dan terjemahannya yang diajarkan oleh Rasulullah saw.
ADVERTISEMENT
Bahasa Arab: اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيمِ، فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلَا أَقْدِرُ، وَتَعْلَمُ وَلَا أَعْلَمُ، وَأَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوبِ. اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الْأَمْرَ خَيْرٌ لِي فِي دِينِي وَمَعَاشِي وَعَاقِبَةِ أَمْرِي أَوْ قَالَ عَاجِلِ أَمْرِي وَآجِلِهِ فَاقْدُرْهُ لِي وَيَسِّرْهُ لِي ثُمَّ بَارِكْ لِي فِيهِ، وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الْأَمْرَ شَرٌّ لِي فِي دِينِي وَمَعَاشِي وَعَاقِبَةِ أَمْرِي أَوْ قَالَ فِي عَاجِلِ أَمْرِي وَآجِلِهِ فَاصْرِفْهُ عَنِّي وَاصْرِفْنِي عَنْهُ وَاقْدُرْ لِيَ الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ثُمَّ أَرْضِنِي.
Latin:
Allāhumma innī asta khīruka bi ‘ilmika, wa astaqdiruka bi qudratika, wa as`aluka min faḍlika al-‘aẓīm, fa innaka taqdiru wa lā aqdiru, wa ta‘lamu wa lā a‘lamu, wa anta ‘allāmu al-ghuyūb.
ADVERTISEMENT
Allāhumma in kunta ta‘lamu anna hādhā al-amra khayrun lī fī dīnī wa ma‘āshī wa ‘āqibati amrī (aw qāla ‘ājili amrī wa ājilihi), faqdurhu lī wa yassirhu lī, thumma bārik lī fīhi, wa in kunta ta‘lamu anna hādhā al-amra sharrun lī fī dīnī wa ma‘āshī wa ‘āqibati amrī (aw qāla fī ‘ājili amrī wa ājilihi), faṣrifhu ‘annī waṣrifnī ‘anhu, wa aqdur lī al-khayra ḥaythu kāna thumma arḍinī.
Terjemahan:
“Ya Allah, aku memohon pilihan yang terbaik kepada-Mu dengan ilmu-Mu, aku memohon kekuatan kepada-Mu dengan kekuasaan-Mu, dan aku memohon kepada-Mu karunia-Mu yang agung.
Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa, sedangkan aku tidak kuasa. Engkau Maha Mengetahui, sedangkan aku tidak mengetahui. Engkau adalah Dzat Yang Maha Mengetahui hal-hal yang gaib.
ADVERTISEMENT
Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa urusan ini (sebutkan urusannya) baik untukku dalam agamaku, kehidupanku, dan akhir dari urusanku, atau dalam waktu dekat dan jauhku, maka takdirkanlah itu untukku, mudahkanlah itu bagiku, dan berkahilah aku dalamnya.
Tetapi jika Engkau mengetahui bahwa urusan ini buruk untukku dalam agamaku, kehidupanku, dan akhir dari urusanku, atau dalam waktu dekat dan jauhku, maka jauhkanlah itu dariku, dan jauhkanlah aku darinya.
Takdirkanlah kebaikan bagiku di mana pun kebaikan itu berada, kemudian jadikanlah aku ridha menerimanya.”
Tata Cara Sholat Istikharah
Tata cara salat istikharah pada dasarnya sama dengan salat sunnah lainnya, yaitu terdiri dari dua rakaat. Berikut adalah langkah-langkahnya:
ADVERTISEMENT
Langkah-Langkah sebelum Melaksanakan Salat Istikharah
Dikutip dari buku Panduan Shalat untuk Wanita, Ria Khoerunnisa, S.Pd., (2015:64-67), sebelum melaksanakan salat istikharah sebaiknya mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
Waktu Pelaksanaan Salat Istikharah
Salat istikharah dapat dilakukan kapan saja, kecuali pada waktu-waktu yang dilarang untuk salat, seperti:
ADVERTISEMENT
Tetapi waktu yang paling utama untuk melaksanakan salat istikharah adalah pada sepertiga malam terakhir karena pada waktu ini doa-doa lebih mustajab.
Tanda-Tanda Petunjuk setelah Salat Istikharah
Setelah melaksanakan salat istikharah, seseorang diharapkan untuk merasa lebih tenang dan mantap dalam mengambil keputusan. Petunjuk dari Allah Swt dapat datang dalam berbagai bentuk, seperti:
ADVERTISEMENT
Pendapat Para Ulama tentang Salat Istikharah
Dikutip dari buku Keajaiban Shalat Istikharah, Muhammad Abu Ayyas, (2008:53-58), Sayyid Sabiq mengatakan setelah istikharah haruslah mengerjakan apa yang dirasa lebih baik untuk diri dan hendaknya bebas dari kehendak pribadi.
Menurutnya, jangan sampai lebih mengutamakan sesuatu yang demikian baik pada waktu sebelum melakukan istikharah.
Hal ini karena jika demikian, maka sama halnya dengan tidak melakukan istikharah kepada Allah atau kurang penyerahan terhadap pengetahuan dan kekuasaan Allah.
Abu Ubaidah Masyhur bin Hasan Mahmud bin Salman mengatakan para ulama sepakat bahwa sesungguhnya orang yang beristikharah melakukan apa yang menjadi kelapangan atau kemantapan dalam hatinya, bukan sekadar melalui mimpi atau orang lain.
Hal ini karena dia telah berdoa kepada Allah melalui salat sedangkan salat itu sendiri adalah doa yang dengannya Allah memilihkan sebuah kebaikan dari sebuah urusan kemudian menyempurnakannya.
ADVERTISEMENT
Syaikh Ibnu Taimiyah menyampaikan boleh membaca doa istikharah ketika dalam salat atau setelah salam.
An-Nawawi berpendapat bahwa doa istikharah disunnahkan meskipun setelah selesai dari salat fardhu, rawatib maupun nawafil lainnya. Yang jelas, hal tersebut dilakukan ketika mendapatkan masalah atau ingin beristikharah.
Sholat istikharah adalah bentuk ibadah yang sangat dianjurkan bagi umat Muslim yang sedang menghadapi keraguan dalam mengambil keputusan.
Dengan melibatkan Allah Swt dalam setiap langkah hidup, menunjukkan ketergantungan dan kepercayaan penuh kepada-Nya.
Melaksanakan salat istikharah dengan ikhlas, sabar, dan tawakal akan membantu menemukan jalan terbaik yang diridhai oleh Allah Swt. (Mey)