Konten dari Pengguna

Cinta adalah Luka

Ahmad Baehaki
Seorang mahasiswa Universitas Pamulang jurusan Sastra Indonesia
27 Juni 2023 22:01 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ahmad Baehaki tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pasangan kekasih, foto : pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pasangan kekasih, foto : pexels.com
ADVERTISEMENT
Kevin, aku pergi.
Aku tidak tahu bagaimana kesalahan hubungan ini berasal, ini sangat menyakitkan untuk kita berdua, aku harap kita tidak akan bertemu lagi. Aku tahu kita akan segera berakhir, jadi aku akanvmembuatmu terbiasa dengan kepergianku. Sehari, seminggu, sebulan, dan seumur hidup.
ADVERTISEMENT
Jangan menungguku untuk kembali mungkin aku sudah tidak ada di dunia ini. Mungkin di dalam sebuah kotak yang terkubur.
Sebenarnya aku ingin memberitahumu tentang penyakitku, tapi itu sudah terlambat aku tidak mau rasa cintamu berbuah menjadi rasa kasihan.
Saat pertama kali aku melihatmu berselingkuh dariku, hatiku sangat sakit, pikiranku kacau, aku tidak tahu harus berbuat apa. Kamulah yang pertama mendekatiku, kamu pernah bilang akan membuatku bahagia, kamu berjanji untuk menua bersama, dan apakah semua itu hanya omong kosong belaka.
Kamu melanggar janji itu.
Aku mengabaikan perselingkuhanmu itu, dan mencoba melupakan perbuatan yang telah kamu lakukan kepadaku. Aku selalu mengingat kenangan kita yang manis saat dulu, kenangan itu tidak pernah luntur dari ingatanku, sekarang aku tahu bahwa aku saja yang menganggap hari-hari itu penting.
ADVERTISEMENT
Saat pertama kali kita bertemu, kukira saat kita memasuki SMA, kamu sangat populer saat itu,semua perempuan tergila-gila kepadamu, anak kota kaya raya sekolah di pedesaan. Kamu mendekatiku terus menerus, itu sangat menyebalkan dan mengganggu, tapi seiring berjalannya waktu aku mulai terbiasa, aku menyukainya.
Sikapmu yang menyebalkan, si pintar yang sombong dan bajingan yang menganggap seseorang di sekelilingnya lebih rendah darinya, tapi saat kamu ada di dekatku semua sikap itu seolah sirna, kamu sangat lembut.
Ternyata hanya dengan mencintai dan mengagumimu saja tidak cukup, dan aku berkahir seperti ini sangat kesepian, jika aku datang untuk bertemu denganmu mungkin aku akan mengis.
Musim selalu berganti tapi aku masih tetap sama.
Aku masih ingat ketika kamu bersusah payah untuk membuka hatiku yang terkunci rapat, tapi setelah kamu berhasil membukanya kau membuangnya tanpa rasa bersalah apakah kamu sudah tidak tertarik lagi denganku apakah cintamu semurah itu. Aku seperti salah satu dari sekumpulan bunga dan kamu adalah seekor lebah yang singgah kepadaku lalu pergi untuk mencari bunga yang lain. Tapi kata dokter yang mengobatiku kamu bukan seekor lebah tapi seekor lalat, karena kamu tidak suka bunga, aku tidak enak untuk menyebutkan lanjutannya.
ADVERTISEMENT
Penyakit ku semakin serius itu leukemia, dokter menyuruhku untuk minum obat dengan rajin, dokter selalu menyemangatiku untuk terus bertahan hidup, tapi... Aku sudah mati rasa, maafkan aku. Kau tahu saat itu keluargaku tidak merestui hubungan ini, tapi aku merelakan hubungan dengan keluargaku hancur hanya agar aku bisa bersamamu.
Apakah kau tahu perempuan itu datang menemuiku secara terang-terangan, dia menyuruhkuuntuk menjauhimu. Dia banyak berbicara, kapan pertama kali kalian bertemu, sudah berapa lama hubungan kalian berlangsung, dia bilang kamu menghadiahkannya seekor kucing, apakah benar?
Jika itu benar kamu sangat jahat, padahal kamu melarangku untuk membawa kucingp eliharaanku, aku meninggalkannya karenakamu tidak menyukainya.
Aku banyak bercerita tentangmu pada dokter yang merawatku, dia perempuan yang sangat cantik, dia sudah seperti adiku sendiri, aku merasa terhibur, dia bilang jika dia bertemu denganmu dia akan mematahkan kaki dan tanganmu, kamu harus berhati-hati agar tidak bertemu dengannya.
ADVERTISEMENT
Dia bilang tidak ada gunanya untuk memikirkanmu, tapi aku selalu teringat tentangdirimu, aku akan tersenyum saat menatapmu seolah tidak terjadi apa-apa. Saat itu aku tidak apa-apa meski hati ini tersakiti asalkan aku tetap bersama denganmu, tapi seiring berjalannya waktu aku tidak bisa itu sangat menyakitkan.
Kevin...Kevin...Kevin...
Aku membencimu tapi rasa cintaku lebih besar daripada rasa benciku padamu, aku sekuat tenaga untuk melupakanmu, apakah kamu sudah melupakanku? Itu sangat tidak adil, ini menyakitkan.
Aku membencimu ketika kau menganggap semua perbuatanmu bukanlah masalah besar, kau bahkan tidak tahu aku selalu menangis setiap malam, kuharap kau merasakannya juga.
Ini sudah tiga hari sejak aku meninggalkanmu, kau tahu, pikiranku dipenuhi olehmu, setiap aku merindukanmu aku selalu membayangkan kenangan saat kita bersama, rasa ingin kembali ratusan kaliterlintas dalam kepalaku, aku mengabaikanya.
ADVERTISEMENT
Itu tidak mudah, butuh berbulan-bulan untuk terbiasa. Dokter yang merawatku terlalu sering menangis ketika melihatku, apakah aku terlihat menyedihkan? Ini salahmu.
Kevin... Ku harap kamu menderita.
Sebenarnya aku memikirkan tindakan ini berkali-kali, tapi jalan yang kita lalui tidak ada titik lurus. Itu seperti ribuan benang yang saling bersangkutan, ketika benang itu sudah tidak saling terikat benang lain datang dan membuatnya menjadi rumit. Lebih baik kita berpisah, jika kita terus bersama itu sangat tidak adil bagiku, ini sangat menyakitkan untukku. Kamu menghianatiku tapi kamu terlihat tidak menyesalinya atas luka yang telah kamu buat dihatiku.
Hari ini hari ulang tahun pernikahan kita, aku masih sama, aku belum bisa melupakanmu, kuharap perasaan ini cepat menghilang.
ADVERTISEMENT
Aku membencimu.
Ini sudah satu tahun sejak aku pergi, apakah bunga matahari yang aku tanam di depan halaman rumah sudah mekar? Aku harap aku bisa melihatnya itu pasti sangat indah. Kamu pasti tidak menyukainya.
Apakah surat perceraian sudah kamu tanda tangani, tentang cicin pernikahan aku membuangnya, itu terlihat menjijikan, apakah kamu menghadiahkan cincin yang sama kepadanya?
Aku sudah keluar dari rumah sakit, sebenarnya aku kabur dari rumah sakit, aku pergi ke makam ibuku, aku menceritakan semua perbuatan yang telah kamu lakukan, bodohnya aku. Jika saja aku mendengar ucapanmu ibu mungkin aku tidak akan seperti ini, maafkan aku ibu.
Tapi aku sangat bodoh, jika dia datang dengan memohon agar aku pulang bersamanya mungkin aku akan pergi, aku tidak tahu mengapa cinta untuknya separah ini, aku harap aku bisa menemukan ramuan yang bisa menyembuhkanku dari luka ini, ini sangat mengganggu.
ADVERTISEMENT
Sekarang aku tinggal di rumah kecil yang dekat dengan danau, itu sangat nyaman, aku merasa tenang, aku menyukainya. Setiap hari aku melakukan kegiatan menanam bunga, berkebun, dan menghias rumah. Kegiatan itu selalu aku ulangi setiap hari agar aku cepat untuk melupakanmu.