Konten dari Pengguna

Penjaga Kebenaran atau Pencari Sensasi?

Ahmad Baehaki
Seorang mahasiswa Universitas Pamulang jurusan Sastra Indonesia
26 Juni 2024 6:43 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ahmad Baehaki tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
 ilustrasi seorang wartawan, foto: pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi seorang wartawan, foto: pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wartawan selalu berada di garis depan dalam memberikan informasi kepada publik, berperan sebagai penyampai berita yang diharapkan jujur, objektif, dan akurat. Namun, di tengah derasnya arus informasi dan perubahan cepat dalam teknologi, muncul pertanyaan krusial: apakah wartawan masih menjadi penjaga kebenaran atau telah beralih menjadi pencari sensasi?
ADVERTISEMENT
Sejak awal, wartawan diharapkan menjadi penjaga kebenaran. Mereka berperan mengumpulkan fakta, memverifikasinya, dan menyampaikan berita dengan cara yang obyektif dan adil. Peran ini menjadi semakin penting dalam masyarakat yang didominasi oleh informasi yang cepat berubah dan sering kali tidak akurat.
Wartawan berfungsi sebagai mata dan telinga publik, memberikan laporan mendalam tentang isu-isu penting yang mempengaruhi kehidupan masyarakat. Mereka menyuarakan yang tidak bersuara dan mengungkapkan ketidakadilan yang mungkin tidak terlihat. Keberanian mereka dalam mengekspos kebenaran, meskipun sering kali menghadapi ancaman dan tekanan, patut dihargai.
Namun, dengan berkembangnya teknologi, tantangan bagi wartawan semakin besar. Mereka harus mampu bersaing dengan arus informasi yang begitu cepat di media sosial dan platform digital lainnya. Hal ini menuntut mereka untuk lebih kritis dan teliti dalam memeriksa fakta, karena kesalahan kecil bisa berdampak besar pada reputasi dan kepercayaan publik terhadap media.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, tekanan ekonomi dan persaingan ketat dalam industri media telah mendorong beberapa wartawan untuk beralih dari prinsip-prinsip jurnalisme tradisional dan fokus pada berita yang sensasional. Peningkatan klik dan perolehan iklan sering kali menjadi prioritas utama, menyebabkan berita yang sebenarnya tidak penting atau kurang relevan diberi porsi yang berlebihan.
Berita sensasional sering kali mengorbankan kualitas informasi. Hal ini terjadi karena beberapa media lebih tertarik pada jumlah pembaca atau penonton daripada pada kebenaran dan dampak berita tersebut. Misalnya, isu-isu yang menarik perhatian publik dengan judul yang bombastis lebih disukai daripada laporan mendalam yang memerlukan waktu dan penelitian yang lebih serius.
Sensasi dalam berita juga dapat memperburuk polarisasi di masyarakat. Ketika wartawan lebih memilih untuk meliput isu-isu kontroversial atau dramatis tanpa memberikan konteks yang lengkap, mereka bisa memicu ketegangan dan konflik di antara kelompok-kelompok yang berbeda.
ADVERTISEMENT
Meskipun begitu, tidak semua wartawan terjebak dalam perangkap sensasionalisme. Banyak wartawan yang masih memegang teguh etika jurnalisme dan berusaha memberikan informasi yang benar dan berguna bagi masyarakat. Mereka memahami bahwa menjaga integritas dan kredibilitas adalah kunci untuk mendapatkan kepercayaan dari pembaca dan penonton.
Untuk mengatasi tekanan ekonomi dan persaingan yang ketat, wartawan dan media harus mencari model bisnis yang tidak hanya bergantung pada klik dan iklan. Pendanaan yang berkelanjutan dan independen, serta kemitraan dengan lembaga non-profit atau dukungan dari komunitas, bisa menjadi solusi untuk menjaga kualitas dan integritas berita.
Selain itu, penting bagi wartawan untuk terus memperbarui pengetahuan dan keterampilan mereka, terutama dalam hal verifikasi fakta dan penggunaan teknologi baru. Pelatihan dan pendidikan yang berkelanjutan akan membantu mereka menghadapi tantangan di era digital ini dengan lebih baik.
ADVERTISEMENT
Wartawan memiliki tanggung jawab besar sebagai penjaga kebenaran di tengah derasnya arus informasi yang sering kali menyesatkan. Meskipun tekanan ekonomi dan persaingan yang ketat dapat mendorong beberapa untuk mencari sensasi, masih banyak wartawan yang berpegang pada prinsip-prinsip jurnalisme yang etis dan profesional.
Dengan mengutamakan kualitas, integritas, dan kepercayaan publik, wartawan dapat terus memainkan peran penting mereka dalam masyarakat. Mereka harus berkomitmen untuk menyampaikan berita yang akurat dan obyektif, serta berusaha menghindari jebakan sensasionalisme yang hanya akan merusak kredibilitas dan fungsi utama jurnalisme sebagai penjaga kebenaran.
Di tengah tantangan yang ada, wartawan tetap memiliki peran penting dalam menciptakan masyarakat yang lebih terbuka, informatif, dan adil. Peran mereka tidak hanya sebagai penyampai berita, tetapi juga sebagai agen perubahan yang mampu mempengaruhi dan memperbaiki masyarakat.
ADVERTISEMENT