Konten dari Pengguna

Cahaya Lentera dalam Kegelapan Resesi di Indonesia

Bagas Brian Pratama
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Ma Chung - Konsultan Bisnis dan Keuangan - Pengamat Industri Kreatif dan UMKM
17 Desember 2022 20:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Bagas Brian Pratama tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa waktu ini banyak ahli telah menjelaskan potensi terburuk dari aktivitas ekonomi global di tahun 2023 dengan adanya resesi. Begitu pula di Indonesia, bayangan resesi menyelimuti masyarakat dalam segala tingkatan. Presiden Republik Indonesia, Bapak Jokowi juga menyampaikan sebuah peringatan pada acara BUMN Startup Day tahun 2022 bahwa Indonesia akan memasuki masa gelap di tahun 2023 mendatang.
ADVERTISEMENT
Bagi masyarakat sendiri, isu resesi sepertinya direspon dengan munculnya kepanikan untuk menyimpan uang secara berlebihan. Padahal hal ini sebenarnya justru berdampak lebih buruk. Saat kegiatan konsumsi masyarakat sangat dibatasi maka perputaran aktivitas ekonomi menjadi berhenti karena perputaran uang menjadi menurun. Bayangkan saat masyarakat menekan terlalu erat pada aktivitas konsumsi, maka pelaku usaha sebagai produsen akan kehilangan pendapatan. Saat pendapatan hilang maka kemungkinan produksi barang menjadi terbatas karena kekurangan modal, saat produksi barang terbatas maka barang tersebut menjadi langkah dan akhirnya berdampak pada naiknya harga kebutuhan di pasar. Kondisi tersebut sebenarnya juga meningkatkan potensi bahwa resesi akan benar-benar terjadi. Lalu sekarang yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana cara masyarakat untuk bertahan di era kegelapan resesi 2023?
ADVERTISEMENT
Walaupun masih berupa peramalan namun ada baiknya masyarakat mempersiapkan upaya untuk menghadapi resesi. Di Indonesia sendiri sebenarnya kondisi krisis ini bukan pertama kalinya terjadi. Faktanya beberapa dekade yang lalu negara Indonesia juga melalui beberapa krisis ekonomi dan sosial.
Menariknya pada kondisi krisis tersebut terdapat satu sektor yang memiliki peranan besar dalam mempertahankan roda ekonomi masyarakat. Sektor ini adalah UMKM. Pengalaman menunjukan dari krisis moneter 1998 hingga pandemi covid-19 UMKM berhasil bertahan menjalankan usaha mereka ditengah masyarakat dan memberikan pergerakan relatif lebih stabil dibandingkan perusahaan-perusahaan berskala besar.
Salah satu UMKM yang berdiri sejak tahun 1998 dan berhasil melewati berbagai krisis di Indonesia (SUmber : Dokumentasi Penulis)

Sekali Lagi UMKM Menyelamatkan Masyarakat dari Krisis

Di Indonesia sendiri UMKM merepresentasikan 99% pelaku usaha di Indonesia. Menurut data dari Kementrian Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah (KUKM) bahwa UMKM menjadi salah satu penyumbang terbesar PDB negara. Tercatat bahwa tahun 2018 UMKM berhasil menyumbang 57,8% nilai PDB dan terus naik hingga mencapai 60% di tahun 2020. Dengan nilai sebesar ini maka tidak heran bahwa perkembangan UMKM akan sangat mempengaruhi kondisi perekonomian di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Belajar dari kondisi krisis moneter 1998, krisis ekonomi dunia tahun 2008 hingga krisis pandemi Covid-19 menunjukkan bahwa UMKM masih dapat bertahan dengan kuat sebagai penggerak kehidupan ekonomi masyarakat. Berdasarkan pengalaman historis tersebut maka tidak berlebihan jika UMKM sekali lagi diharapkan juga mampu menjadi "lentera" ditengah kegelapan resesi pada tahun 2023 mendatang. UMKM dengan kedekatannya dalam masyarakat Indonesia seharusnya dapat menjadi pendorong pada pergerakan roda ekonomi negara.
Masyarakat memenuhi kebutuhan sehari-hari di UMKM sekitar (Sumber : Dokumentasi Pukau)
Untuk itu dalam rangka bertahan hingga keluar dari masa resesi masyarakat juga harus mendukung gerakan semangat berbelanja di UMKM sekitar. Masyarakat dapat membeli kebutuhan rumah tangga di toko UMKM sekitar mereka, masyarakat dapat membeli makan di warung UMKM sekitar mereka, masyarakat dapat mengoptimalkan kegiatan konsumsi di UMKM sekitar mereka. Dengan cara ini maka sekali lagi Indonesia akan bertahan dengan "setitik cahaya" dari UMKM dalam masa gelapnya resesi 2023.
ADVERTISEMENT