Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
4 Tips agar Hasrat Membaca Kamu Tak Hanya Berakhir Jadi Rencana
15 April 2018 20:49 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
Tulisan dari Bagas Putra R tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sumber: Wikimedia Commons
Membaca, ya. Sebuah bentuk gramatikal yang sudah tidak asing lagi bagi kita. Meskipun begitu, realisasinya serasa masih tabu dan kurang menjadi perhatian bagi kebanyakan orang. Kodrat manusia sebagai makhluk berakal yang harus senantiasa memperkaya diri dengan ilmu, nyatanya tidak serta merta menempatkan membaca sebagai sesuatu yang penting.
ADVERTISEMENT
Sebagian orang menyebut membaca memang sebuah kebutuhan yang tak bisa tawar-tawar (dengan atau tanpa tujuan). Sebagian lagi mengakui membaca sebagai sarana pelampiasan setelah seharian didera penat dan stres karena pekerjaan.
Adapula kalangan zaman now yang menganggap membaca hanyalah sebuah keterpaksaan, sebuah kebutuhan sesaat untuk menunjang "sistem kebut semalam" (baca: belajar) dikala tugas dan ujian datang.
Bagi generasi zaman now, eksistensi selalu jadi kebutuhan yang fundamental. Media sosial selalu jadi perhatian, tak bisa nanti-nanti, harus sekarang, takut-takut followers bisa berkurang. Sebuah realita kalau generasi muda sekarang memang sedang “digayang” oleh "romantisme" perkembangan teknologi informasi digital.
Akan sampai kapan membaca buku hanya sekadar retorika belaka? Hanya sekadar janji dan wacana, nyatanya buku-bukumu hanya menumpuk bagai benda tak bertuan. Padahal ketika membaca berarti kita sedang memperlakukan diri kita secara adil.
ADVERTISEMENT
Ya, menyeimbangkan pikiran dengan membaca bisa mengendalikan mental dan mengurangi rasa stres dengan segala urusan duniawi. Dalam hal ini, membaca juga bisa menjadi jalan untuk membahagiakan diri.
***
Sebagai makhluk sosial, manusia selalu berinteraksi dengan sesamanya. Hubungan yang terjalin memang selalu menghadirkan berjuta situasi dan masalah. Kata Nike Ardilla, "Dunia ini panggung sandiwara, ceritanya mudah berubah." Kita selalu disibukkan dengan rutinitas hidup yang sarat sandiwara dan segala permasalahannya, misalnya saja rutinitas pekerjaan.
Mau tidak mau, rutinitas pekerjaan berpengaruh besar terhadap emosi kita. Stres, mudah marah, rasa cemas, bahkan rasa takut untuk menghadapi hari esok kerap kali menghantui. Saat-saat inilah membaca bisa menjadi solusi. Sangatlah bijak jika kita sedikit meluangkan waktu untuk sejenak merelaksasikan pikiran dengan membaca.
ADVERTISEMENT
Namun, adakah cara agar hasrat membaca buku dapat dilakukan secara maksimal?
Sebenarnya membaca buku tidak memerlukan panduan khusus, lakukan saja selagi kamu nyaman dan dapat secara bebas mencurahkan segala pikiranmu ke dalam halaman demi halaman buku yang kamu baca. Namun, bagi kamu yang masih merasa sulit untuk meluangkan waktu untuk membaca buku, 4 tips ini akan membantumu. Simak ya, guys!
1. Waktu yang Tepat
Sering kali kita merasa sulit menemukan waktu yang tepat untuk membaca buku. Apalagi bagi yang sehari-harinya sudah padat dengan "jam terbang" pekerjaan yang tinggi. Padahal lihatlah, buku-buku di rak sudah menumpuk dan seolah mengantre untuk diselami isinya.
Sebenarnya bukan karena tidak ada waktu, Tuhan sudah memberikan "kemewahan" waktu 24 jam kepada kita. Meskipun waktu sudah padat dengan rutinitas dan kesibukan, meluangkan waktu untuk membaca adalah sebuah keputusan yang harus diusahakan.
ADVERTISEMENT
Mulailah dengan meluangkan waktu membaca buku di pagi hari dan malam hari. Pagi hari adalah waktu yang baik bagi otak untuk diserapi informasi penting dan hal-hal menarik, sementara ketika malam hari otak membutuhkan relaksasi yang dapat dilakukan dengan membaca.
Kamu bisa membuat jadwal bangun 15 menit lebit awal dan tidur 15 menit lebih lambat untuk membaca buku. Gunakan waktu-waktu tersebut untuk sejenak membaca. Bayangkan jika setiap hari kamu bisa meluangkan waktu 15 menit setelah bangun tidur dan 15 menit sebelum tidur, dalam seminggu kamu punya waktu prioritas sebanyak 210 menit untuk membaca.
Kita juga bisa meluangkan waktu untuk membaca ketika sedang menunggu. Kebiasaan yang sering kita lakukan ketika menunggu justru sering melakukan hal yang tidak penting. Padahal inilah waktu-waktu emas yang bisa dimanfaatkan untuk membaca buku, daripada dihabiskan untuk bengong, ngepoin profil Instagram mantan, atau bahkan gosipin orang. Iya kan guys? haha.
ADVERTISEMENT
Bagi kamu yang biasa menggunakan transportasi umum ketika menuju tempat kerja, kamu juga bisa membaca buku ketika sedang menunggu di halte, stasiun, dan shelter angkutan lainnya.
Bawalah buku yang bervolume kecil atau memiliki bentuk buku saku, sehingga tidak merepotkan ketika dibawa. Bisa juga mengunduh buku-buku dalam versi ebook, sehingga bisa dibaca menggunakan smartphone kita.
2. Tempat Terbaik
Membaca memang bisa dikatakan sebagai kegiatan paling intim, guys. Ketika berkendara mungkin kita masih bisa melakukannya sembari mendengarkan musik atau radio terfavorit, tapi lain soal dengan membaca. Tidak saja membutuhkan tempat yang tenang dari suara berisik, membaca juga membutuhkan tempat yang nyaman.
Bagi kalian yang memang addicted dengan membaca, tapi sangat selektif memilih tempat di mana bisa mengontemplasikan hati dan pikiran dengan bebas. Ada banyak tempat yang dapat dijadikan tempat paling pas untuk membaca buku. Kunci hanya dua: tenang, dan nyaman.
ADVERTISEMENT
Kebanyakan dari kita (termasuk penulis) pasti memilih kamar atau perpustakaan sebagai tempat paling pas untuk membaca. Namun, jika kamu menginginkan tempat yang bisa menghadirkan lebih banyak inspirasi untuk membaca, kamu dapat memilih tempat terbuka seperti taman kota dengan silir-semilir angin nan sejuk, dan pepohonan rindang, amoy tenan!
Jika kamu adalah pecinta kopi, saat ini juga bertebaran cafe-cafe dengan konsep "cafe baca", "rumah baca", "cafe baca buku" atau apapun istilahnya. Yang pasti cafe-cafe tersebut hadir dengan suasana cozy nan tenang, diiringi dengan alunan musik relaksasi.
Setiap orang memang punya banyak pilihan membaca yang berbeda-beda. Di mana pun tempatnya, mau di toilet sekalipun, pastikan kamu bisa nyaman bareng dia, bareng buku kamu maksudnya, hehe.
ADVERTISEMENT
3. Hindari Gangguan Eksternal
Ketika membaca kita membutuhkan suasana yang dapat membuat otak berkonsentrasi. Namun, hal itu tidaklah mudah, karena pastinya ada saja gangguan yang dapat memecah konsentrasi dan keinginan untuk membaca.
Setiap gangguan nyatanya juga bisa mempengaruhi mood untuk membaca. Bagi sebagian orang bahkan akan merasa tersiksa dengan setiap gangguan yang datang, misalnya saja ketika ia harus membaca buku karena akan ada ujian atau rapat esok hari, sehingga harus memperkaya ilmu. Bisa saja gangguan-gangguan itu membuat kita kehilangan motivasi untuk membaca.
Kuncinya adalah kenali setiap hal yang paling sering berpotensi mengganggumu ketika membaca buku. Seperti yang telah disebutkan di atas, membaca buku adalah kegiatan yang membutuhkan ketenangan. Kamu bisa menghindari suara-suara berisik yang ada di sekitar tempat kamu membaca.
ADVERTISEMENT
Ketika di rumah, suara-suara berisik biasanya bisa datang dari suara televisi. Matikan televisi sejenak atau turunkan volumenya, dan berilah pengertian dengan sopan namun tegas kepada anggota keluarga yang sedang menontonnya.
Memberikan pengertian kepada keluarga akan kebutuhan kita untuk membaca adalah hal penting. Dengan begitu, mereka bisa memahami kamu dan memberikan kesempatan yang lebih luas untuk mendapatkan suasana yang lebih tenang ketika membaca buku di rumah.
Hal yang sering terjadi adalah ketika anggota keluarga sedang berkumpul di rumah dan tidak bisa memahami kebutuhan membaca kita. Jika situasinya seperti ini, kamu bisa segala menjalankan politik "isolasi diri".
Isolasikan dirimu sejenak untuk mendapatkan ruang yang lebih tenang, dan meminimalisir gangguan dari luar. Pergilah ke tempat-tempat yang relatif lebih tenang di rumah seperti kamar, dan sudut-sudut ruangan.
ADVERTISEMENT
Apakah sudah tenang? belum, guys. Coba kenali lagi hal-hal yang selalu ada di dekatmu, dan berpotensi menjadi gangguan ketika membaca. Ya, ponsel. Suka tidak suka, banyak dari kita yang kurang sadar dengan gangguan benda yang paling dekat dengan kita ini.
Siapapun dia, berapapun umurnya, dan apapun latar belakang profesinya, pasti memiliki ponsel. Semakin canggih fitur yang ada di dalamnya, semakin besar pula potensinya mengganggu kita ketika membaca.
Kamu bisa mematikan sejenak ponselmu, mengubah ke dalam airplane mode, atau mengheningkan segala notifikasi media sosialmu. Bagaimanapun caranya, pastikan kamu bisa fokus untuk membaca buku. Biarkanlah pacar atau gebetan menunggu kabarmu sebentar di luar sana, asalkan jangan membuat buku-buku berhargamu menunggu pilu untuk dibaca.
ADVERTISEMENT
4. Tema Bacaan
Tahukah kamu jika tema bacaan akan memengaruhi keinginan, dan motivasi untuk membaca? Nampaknya memang klise, namun banyak dari kita yang masih salah memilih tema bacaan, sehingga apa yang dibaca akan terasa membosankan. Dampaknya, buku-buku yang sudah dibeli tidak semuanya dibaca hingga halaman terakhir, atau bahkan tidak dibaca sama sekali sampai jadi debu.
Memilih tema bacaan bisa dilakukan ketika memilih buku yang akan dibeli di toko buku. Banyaknya buku dengan berbagai macam warna, dan kreasi cover bisa semakin membuat kita bingung memilihnya. Rumusnya adalah apa tujuan kamu ingin membaca sebuah buku.
Apakah karena ilmu yang ada di dalamnya? Atau karena ingin memotivasi diri dengan novel-novel based true story? Atau sekadar ingin memanjakan pikiran dengan kisah-kisah fantasi?
ADVERTISEMENT
Lakukanlah survei kecil-kecilan dari sebuah buku yang ingin kamu beli. Kamu bisa meneliti sejenak dari cover, judul, dan sinopsis yang telah tersedia di cover belakang buku.
Jika ada buku yang sudah terbuka segelnya, telusurilah sedikit daftar isi, dan halaman pembuka,. Dengan begitu kamu mempunyai sedikit gambaran tentang isi buku dan bagaimana si penulis akan menceritakannya.
Biasanya peran penulis juga berpengaruh penting dalam menyampaikan isi pada lembar demi lembar sebuah buku. Ya, ungkapan bahwa buku adalah refleksi imajinatif dari seseorang yang menulisnya memang benar.
Untuk itu, carilah referensi dari kerabat, teman, dan internet tentang penulis-penulis yang memang memiliki reputasi yang baik dalam menulis buku-buku yang ingin kamu baca.
ADVERTISEMENT
Bagi kamu yang telah disibukkan dengan pekerjaan, sehingga membutuhkan pelampiasan untuk menghilangkan stres pikiran, mulailah membaca buku yang bertema ringan.
Tema-tema seperti novel-novel roman dan kisah-kisah yang memotivasi bisa menjadi pilihan. Lupakan sejenak gemerlap masalah duniawi, dan biarkan pikiran kita berkontemplasi, dan ikut tenggelam menyusuri refleksi imajinatif penulis.
***
Itulah 4 tips yang dapat dilakukan untuk semakin memotivasi hasrat membacamu.
Membaca bukan kegiatan yang bisa ditunda-tunda. Hilangkan segala persepsi "nanti saja", "tidak ada waktu", "nanti dulu". Aturlah jadwal membacamu, perkuat niat, dan mulailah membaca buku apapun yang kamu sukai. Jangan jadikan hasrat membacamu hanya sekadar retorika belaka.