Konten dari Pengguna

5 Tokoh Wayang Berkekuatan Superhero

Bagas Putra R
Kata, makna, sabda Military Enthusiast
8 April 2018 23:07 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
Tulisan dari Bagas Putra R tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Akhir-akhir ini fenomena film superhero barat sedang menjamur di seluruh dunia. Karakter pahlawan super memang selalu bisa membius penonton dan menjadi idola bagi anak-anak. Besarnya antusiasme dunia dengan film-film bertema manusia super semakin memantik persaingan industri kreatif tokoh superhero terkenal seperti Marvel dan DC Comics.
ADVERTISEMENT
Karakter manusia super sering muncul dengan stereotip kemampuan lahiriah setengah dewa, atau mendapat kekuatan dari unsur-unsur alam, bahkan muncul ke dunia nyata sebagai keturunan dewa-dewi mitologi barat.
Mereka hadir di dunia dengan takdir untuk menyelamatkan dunia dan menjaga perdamaian. Sayangnya, tokoh-tokoh penyelamat dunia idola anak-anak ini tidak hadir dari negeri kita, Indonesia.
Tahukah kamu jika sejak ratusan tahun silam nenek moyang kita juga telah menciptakan karakter imajimatif manusia super?Karakter-karakter itu terdapat pada tokoh-tokoh pewayangan Jawa juga memiliki kemampuan super layaknya superhero seperti dalam sekuel Marvel dan DC Comics.
Gambar: Gatotkaca dan Wonder Woman (Pixabay)
Kisah-kisah pewayangan memang sarat dengan budaya mitologi Hindu-Budha yang kemudian berkembang lagi di Jawa. Kronik yang disajikan juga mengulas kehidupan tribuana (tiga dunia) antara dunia dewa-dewi, manusia, dan kekuatan metafisik alam semesta yang saling bersinggungan.
ADVERTISEMENT
Ada beberapa sumber kisah pewayangan yang terkenal, semuanya berasal dari kisah-kisah Weda yang dibagi ke dalam epos Mahabarata, Lokapala, dan Ramayana.
Tema-tema lakon (cerita) wayang juga banyak menyajikan kisah-kisah tokoh ksatria ideal yang dianugerahi kekuatan dan kemampuan di luar batas manusia biasa, seperti senjata yang sakti mandraguna, kemampuan terbang, hingga menjadi sosok raksasa.
Ya, sejatinya karakter-karakter wayang juga layak menjadi inspirasi bagi kreator-kreator Indonesia untuk menciptakan sosok superhero yang berasal dari kearifan lokal Indonesia.
Kali ini penulis merangkum 5 tokoh wayang yang memiliki kemampuan layaknya superhero, Check it out!
Gambar: Bima/Werkudara (Wikimedia Commons)
1. Bima
Bima adalah anak dari Prabu Pandu, raja Astinapura dan Dewi Kunti, orang tua dari Pandawa. Oleh karena itu, Ia juga anggota dari Pandawa. Tokoh wayang yang menjadi inspirasi superhero Indonesia, Bima Satria Garuda ini juga dikenal dengan nama Werkudara, Bratasena, Bimasiwi, dan Kusumayuda.
ADVERTISEMENT
Dalam dunia pewayangan, Bima digambarkan sebagai sosok yang memiliki karakter sebagai ksatria ideal. Bima adalah manifestasi dari seorang petarung dengan tubuh tinggi besar, berotot, dan atletis. Dalam epos Baratayudha, Bima tampil sebagai petarung yang sadis dan brutal ketika berhadapan dengan Kurawa. Namun ia memiliki sifat yang sangat menyayangi keluarga dan banyak berkorban.
Kelahiran Bima tidak lepas dari campur tangan Batara Bayu, dewa penguasa angin. Ayah Bima, Prabu Pandu tidak bisa memiliki keturunan akibat kutukan dari seorang Brahmana. Kemudian Prabu Pandu dan Dewi Kunti memohon pertolongan Batara Bayu, agar menjadi ayah sperma dari Bima, sehingga Bima juga dianugerahi kemampuan setengah dewa.
Dalam bertarung, Bima memiliki kekuatan fisik tak terbatas berkat ajian Bandungbandawasa. Bima memiliki senjata Gada Rujakpolo dan Bargawa (kapak besar). Gada Rujakpolo adalah palu besar seperti Mjolnir yang dimiliki tokoh superhero Thor. Jika Mjolnir dapat mengeluarkan energi petir, maka Gada Rujakpolo akan bertambah besar dan berat jika diadu dengan senjata-senjata musuh dan membuatnya bertambah kuat.
ADVERTISEMENT
Bima juga memiliki kuku Pancanaka yang sangat kuat. Kuku ini berasal dari pecahan gading Gajah Sena, sosok hewan gajah titisan Batara Bayu yang merobek kulit ari Bima dan membantu kelahiran Bima.
Gambar: Arjuna (Wikimedia Commons)
2. Arjuna
Nama tokoh wayang yang satu ini telah santer terdengar dan akrab di telinga orang Indonesia. Arjuna memang terkenal dengan ketampanan dan kemampuannya dalam memikat wanita. Karakternya juga banyak dinilai oleh banyak pakar budaya Jawa sebagai prototype ideal ksatria Jawa.
Arjuna merupakan adik satu ayah dan ibu dari Bima. Ia memiliki beberapa nama julukan seperti Janaka (memiliki banyak istri), Permadi (tampan), dan Partha (pahlawan perang). Meskipun seorang ksatria, Arjuna memiliki watak yang lembut, bahkan ketika berperang. Ia merupakan simbol kelembutan yang mampu mengalahkan hawa nafsu yang tercermin dari sifat kasar dan brutal.
ADVERTISEMENT
Dari julukannya sudah tergambarkan bagaimana karakter Arjuna. Dalam versi Jawa, Arjuna digambarkan sebagai ksatria yang memiliki ketampanan secara lahir dan batin. Ia gemar berkelana, bertapa, dan menuntut ilmu. Banyaknya isteri yang ia miliki juga merupakan pemberian dari para resi atau pendeta ketika ia telah selesai menuntut ilmu.
Kedekatannya dengan para resi dan brahmana membuat Arjuna banyak dianugerahi senjata dan kekuatan. Ia dikenal sebagai pemanah ulung dan memiliki beberapa mata panah yang sakti mandraguna. Arjuna memiliki ajian naracabala yang membuatnya dapat memanah dengan teknik yang dapat melipatgandakan anak panah ketika dihempaskan.
Senjata panahnya yang paling terkenal adalah panah Ardadedali dan panah Pasopati. Panah Ardadedali memiliki kemampuan mendeteksi gen. Panah ini tidak akan melukai makhluk yang masih memiliki garis keturunan yang sama dengan Arjuna. Sementara, panah Pasopati bisa mengenai sasaran dengan tepat. Seolah-olah memiliki sensor seperti rudal balistik. Apakah kemampuan Arjuna setara dengan Hawkeye dalam sekuel Marvel?
ADVERTISEMENT
Gambar: Anoman (Wikimedia Commons)
3. Anoman
Anoman terkenal karena perannya membantu Rama menyelamatkan Dewi Sinta yang diculik oleh Raja Alengka, Rahwana. Anoman merupakan tokoh wayang yang memiliki kemampuan setara dengan dewa, tidak hanya dalam hal kekuatan, Anoman juga dianugerahi kehidupan yang kekal oleh Batara Indra dan dapat menentukan kapan kapan ajal menjemputnya. Ia adalah anak dari perkawinan Sang Hyang Manikmaya (Batara Guru) dan Dewi Anjani, kemudian diasuh oleh Batara Bayu.
Meskipun memiliki rupa seperti kera putih, Anoman memiliki sifat seperti manusia dan mampu beradat istiadat. Dalam pewayangan Jawa, Anoman memiliki watak pemberani, setia, dan waspada. Namun tetap rendah hati, tabah, dan berbudi bahasa.
Sebagai anak angkat Batara Bayu, Anoman juga mewarisi kekuatan yang dimiliki setiap keturunan dan anak angkat sang dewa penurun pada ksatria. Ia memiliki kemampuan dapat bergerak dan berpindah tempat dengan cepat seperti tokoh Marvel, Flash. Kekuatan ini disebut Sepiangin . Selain itu Anoman juga memiliki kemampuan menghancurkan apapun dengan kekuatan Aji Mundri.
ADVERTISEMENT
Dalam Epos Ramayana, kekuatan Anoman digambarkan dalam beberapa cerita. Dalam lakon Anoman Obong, Anoman memiliki kemampuan tidak mempan terhadap api ketika dibakar hidup-hidup oleh Indrajit, putra Rahwana. Ketika pergi ke kerajaan Alengka di angkasa, Anoman mendaki Gunung Mahendra dan mengubah dirinya menjadi sosok raksasa, serta terbang laksana meteor ke angkasa.
Gambar: Gatotkaca (Wikimedia Commons)
4. Gatotkaca
Siapa yang tidak kenal Gatotkaca? Sosoknya sempat ramai dibicarakan netizen setelah kemunculan Wayang Kulit Purwa Gatotkaca dalam film Star Trek: Discovery. Gatotkaca juga muncul sebagai salah satu karakter dari games MOBA, Mobile Legends: Bang Bang. Di Indonesia gatotkaca juga hadir dalam karakter komik, salah satunya komik Gatotkaca terkenal karangan Is Yunianto dari produsen komik Garudayana.
ADVERTISEMENT
Sosok Gatotkaca bisa dibilang adalah tokoh wayang yang paling banyak disukai anak-anak. Ia terkenal dengan sebutan ksatria "otot kawat, tulang besi". Takdirnya sebagai ksatria mandraguna boleh jadi karena Ia merupakan keturunan dari Bima, Sang Werkudara. Gatotkaca lahir dari perkawinan Bima dengan Dewi Arimbi yang memiliki latar belakang keluarga raksasa.
Sejak kecil Gatotkaca adalah jagoan para dewata (trah para dewa). Semua kesaktian Ia dapat ketika Tetuka kecil (nama bayi Gatotkaca) dimasukkan ke dalam Kawah Candradimuka dan "diramu" dengan segala kesaktian dewa.
Perannya dalam membantu dewa memusnahkan angkara murka juga membuatnya dianugerahi kemampuan terbang tanpa harus khawatir dengan cuaca dan tidak terdeteksi oleh lawan-lawannya. Ia juga memiliki kekuatan Aji Narantaka dan Aji Brajamusti yang membuatnya kebal dan dapat menghancurkan apa atau siapapun yang dihantamnya.
ADVERTISEMENT
Dalam pewayangan Jawa, Gatotkaca digambarkan sebagai sosok paripurna (sempurna) dari seorang birokrat dan prajurit. Ia tidak pernah menuntut apa yang harus diberikan negara kepadanya, namun rela berkorban demi bangsa dan negara. Karakternya banyak menjadi contohsebagai seorang abdi negara yang teladan.
Walaupun bergaris keturunan dewa, Gatotkaca tetap memiliki kelemahan. Jika Superman memiliki kelemahan pada batu Krypton, Gatotkaca memiliki kelemahan pada pusarnya. Dalam Epos Baratayudha, Gatotkaca gugur dalam perang di padang Kurusetra setelah tertusuk oleh panah Kunta, senjata dari raja Negeri Awangga, Adipati Karna.
5. Kresna
Kresna merupakan tokoh pewayangan Jawa yang merepresentasikan filosofi memayu hayuning bawana. Konsep tersebut merepresentasikan pemikiran manusia Jawa sebagai mahkluk Tuhan yang harus hidup dengan menjaga keharmonisan dan keselamatan di dunia. Tugas Kresna sebagai penjaga ketertiban di dunia semata-mata karena ia merupakan titisan Batara Wisnu, sang dewa kesejahteraan.
ADVERTISEMENT
Prabu Kresna lahir dari perkawinan Prabu Basudewa, raja Mandurapura dan Dewi Mahendra. Narayana (panggilan muda Kresna) sejak muda memang dikenal sebagai pribadi yang gemar berfilsafat dan menuntut ilmu untuk mencapai keutamaan.
Meskipun anak dari seorang raja besar, ia tidak pernah tinggal di keraton (kerajaan) sejak kecil. Sosoknya justru sangat dekat dengan rakyat kecil seperti pedagang dan petani.
Sebagai titisan Batara Wisnu, Kresna memiliki beberapa kekuatan yang dimiliki dewa. Ia memiliki kemampuan Triwikrama, yaitu menjelma menjadi sosok raksasa besar, Brahalasewu. Dalam bahasa Jawa, brahala berarti 'buruk' atau 'jelek', sewu berarti 'seribu'. Brahalasewu banyak digambarkan sebagai sosok raksasa buruk rupa yang memiliki seribu kepala dan banyak tangan yang menggenggam berbagai macam senjata.
ADVERTISEMENT
Triwikrama hanya akan muncul ketika angkara murka dan kejahatan telah menguasai dunia, serta dikala amarah Kresna telah mencapai puncaknya. Kemampuan Kresna menjadi sosok raksasa mirip dengan karakter Hulk, manusia yang dapat mengubah wujud menjadi mutan raksasa hijau ketika amarah memuncak dalam sekuel besutan Marvel.
Kakak dari Dewi Sumbadra ini juga memiliki pusaka yang juga dimiliki oleh Batara Wisnu. Kresna memiliki Cakra Baskara, sebuah senjata seperti anak panah yang ujungnya berbentuk roda bergerigi. Selain itu, Ia juga bisa menghidupkan orang yang sudah mati dengan pusaka Cangkok Wijayakusuma.
***
Itulah beberapa tokoh wayang yang memiliki karakter dan kekuatan layaknya superhero yang digambarkan oleh dunia barat. Terlepas dari pantas atau tidaknya tokoh-tokoh pewayangan jika disejajarkan dengan tokoh superhero masa kini, sudah sepatutnya bagi kita, khususnya generasi muda melestarikan kebudayaan leluhur.
ADVERTISEMENT
Ide-ide kreatif dapat muncul dari "rumah" (baca: budaya) sendiri. Kita sudah memiliki sumber pengetahuan yang berasal dari pemikiran luhur imajinatif generasi terdahulu. Semuanya kembali lagi tentang bagaimana kita memperlakukan kebudayaan sendiri untuk dilestarikan dan dikembangkan.
Referensi: Sudjarwo S, Heru, dkk. 2010. Rupa dan Karakter Wayang Purwa. Jakarta: Kakilangit Kencana.