Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
GPS Pembuka Mata Dunia
18 Januari 2022 19:36 WIB
Tulisan dari AHMAD BAGUS FITRIAN tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Seberapa sering kamu pakai GPS? Tahu nggak sih GPS yang kamu gunakan ketika memesan layanan ojek online melihat mana jalan yang paling cepat ke sekolah dan tempat kerja atau mencari lokasi di peta digital.
ADVERTISEMENT
awalnya merupakan teknologi militer yang sangat rahasia, dan ternyata kalau kemudahan kita untuk menggunakan GPS pada hari ini tidak lepas dari “pengorbanan” 269 nyawa awak dan penumpang pesawat Korean Air Lines yang ditembak jatuh di atas Laut Jepang. Apa sih sebenarnya GPS itu? Dan kenapa hilangnya nyawa ratusan penumpang pesawat yang ditembak jatuh bisa membuat kita bebas mengakses teknologi rahasia militer ini pada masa sekarang?
Tentang berbagai teknologi menarik yang diciptakan oleh militer, namun bisa di nikmati oleh masyarakat. Selamat menyaksikan. GPS merupakan singkatan dari Global Positioning System Ketika.
Kamu memesan makanan yang diantar oleh layanan ojek online kamu pasti akan menunjuk lokasimu di peta, agar si abang ojeknya tidak tersesat. Smartphone kecil ditangan kamu tengah berkomunikasi dengan sedikitnya empat satelit GPS dengan salah satu metode trigonometri yaitu trilaterasi, untuk mengukur jarak di dalam prisma segitiga yang terbentuk antara kamu dengan keempat satelit GPS yang mengorbit puluhan ribu kilometer diatas Bumi dan jika kamu menggunakan GPS untuk memandu jalanmu.
ADVERTISEMENT
Ketika bepergian maka chip penerima sinyal GPS di smartphone kamu juga akan menganalisis fenomena doppler shift yaitu perbedaan sinyal yang diterima dari keempat satelit GPS yang terus bergerak di langit dengan posisimu yang bergerak di Bumi untuk menentukan posisimu secara akurat. GPS bermula pada era perang dingin di tahun 1960-an ketika Amerika berpikir gimana caranya mereka bisa berperang dengan Uni Soviet yang wilayahnya dekat dengan Kutub Utara. Masalahnya penunjuk arah masih bertumpu pada kompas magnetis untuk menentukan pergerakan pasukan dan kalau sudah mendekat ke arah kutub magnetis bumi kompas magnetis tidak bisa diandalkan untuk menentukan arah angin. Tentunya jika terjadi peperangan di Global Positioning Satellite atau GPS Keterbukaan akses navigasi berbasis satelit inilah yang mempermudah aktivitas kita pada hari ini. Namun siapa sangka terlepas dari manfaat yang diberikan oleh GPS, sebenarnya GPS juga menyimpan sisi yang lain. Mayoritas aplikasi yang menggunakan GPS, baik itu aplikasi swasta maupun aplikasi layanan publik milik negara sebenarnya dengan sengaja menyimpan data lokasi pergerakan penggunanya.
ADVERTISEMENT
Masalahnya data lokasi dan pergerakan penggunanya bisa bocor ketika perusahaan atau lembaga pemerintah pemilik aplikasinya mengalami serangan siber dan datanya bisa digunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan tindakan kriminal atau hal lain yang melanggar privasi pengguna aplikasinya.
Selain itu hingga hari ini navigasi berbasis satelit juga digunakan untuk menuntun serangan drone tanpa awak hingga rudal jelajah yang bisa diluncurkan dari jarak ribuan kilometer dan menghantam sasarannya secara otomatis melalui panduan GPS. Sejak senjata-senjata berpemandu GPS dipergunakan secara luas pada Perang Teluk Pertama, senjata-senjata ini telah memakan banyak korban jiwa. GPS masih menjadi salah satu pilar revolusi teknologi. Semakin banyak orang yang menggunakan layanan navigasi berbasis satelit dan semakin banyak yang merasakan manfaatnya. Namun perlu diperhatikan jika GPS digunakan tanpa bertanggung jawab atau rekaman data GPS tidak diamankan dengan baik oleh sang penyedia layanan GPS, dapat menjadi bom waktu bagi para penggunanya.
ADVERTISEMENT