Rukun Salat Mazhab Syafi’i

Bagus Surya Widjaya
Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Syariah dan Hukum Program Studi Perbandingan Mazhab
Konten dari Pengguna
18 Mei 2022 16:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Bagus Surya Widjaya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pelaksanaan salat jemaah di Majelis Raudhatul Ulum Kalideres instagram.com/majelisraudhatululum_
zoom-in-whitePerbesar
Pelaksanaan salat jemaah di Majelis Raudhatul Ulum Kalideres instagram.com/majelisraudhatululum_
ADVERTISEMENT
Adanya rukun dalam syariat islam, menjadikannya hal itu senantiasa wajib ada di dalam suatu kegiatan, salah satunya di dalam salat, jika rukunnya tidak terpenuhi sedikit pun maka salatnya menjadi tidak sah.
ADVERTISEMENT
Banyak perbedaan pendapat dikalangan ulama mazhab tentang rukun salat tersebut. Pada kesempatan ini, kami akan membahas tentang rukun salat menurut mazhab kita, yaitu mazhab Syafi'i, karena mazhabnya merupakan yang terbesar dianut oleh warga Indonesia.
Dikutip dari kitab Fathul Qorib Mujib karya al Imam Muhammad bin Qosim al Ghazy beliau menjelaskan rukun-rukun salat. Diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Niat    
Di dalam KBBI, niat memiliki pengertian yaitu maksud atau tujuan dari suatu perbuatan. Niat di dalam salat dilaksanakan bersamaan dengan takbiratulihram. Apabila salat fardu, maka wajib disebutkan fardu salatnya serta merek salatnya (misal: zuhur) dan tempatnya niat itu di hati. Ada ulama yang berpendapat bahwa boleh menggunakan bahasa lain di dalam niat, hukumnya sah-sah saja jika seseorang itu tidak membaca niat dalam bahasa arab
ADVERTISEMENT
Contoh niat salat zuhur: "Ushalliy fardha-zzhuhri arba'a raka'atin mustaqblilal-qiblati adaa-an ma'muman lillahi ta'ala"
Artinya: "Aku berniat salat fardu zuhur empat rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta'ala."
2. Berdiri bagi yang mampu     
Yang kedua yaitu berdiri, selama yang dilaksanakan salat wajib, maka seseorang wajib melaksanakan salat itu dalam keadaan berdiri sekali pun dengan pegangan/bertumpu.
3. Takbiratulihram     
Dilaksanakan bersamaan dengan niat di dalam hati. Dengan ucapannya “Allahu Akbar” tidak boleh diganti dengan kata-kata yang lain. Kata-kata tersebut harus terdengar minimal telinga kita sendiri yang mendengarnya. Kemudian bersamaan takbiratulihram, kita membaca niat salat di dalam hati.
4. Membaca surat al-Fatihah     
ADVERTISEMENT
Wajib membaca surah al-Fatihah disetiap rakaat. Membacanya harus dengan jelas tasydid, harakat, dan huruf-hurufnya serta terdengar oleh telinga kita sendiri mulai dari bismillah sampai dengan ayat yang terakhir.
5. Rukuk     
Setelah membaca surah al Fatihah, maka rukuklah dengan posisi meletakan kedua tangan di lutut kemudian kepala sampai punggung harus rata posisinya.
6. Tuma'ninah     
Diam sejenak di dalam rukuk sekadar bacaan subhanallah.
7. Iktidal    
Bangun dari rukuk ke posisi berdiri kembali.
8. Tuma'ninah     
Diam sejenak di dalam iktidal sekadar bacaan subhanallah.
9. Sujud     
Dilakukan 2 kali di setiap rakaat yang diselangi oleh duduk diantara dua sujud. Di dalam sujud anggota badan yang harus menempel di tempat sujud yaitu dahi, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan semua jari-jari tiap kaki.
ADVERTISEMENT
10. Tuma’ninah       
Diam sejenak di dalam sujud sekadar bacaan subhanallah.
11. Duduk di antara 2 sujud      
Setelah sujud yang pertama, maka diwajibkan duduk di antara 2 sujud, setelah itu sujud kembali.
12. Tuma’ninah      
Diam sejenak di dalam duduk di antara dua sujud sekadar bacaan subhanallah.
Setelah rukan yang ini, ulangi lagi rukun-rukun tersebut sebanyak rakaat salat yang dilaksanakan. Dimulai dari berdiri kemudian membaca surah al Fatihah dan seterusnya.
13. Duduk tasyahud akhir      
Duduk pada rakaat terakhir dalam salat sebelum keluar dari salat dan salam.
14. Membaca bacaan Tasyahud padanya    
ADVERTISEMENT
Yaitu membaca “At-Tahiyyaatul Mubaarakaatush Shalawaatuth Thoyyibaatulillaah. Assalaamu’Alaika Ayyuhan Nabiyyu Wa Rahmatullaahi Wabarakaatuh, Assalaamu’Alaina Wa’Alaa Ibaadillaahishaalihiin. Asyhaduallaa Ilaaha Illallaah, Wa Asyhadu Anna Muhammad Rasuulullaah” dengan tasydid dan harakat yang jelas serta terdengar oleh telinga kita sendiri.
15. Membaca selawat kepada Nabi Muhammad SAW      
Setelah membaca bacaan tasyahud, maka diwajibkan berselawat kepada Nabi Muhammad SAW. Minimal berselawat yaitu “Allaahumma Shalli’Alaa Muhammad, Wa’Alaa Aali Muhammad.” Bacaan selawat tersebut harus terdengar oleh telinga kita sendiri.
16. Salam yang pertama       
Setelah selesai membaca bacaan tasyahud dan selawat kepada Nabi SAW, maka selanjutnya yaitu salam. Minimal salam yaitu “Assalamu’alaikum Warahmatullah” dan harus terdengar oleh telinga kita.
ADVERTISEMENT
17. Niat keluar dari salat      
Ulama berbeda pendapat mengenai rukun yang ini, ada yang mewajibkan ada juga yang tidak mewajibkannya.
18. Tertib rukun-rukunnya       
Rukun-rukun tersebut, harus tertib, tidak boleh ada yang ketinggalan atau ditukar-tukar.
Telah selesai 18 rukun-rukun salat yang disebutkan oleh pengarang kitab di dalam kitabnya.
Demikianlah sedikit ilmu yang bisa kami sampaikan, jika ada kesalahan mohon dikoreksi dan diperbaiki. Semoga bermanfaat bagi diri kami pribadi sebagai ladang amal kami dan umumnya untuk para pembaca.