Konten dari Pengguna

3 Hal Positif yang Dapat Dilakukan Guru dan Kepala Sekolah di Awal Tahun 2021

Ahmad Syaiful Bahri
Membaca dan Menulis
3 Januari 2021 8:17 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ahmad Syaiful Bahri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Siswa SDN 32/V Kampung Baru Batang Asam Tanjung Jabung Barat Jambi membaca buku di kelas. Foto: Ahmad Syaiful Bahri
zoom-in-whitePerbesar
Siswa SDN 32/V Kampung Baru Batang Asam Tanjung Jabung Barat Jambi membaca buku di kelas. Foto: Ahmad Syaiful Bahri
ADVERTISEMENT
Bidang pendidikan di tahun 2020 dilalui dengan situasi pandemi Covid-19 yang membawa dampak pada sektor tersebut.
ADVERTISEMENT
Seperti pembelajaran di sekolah, dimana pembelajaran dilaksanakan secara daring maupun luring dengan menggunakan kurikulum darurat.
Banyak kendala yang dihadapi, antara lain jaringan internet yang belum merata di seluruh wilayah, kemampuan ekonomi orangtua siswa, serta kompetensi guru dalam penguasaan teknologi.
Semua tantangan harus dijadikan evaluasi bersama dalam rangka penyusunan program bidang pendidikan di tahun 2021 yang lebih baik.
Sebagai refleksi di tahun 2020, ada tiga catatan jika pembelajaran jarak jauh masih tetap dilaksanakan di tahun 2021:
Tingkatkan Kemampuan Teknologi Guru
Guru MI Nurul Hidayah Kota Jambi dilatih Tanoto Foundation menggunakan zoom. Foto: Ahmad Syaiful Bahri
Adanya pandemi membuat guru yang awalnya ogah-ogahan belajar teknologi, kini seperti dipaksa harus bisa menguasainya.
Hal ini agar ia tidak semakin ketinggalan dengan temannya.
Ada yang belajar mandiri dengan melihat YouTube, belajar dari kawan, hingga mengikuti beragam kursus, baik yang gratisan sampai berbayar.
ADVERTISEMENT
Namun perlu diingat, teknologi hanyalah media dan perantara. Tidak semuanya bisa digantikan teknologi. Tetapi teknologi dapat mempermudah pekerjaan manusia.
Seperti pengalaman Asmawaty Simanungkalit, guru kelas III SDN 022/V Pematang Lumut Tanjung Jabung Barat Jambi. Awalnya ia belum menggunakan teknologi ketika mengajar, namun sejak pandemi barulah ia menggunakannya.
"Hanya membentuk grup WhatsApp saja, tetapi setelah dilatih Program PINTAR Tanoto Foundation membuat video pembelajaran, saya membuatnya sendiri dan diunggah ke YouTube," ujarnya, Sabtu, (2/1/2021).
Early Latifah Fajri, guru kelas VI SD IT Ihya' As-Sunnah Sarolangun mengatakan pelatihan Tanoto Foundation sangat membantu para guru menentukan sistem belajar seperti zoom dan metode belajar apa yang efektif.
"Sesuai kemampuan dan kreasi anak selama belajar dari rumah, seperti adanya praktik uji coba. Anak-anak sangat antusias dengan metode pembelajaran yang saya ajarkan," kata Early.
ADVERTISEMENT
Bangun Komunikasi dengan Stakeholder
Ansori, memimpin rapat bersama sejumlah pemangku kepentingan pendidikan. Foto: Esti.
Kepala SDN 47 Kota Jambi Ansori mengatakan, adanya pandemi membuat seluruh unsur pemangku pendidikan bersatu dalam memutus mata rantai Covid-19.
"Terutama dengan Dinas Pendidikan dan gugus tugas Covid-19, kita harus bangun komunikasi yang baik dengan pemangku kepentingan," ujarnya.
Pengalaman Ansori selama 2020, membuat dirinya selalu berkomunikasi dengan semua pihak.
"Laporan tugas para guru dalam bentuk daring pun kita laporkan kepada Dinas Pendidikan, termasuk hasilnya seperti apa," katanya.
Di tahun 2021, Ansori akan terus membangun sinergitas bersama semua pemangku kepentingan, baik masih menggunakan pembelajaran jarak jauh maupun seandainya tatap muka sudah diperbolehkan.
"Tetap kami diskusikan nantinya," terangnya.
Melibatkan Orangtua dalam Pembelajaran
Muhammad, orangtua siswi MIN 1 Tanjung Jabung Barat Jambi mendampingi putrinya belajar dari rumah. Foto: Ahmad Syaiful Bahri.
Sebelum dan sesudah adanya pandemi peran orangtua memang harus dilibatkan dalam satuan pendidikan.
ADVERTISEMENT
Seperti yang dilakukan oleh Rusdyanti, guru SDN 002/ VII Pasar Sarolangun yang mengajak orangtua selama pandemi.
"Peran orangtua di sekolah saya cukup mendukung, itu yang membuat saya dan guru lain bisa fokus ke materi," ujarnya.
Menurut Rusdyanti semua itu butuh pendekatan yang baik. Karena tidak semua orangtua punya kemampuan dan waktu untuk mendampingi putranya.
"Jadi observasi terlebih kondisi orangtua siswa, kemudian membuat langkah-langkah yang tepat seperti apa, dan baru kemudian mendiskusikannya dengan mereka," katanya.
Selama pandemi, Rusdyanti selalu menginformasikan kepada orangtua melalui grup WhatsApp, agar para orangtua siswa tidak ketinggalan informasi.
Ia juga meminta feedback dari orangtua, apa-apa yang kurang dan bagian mana yang perlu ditingkatkan. Agar pembelajaran semakin baik.
ADVERTISEMENT
"Agar pembelajaran di tahun 2021 kita bisa lebih baik lagi, terutama jika PJJ tetap dilaksanakan," pungkasnya.