Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
Konten dari Pengguna
Diajak Bukber Mbah Surat
16 Maret 2025 13:39 WIB
ยท
waktu baca 2 menitTulisan dari Ahmad Syaiful Bahri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kemarin sabtu, 15 Maret 2025, pas pertengahan bulan Ramadhan 1446 H atau bertepatan dengan tahun 2025. Seperti biasa sebelum adzan Magrib saya menuju musholla Al Hikmah sebelah kosan saya di daerah Purwomukti Dalam 1 Kota Semarang.
ADVERTISEMENT
Kebetulan hari itu para ketua RT di RW 8 kelurahan Pedurungan sedang mengadakan buka puasa bersama di Gedung Olahraga (GOR) milik RW setempat, yang juga bisa digunakan untuk tempat ngumpul-ngumpul warga.
Sore itu sudah terlihat ramai mobil dan motor berdatangan dari para ketua RT, banyak saya lihat orangnya, dari dalam kos sejak jam 5 sudah sayup-sayup terdengar sambutan, sholawatan, hingga pengajian jelang berbuka puasa alias kultum kuliah tujuh menit.
Seperti biasa lima menit jelang adzan magrib saya menuju musholla untuk buka bersama mbah Surat yang biasa adzan, anak-anak kecil, penjaga kosan, juga kadang-kadang ada mahasiswa kedokteran yang sedang koas. Pada sabtu kemarin di tengah hujan, saya sambil membawa payung menuju musholla, ketika adzan magrib berkumandang, saya segera meneguk teh hangat yang disediakan, juga tahu aci khas semarang dan goreng pisang. kebetulan buka kali ini tidak ada nasi, jadi ya saya rencananya habis sholat magrib mau keluar cari makan.
ADVERTISEMENT
Setelah sholat magrib selesai, kebetulan pas saya mau pulang ke kosan, mbah Surat memanggil-manggil saya,
"Mas-mas, ikut bukber di sebelah yuk,"
"Emang boleh mbah, itu kan para ketua RT," saya tanya.
"Udah gak apa-apa, santai aja, nanti kalau ditanya bilang aja jama'ah Musholla," kata Mbah.
"Baik mbah," jawabku.
Jadi, sambil beriringan di tengah hujan yang intensitasnya sudah menurun saya menuju ke ruang GOR untuk menikmati buka puasa bersama. Ada banyak kelompok-kelompok kecil yang makan bersama-sama di sebuah nampan yang terbuat dari bambu. Makan berjama'ah satu nampan, kata orang Indramayu namanya bebrayan. Makan yang dilaksanakan bareng-bareng.
Saya percaya, momen bukber ini bisa menjadi kesempatan yang baik untuk saling berbagi kebahagiaan dan mempererat tali silaturahmi di bulan Ramadan yang penuh berkah ini, meskipun saya tidak kenal sama para ketua RT ini, hehe.
ADVERTISEMENT