Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Rela Pulang Kampung, Kisah Yuyun Bantu Atasi Stunting di Desanya
9 Mei 2023 10:01 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ahmad Syaiful Bahri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Nama lengkapnya Yuyun Aniatul Farah, biasa dipanggil Yuyun. Perempuan kelahiran Tegal, 2 Juni 1979 ini memiliki hobi membaca dan aktif berorganisasi.
ADVERTISEMENT
Yuyun merupakan lulusan sarjana pendidikan, S1 nya diselesaikan di kampus Universitas Islam Jakarta pada tahun 2008, sempat mengamalkan ilmunya untuk mengajar di perantauan, namun karena kecintaannya dengan kampung halaman membuatnya rela pulang untuk mengabdikan dirinya di desa kelahirannya, yaitu Desa Tuwel Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal.
Setelah pulang, ia rajin membantu pemerintah desa Tuwel dalam menjalankan program-program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, khususnya di bidang pendidikan dan kesehatan.
Salah satu yang dilakukan Yuyun dalam percepatan penurunan stunting adalah mengenalkan remaja putri mengikuti posyandu. Bukan hanya itu, ia pun membuat program secara berkala terkait remaja putri minum tablet tambah darah (TTD) sebagai upaya pencegahan stunting.
Untuk program percepatan stunting ia ingin para orangtua, masyarakat dan guru di desanya juga ikut terlibat bukan hanya tenaga kesehatan. "Agar berkesinambungan dan dapat tercapai apa yang direncanakan, kita rencanakan dan lakukan bersama-sama," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Yuyun juga ingin program percepatan penurunan stunting dapat didukung para Ulama dan Kyai di desanya. "Mereka adalah para tokoh agama sekaligus tokoh masyarakat yang didengar suaranya oleh warga," ujarnya.
Perempuan yang memiliki hobby memasak ini berharap program percepatan penurunan stunting tidak hanya menyasar dari sisi pemenuhan gizi semata, namun juga dari sisi pengasuhan atau pola asuh orang tua.
"Kami warga Tuwel beruntung sekali mendapatkan pelatihan dan program Rumah Anak SIGAP dari Tanoto Foundation, masyarakat diharapkan ada perubahan terutama dari sisi pemahaman terkait pola asuh, karena erat kaitannya dengan program percepatan penurunan stunting," katanya, ketika dihubungi, Selasa, (09/05).
Aktif Berorganisasi
Yuyun merupakan kader aktif yang dimiliki Desa Tuwel, Ia rajin mengabdikan dirinya di organisasi desa mulai menjadi kader Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Desa Tuwel, kader Tim Pendamping Keluarga (TPK) Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Tegal, hingga sebagai kader Posyandu.
ADVERTISEMENT
Kemudian setelah program Rumah Anak SIGAP Tanoto Foundation masuk ke desanya, Yuyun mendaftarkan diri menjadi koordinator Rumah Anak SIGAP dan setelah mengikuti proses pemilihan dan seleksi secara terbuka yang melibatkan aparat pemerintah Desa Tuwel dan staf pemerintah Kecamatan Bojong, Ia terpilih menjadi koordinator Rumah Anak SIGAP.
Hal menarik dan berkesan yang dilakukan Yuyun terkait program Stunting di Desa Tuwel memberikan pendampingan pada ibu hamil dan bayi dua tahun (baduta). serta memberikan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) kepada masyarakat.
Terkait rencana kedepan yang akan dilakukan Yuyun adalah memberikan pendampingan pada ibu hamil dan baduta, serta memberikan KIE baik secara langsung, WhatsApp ataupun via video edukasi sehingga semakin banyak ibu-ibu yang mengerti tentang pentingnya pengasuhan balita di usia dini.
ADVERTISEMENT