Konten dari Pengguna

Telur mBrebes dan Upaya Penurunan Stunting Melalui Perubahan Perilaku Masyarakat

Ahmad Syaiful Bahri
Membaca dan Menulis
15 Maret 2023 16:01 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ahmad Syaiful Bahri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Seluruh pemangku kepentingan mulai dari organisasi perangkat daerah (OPD), TNI dan POLRI, Camat, Kepala Puskesmas, Fatayat, Muslimat, Aisyiyah, lembaga sosial masyarakat seperti YKKS, Yayasan SIMPUL Indonesia, dunia usaha serta perbankan menghadiri acara sosialisasi Peraturan Bupati Nomor 92 tahun 2022 tentang strategi komunikasi perubahan perilaku dalam percepatan penurunan stunting di Kabupaten Brebes, Selasa, (14/3).
zoom-in-whitePerbesar
Seluruh pemangku kepentingan mulai dari organisasi perangkat daerah (OPD), TNI dan POLRI, Camat, Kepala Puskesmas, Fatayat, Muslimat, Aisyiyah, lembaga sosial masyarakat seperti YKKS, Yayasan SIMPUL Indonesia, dunia usaha serta perbankan menghadiri acara sosialisasi Peraturan Bupati Nomor 92 tahun 2022 tentang strategi komunikasi perubahan perilaku dalam percepatan penurunan stunting di Kabupaten Brebes, Selasa, (14/3).
ADVERTISEMENT
Pemerintah Kabupaten Brebes yang didukung Tanoto Foundation kini memiliki Peraturan Bupati No 92 tahun 2022 tentang strategi komunikasi perubahan perilaku dalam percepatan penurunan stunting. Tingginya prevalensi stunting menunjukkan bahwa terdapat permasalahan mendasar yaitu ketidaktahuan masyarakat terhadap faktor-faktor penyebab stunting. Peningkatan pengetahuan, komunikasi, informasi dan keterampilan untuk setiap kelompok sasaran sesuai perannya dalam pencegahan stunting menjadi penting, dengan meningkatnya pengetahuan tersebut, diharapkan kelompok sasaran dapat melakukan perubahan perilaku yang mendukung pencegahan stunting.
ADVERTISEMENT
Demikian disampaikan Kepala DP3KB Kabupaten Brebes, Akhmad Ma’mun mewakili PJ Bupati Brebes dalam sambutannya ketika membuka acara sosialisasi Perbup No. 92 tahun 2022 yang dihadiri sekitar 85 peserta yang terdiri dari tim percepatan penurunan stunting Kabupaten Brebes, TNI dan POLRI, seluruh kepala OPD, para camat, PLKB, kader TPK, kepala puskesmas, lembaga sosial masyarakat dan dunia usaha di hotel Grand Dian Brebes, Selasa, (14/3/2023).
“Harapannya dengan disahkannya Peraturan Bupati tentang strategi komunikasi tersebut menjadi acuan organisasi perangkat daerah dalam membuat perencanaan strategi yang pas seperti apa, pesan kuncinya kepada siapa saja, dan materinya seperti apa dan melalui saluran komunikasi seperti media sosial. Saya berharap ini bisa menjadi upaya untuk mendukung percepatan penurunan stunting di Kabupaten Brebes,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Ma’mun menambahkan bahwa perlu upaya serius untuk menurukan stunting, mengingat data SSGI Kabupaten Brebes ada peningkatan kasus stunting dari SSGI tahun 2021 sebesar 26,3% menjadi 29,1% di tahun 2022.
“Ini menjadi pekerjaan rumah kita untuk bersama-sama menurunkan angka stunting, dan kami ucapkan terima kasih kepada Tanoto Foundation yang telah mendukung terlaksananya penyusunan perbup strategi komunikasi perubahan perilaku untuk menurunkan stunting di Kabupaten Brebes,” tegasnya.
Strakom Menjadi Bagian dari Pilar Stranas Stunting
Kegiatan sosialisasi yang dimoderatori Rela Rahayuningsih, M.Si, selaku Kabid Pemerintahan, Sosial dan Budaya Baperlitbangda Kabupaten Brebes menghadirkan dua narasumber dari Bappeda Provinsi Jawa Tengah dan Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes.
Fasilitator strategi komunikasi perubahan perilaku stunting dari Bappeda Jawa Tengah, Ribut Musprihadi mengatakan, strategi komunikasi merupakan pilar kedua dari strategi nasional percepatan penurunan stunting, yaitu ‘Kampanye Nasional dan Komunikasi Perubahan Perilaku’.
ADVERTISEMENT
“Bertujuan meningkatkan kesadaran dan pemahaman serta mendorong perubahan perilaku untuk mencegah stunting,” katanya.
Pilar ini dikoordinasikan oleh Kementerian Kesehatan dan Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Terdapat empat strategi utama untuk pelaksanaan pilar ini : (1) Kampanye perubahan perilaku bagi masyarakat umum yang konsisten dan berkelanjutan; (2) Komunikasi antar pribadi sesuai konteks sasaran; (3) Advokasi berkelanjutan kepada pengambil keputusan; (4) Pengembangan kapasitas pengelola program.
"Beberapa waktu lalu juga telah diusulkan rencana aksi strategi komunikasi perubahan perilaku untuk dua desa dampingan Tanoto Foundation di Desa Negla Kec. Losari dan Desa Kluwut Kec. Bulakamba hasil dari pendampingan bersama kepala desa, camat, dan kader yang hadir," ujar Ribut.
Ribut menambahkan, sosialisasi kali ini berjalan dengan sangat atraktif, karena antusiasme para peserta yang aktif memberikan pendapat dan pandangannya mengenai bagaimana mengubah perilaku masyarakat tentang penurunan stunting.
ADVERTISEMENT
"Jadi kami juga tahu begitu, oh sebenarnya di lapangan itu situasinya seperti apa, kesulitannya begitu, dan ini menjadi bahan diskusi oleh tim percepatan penurunan stunting Kabupaten Brebes," ucapnya.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes DR. Muhtar, SKM, M.Kes sebagai narasumber, mengapresiasi terselenggaranya sosialisasi perbup strakom tersebut yang membantu pihaknya selaku Dinkes dalam mengubah perilaku masyarakat agar hidup lebih sehat khususnya terkait masalah stunting.
"Jadi memang percepatan penurunan stunting itu juga sebenarnya mewakili semua pihak ya, mewakili semua dinas, tidak hanya Dinas Kesehatan tapi semuanya harus digarap, sehingga ini cukup pas temanya untuk mengubah perilaku masyarakat terutama di bidang kesehatan, khususnya stunting," katanya.
Ia mengungkapkan, dalam kegiatan ini diberikan pemahaman kepada para peserta mengenai apa itu stunting, permasalahannya seperti apa, dan program apa saja yang harus diusahakan untuk perubahan perilaku masyarakat. Ia berharap, sosialisasi ini tidak berhenti di sini saja namun juga dapat ditindaklanjuti dan dilakukan evaluasi bersama.
ADVERTISEMENT
"Nah itulah kami akan usahakan setiap ada pertemuan terutama di Dinkes, harus ada tindak lanjutnya, evaluasinya. Sama ini juga nanti, kita akan bareng-bareng dengan tim percepatan penurunan stunting supaya mengevaluasi kegiatan strakom nantinya," ucapnya.
Seorang peserta sosialisasi, Kholisoh petugas gizi dari puskesmas Kluwut mengungkapkan, kegiatan ini merupakan kegiatan yang luar biasa, peserta diberikan informasi tentang 6 pesan kunci, strateginya dalam berkomunikasi untuk menurunkan angka stunting, termasuk disampaikan bahwa dokumen lampiran pesan kunci juga menggunakan bahasa lokal termasuk bahasa Sunda yang ada di wilayah Brebes seperti Negla, Salem, dan lainnya.
"Mudah-mudahan dengan adanya kegiatan ini benar-benar, nanti kan ke depannya ini ada tindak lanjutnya terkait nanti ada pemilihan atau pelatihan untuk tokoh kunci yang bisa membantu menurunkan angka stunting ini langsung ke sasaran," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Ia berharap, ke depannya Indonesia khususnya Kabupaten Brebes dapat mencapai target yang ditetapkan pemerintah pusat.
"Kita berharap bisa menurunkan angka stunting seperti harapan Pak Jokowi di 14%, walaupun berat tapi harus dilakukan," katanya.
Di akhir acara, secara serentak para peserta diperkenalkan slogan pesan kunci strategi komunikasi perubahan perilaku stunting kabupaten Brebes yaitu: Telur mBrebes yang merupakan singkatan dari Tekad Luhur Brebes Bebas Stunting.