Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
yang gak enak gak enak itu memang gak enak
24 Desember 2024 11:48 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ahmad Syaiful Bahri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pernahkah kamu mendengar ungkapan, “yang gak enak gak enak itu memang gak enak”? Mungkin terdengar simpel sih, tapi kalau dipikir lebih dalam, kalimat ini mengandung banyak makna yang seringkali kita alami dalam kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Sering kali, kita dihadapkan pada situasi yang membuat kita merasa canggung, tidak nyaman, atau tertekan—situasi yang bisa disebut sebagai "gak enak". Bisa jadi itu adalah percakapan yang membuat kita ragu, keputusan yang sulit diambil, atau perasaan yang tidak bisa dijelaskan. Entah itu saat kita harus memberi kabar buruk, menolak permintaan seseorang, atau menghadapi kenyataan yang pahit. Memang, gak enak itu benar-benar gak enak.
Kalau aktivitas contohnya ya misalnya perut ingin rata, dada sixpack maka harus rajin ngegym, lari pagi konsisten tiap jam 5 pagi, puasa intermittent fasting misalnya, itu semua gak enak, dan pasti gak akan enak, karena membutuhkan effort, niat, dan dilaksanakan secara kontinyu. gak enak? ya udah pasti gak enak. Karena yang enak itu ya rebahan, nonton film, scroll IG, nongkrong.
ADVERTISEMENT
Tapi, meskipun gak enak, itulah kenyataan hidup. Tidak semua hal dalam hidup ini bisa selalu berjalan mulus atau sesuai dengan harapan kita. Ada kalanya kita harus melalui rasa gak enak sebagai bagian dari proses belajar dan tumbuh. Seringkali, hal-hal yang gak enak itu mengajarkan kita lebih banyak tentang diri kita sendiri dan orang lain. Kita jadi belajar untuk berempati, lebih peka terhadap perasaan orang lain, dan bagaimana cara menghadapi kenyataan dengan lebih bijak.
Pernah merasa gak enak saat harus memberi tahu teman bahwa mereka melakukan kesalahan? Atau mungkin saat menghadapi orang yang sedang marah dan kita harus menenangkan situasi yang tegang? Itu memang gak enak, tapi ketika kita berhasil melaluinya, kita bisa merasa bangga karena kita telah menjalani proses yang tidak mudah itu dengan baik.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kadang kala perasaan gak enak datang ketika kita harus berhadapan dengan perubahan yang sulit diterima. Misalnya, perpisahan dengan orang yang kita sayangi atau kehilangan kesempatan yang besar. Di saat-saat seperti ini, kita mungkin merasa frustasi, sedih, atau kecewa. Semua itu adalah bagian dari perjalanan hidup yang penuh warna. Meskipun gak enak, perasaan-perasaan ini mempersiapkan kita untuk menjadi lebih kuat, lebih dewasa, dan lebih bijaksana dalam menghadapi tantangan di masa depan.
Namun, bukan berarti kita harus membiarkan "gak enak" itu merusak hidup kita. Sebaliknya, kita bisa memilih untuk memaknai setiap rasa tidak nyaman sebagai kesempatan untuk berkembang. Rasa gak enak adalah bagian dari ketidaksempurnaan dunia yang bisa kita terima dan hadapi dengan kepala tegak. Dalam setiap momen yang terasa sulit, kita selalu bisa menemukan pelajaran berharga yang membuat kita lebih baik.
ADVERTISEMENT
Jadi, meskipun “yang gak enak gak enak itu memang gak enak”, jangan biarkan perasaan itu menguasai kita. Sebaliknya, kita bisa menjadikannya sebagai langkah awal menuju perubahan, perbaikan diri, dan hubungan yang lebih baik. Karena, setelah melewati rasa gak enak itu, kita akan menyadari bahwa hidup memang tidak selalu mudah, tapi setiap tantangan yang kita hadapi akan membuat kita lebih siap untuk meraih kebahagiaan yang lebih besar.
Kita mungkin tak bisa menghindari rasa gak enak, tapi kita bisa memilih untuk tidak terjebak di dalamnya.