Healing With Traveling di Pantai Gading, Lombok

Foto: Dokumentasi pribadi

Kesibukan sehari-hari sebagai seorang ibu rumah tangga, dengan satu anak balita dan masih belajar sebagai konten kreator tentu menguras waktu, tenaga dan pikiran.

Bekerja dari pagi hingga malam, sekaligus mengawasi dan memperhatikan anak sambil menyisihkan waktu untuk membuat konten di sela-sela aktivitas, bahkan hingga larut malam, dan besoknya bangun di waktu subuh, sambil menyiapkan sarapan untuk suami dan anak merupakan rutinitas setiap hari, dari hari senin hingga hari senin lagi.

Oleh karena itu, kadang rasa penat, dan jenuh muncul, sehingga ingin rasanya keluar rumah sejenak, menjauh dari rutinitas sehari-hari, untuk sekedar melihat dunia luar, melihat alam hijau yang asri, memandangi jalanan dengan lalu lintas hilir mudik kesana kemari, melihat sawah-sawah dan perbukitan yang menghijau hingga melihat deburan ombak.

Atau melihat matahari terbenam di pinggir pantai, untuk mengembalikan lagi semangat, menyegarkan lagi jiwa dan raga, sambil mengobati rasa kurang percaya diri, overthinking (berfikir berlebihan), dan rasa rendah diri yang kadang muncul ketika melihat teman atau keluarga memiliki pekerjaan yang tetap dengan gaji stabil meskipun sudah berkeluarga, dan hal-hal negatif lainnya yang kadang menghampiri, sebagai seorang ibu rumah tangga yang full bekerja seharian di rumah, adalah salah satu cara healing yang ampuh untukku.

Healing sangat penting bagiku untuk mengembalikan rasa percaya diri, rasa positif, menyegarkan pikiran, dan menyalakan Kembali semangat yang awalnya redup, hingga mendapat inspirasi baru dari tempat-tempat yang kutuju, dan perjalanan yang ku lalui. Karena setiap kali berada di perjalanan, aku bisa merangkai begitu banyak kata dalam pikiran, baik terkait suasana, maupun ide-ide baru yang kadang muncul begitu saja, banyak kalimat terangkai dan mengalir begitu saja saat melihat pemandangan sekitar. Adan aku begitu menikmati proses itu, menjadikan perjalanan itu begitu menyenangkan. Karenanya opsi pertama caraku untuk healing adalah dengan traveling atau jalan-jalan ke luar Bersama suami dan anak.

Sore itu, setelah suami pulang kerja, aku curhat padanya ingin keluar jalan-jalan bersama, kemana saja asal bisa melihat dunia luar, tak harus jauh, asal bisa jalan-jalan. Terkesan mendadak, dan mungkin sedikit egois, karena memintanya, saat baru saja pulang kerja di sore hari, tapi memang seringkali malah kalau direncanakan justru seringkali batal, atau tertunda, karena ada saja urusan mendesak suami, tiba-tiba harus ke tempat kerja, pulang telat, atau tiba-tiba dipanggil keluarga untuk bantu jualan di pasar, di hari minggu, yang mana suami, hari liburnya di hari minggu dan di hari libur nasional. Belum lagi bisa tertunda karena cuaca yang tidak mendukung, seperti hujan, atau kondisi badan yang kadang tidak fit, sehingga butuh istirahat di rumah. Oleh karena itu, setiap ingin jalan-jalan atau healing seringkali mendadak dan tidak terencana, lebih sering Ketika suami pulang kerja di sore atau senja hari. Itupun, jalan-jalannya kalua dia tidak terlalu capek, atau kalua moodnya sedang bagus, iya bisa langsung mengiyakan, walaupun reaksi pertamanya, kaget, atau mengelus dada, tak jarang juga harus negosiasi dulu, baru diiyakan.

Di sore itu, sepertinya suasana hatinya sedang bagus, sehingga ia langsung mengiyakan, dengan catatan tidak terlalu jauh sehingga bisa Kembali ke rumah sebelum adzan magrib. Lalu setiap kali bertanya padanya, ingin kemana?, ia selalu bertanya balik, kamu maunya kemana? (dengan catatan tidak terlalu jauh) Lalu terpikirlah untuk liburan di pantai yang tidak jauh dari rumah, sekitar 8 km dari rumah, yakni pantai Gading.

Dokumentasi Pribadi: Sunset di Pantai Gading

Di tempat tinggalku, di Lombok Barat, NTB ada banyak sekali deretan pantai yang indah, tapi kami paling sering pergi ke pantai Gading. Sebuah pantai yang ada di daerah Mapak, kelurahan jempong Baru, kecamatan Sekarbela kota Mataram. Pantai ini tidak terlalu luas, tapi bisa dikatakan bersih, dan terawat, serta yang paling menarik tentunya karena disini banyak pepohonan sehingga lebih rindang dan membuat hawanya menjadi lebih sejuk. Banyak pula bangunan-bangunan beratap dari bambu, dan beralaskan pasir yang dialasi tikar, sehingg menjadi tempat yang sangat pas untuk bersantai di saat matahari sedang terik. Tetapi juga tetap aman saat hujan, bisa menjadi tempat berteduh yang baik. Tempat parkirnya cukup luas, dengan tarif yang terjangkau, yakni 2000 rupiah per motor. Selain itu juga banyak kuliner di sini, seperti ikan bakar, pelecing kangkung khas Lombok, terung bakar, juga tumis ikan dan bernagai jenis kuliner lainnya. Banyak juga pedagang cilok, bakso bakar, lekert, hingga es kelapa muda di sini, lalu di sebelah selatan ada banyak perahu nelayan yang bersandar. Kalau cuaca sedang bagus biasanya para nelayan akan menyediakan jasa wisata air dengan perahu kepada pengunjung pantai dengan tarif yang cukup terjangkau yakni 5000 rupiah per orang.

Di sisi lain, anak-anak juga bisa mandi di pinggir pantai saat cuaca sedang bagus, tentu dangan pengawasan dari oratua atau wali masing-masing. Tersedia tempat bilas di toilet mushalla, dengan tarif 2000 perorang. Mushallanya juga cukup terawat, sehingga layak untuk digunakan sebagai tempat shalat atau ibadah., disebelah selatan juga terdapat masjid yang biasa digunakan untuk shalat berjamaah warga sekitar dan juga pengunjung.

Pantai ini memiliki lokasi yang sangat strategis karena di sekitarnya banyak kantor pemerintahan yang berjejer, juga dekat dari sekolah dan universitas, pom bensin, dan minimarket sehingga tak jarang para pegawai maupun pekerja banyak yang memilih tempat ini sebagai tempat makan bersama, reuni, hingga tempat rapat bersama. Apalagi saat ada acara wisuda, pantai ini bisa hampir penuh bahkan sesak oleh pengunjung, begitupula saat tahun baru, jumlah pengunjung yang datang membludak, sehingga, kuliner pedagang yang tersedia, dengan cepat habis terjual.

Di hari biasa juga selalu ada pengunjung karena lokasinya yang dekat. Di sore hari kita bisa melihat pemandangan matahari terbenam (sunset) yang indah dari pantai ini, sesekali akan terlihat kepiting yang berlarian ke dalam lubang pasir di pantai Ketika air surut. Hal yang selalu menyenangkan dan indah bagi sebagian orang.

Inilah alasan kami sering datang ke tempat ini untuk sekedar menikmati kuliner dan melihat matahari terbenam sambil melihat deru ombak di pantai, sambil mengawasi anak yang sibuk bermain pasir sesukanya. Dengan fasilitas yang ada, dan jaraknya yang dekat sehingga budget yang dihabiskan juga cukup terjangkau.

Bukan hanya pantainya yang bagus, tapi perjalanan ke lokasi juga menyenangkan, karena dari rumah ke pantai melewati jalan bypass yang kiri kanannya masih asri karena hamparan sawah yang hijau di kiri kanan, jalanan aman dan lancar, serta tertata rapi, menambah serunya perjalanan.

Kalau datang dari arah timur atau selatan melalui jalan bypass, akan terlihat deretan perbukitan yang berbaris menghijau, menuju gerbang kota Mataram, akan kita temukan gerbang kota Mataram bangunan besi berbentuk kubah dengan model tembolak (Tudung Saji) cat warna warninya yang menjulang tinggi sehingga menambah indahnya perjalanan.

Healing dengan traveling ke luar atau jalan-jalan tidak selalu bisa terealisasi, entah karena cuaca, atau karena suami kerja lembur, oleh karena itu cara lain yang kulakukan adalah dengan merealisasikan hal-hal yang awalnya tertunda, entaha karena budget, atau karena belum ada waktunya, misalnya dengan makan makanan kesukaanku tanpa memikirkan harganya, atau sekedar nonton film kesukaan, disaat anak sedang istirahat atau sedang tidur. Bisa juga dengan melakukan hal yang ku suka seperti membuat konten atau sekedar bermain sosmed atau yang lainnya yakni relaksasi sebelum tidur.