Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
PT SMI Gandeng BMM Berikan Bantuan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Hingga NTT
29 September 2022 11:36 WIB
Tulisan dari Baitulmaal Muamalat (BMM) tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
NTT, 27 September 2022 – PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) (PT SMI) menggandeng Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) Baitulmaal Muamalat (BMM) memberikan bantuan program “Listrik untuk Kehidupan” yang diperuntukkan bagi masyarakat daerah tertinggal, perbatasan, dan kepulauan (DTPK). Program Listrik untuk Kehidupan sendiri adalah pemberian bantuan berupa solar panel yang dikembangkan menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sehingga mampu menjadi sumber Energi Baru Terbarukan (EBT) dan menjadi solusi atas problematika kebutuhan listrik masyarakat setempat.
ADVERTISEMENT
PT SMI dan Laznas BMM kali ini memberikan bantuan Program Listrik untuk Kehidupan sekaligus instalasi air kepada masyarakat Kampung Kolong, Desa Siru, Kecamatan Lembor, Kabupaten Manggarai Barat – Nusa Tenggara Timur yang ditandai dengan acara peresmian pada Selasa (26/9) dan berlokasi di desa setempat. Acara tersebut dihadiri oleh Muhammad Sapuri selaku Tim Corporate Social Responsibility PT SMI, Jahidin selaku Kepala Divisi Pendistribusian dan Pendayagunaan Laznas BMM, Perwakilan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Desa Siru, Perangkat Desa Siru beserta Tetua Adat dan warga setempat.
“Alhamdulillah air sudah dekat, pun sekarang listrik sudah menyala 24 jam. Semoga bisa membawa banyak manfaat untuk masyarakat, mohon bantuannya untuk djjaga, dirawat dan kita pergunakan bersama-sama” Ujar Muhammad Sapuri.
ADVERTISEMENT
Latar belakang dipilihnya Desa Siru sebagai lokasi program adalah karena kondisi desa tersebut yang belum teraliri listrik dan sulitnya akses air bersih, sehingga menimbulkan berbagai kendala pada sektor kehidupan masyarakat setempat, mulai dari problematika kebutuhan penerangan fasilitas umum seperti rumah ibadah dan jalanan, distribusi air bersih, sektor pendidikan, hingga aktivitas ekonomi warga yang berbasis pertanian.
Sebelum diberikan bantuan PLTS, listrik adalah barang yang mahal di wilayah tersebut dan warga harus merogoh kocek secara kolektif sekitar tiga juta setiap bulannya untuk membeli bahan bakar genset sebagai sumber listrik. Genset juga hanya dinyalakan secara terbatas dalam durasi 3,5 jam per hari yakni mulai pukul 17.30 sampai dengan 21.00 WITA untuk pemenuhan kebutuhan air bersih dan penerangan masjid setempat. Nahasnya, jika genset mengalami kerusakan maka warga terpaksa harus mengambil air ke bawah jurang dengan kedalaman 150 meter agar tetap dapat memenuhi kebutuhan air bersih mereka.
ADVERTISEMENT
Nanang Basuki selaku PJS Direktur Eksekutif Laznas BMM menyampaikan “Melalui program listrik untuk kehidupan dari Laznas BMM dan PT SMI ini semoga permasalahan kebutuhan listrik di Desa Siru dapat teratasi karena seperti yang kita ketahui bersama bahwa listrik adalah komponen penting yang menggerakan berbagai sendi aktivitas masyarakat dalam berbagai aspek. Terima kasih banyak pula kami ucapkan kepada PT SMI yang telah bersedia untuk menjalin kerjasama dengan kami, semoga kerjasama ini dapat terus berjalan sehingga mampu semakin menebarluaskan kebermanfaatan” Ujar Nanang Basuki selaku PJS Direktur Eksekutif Laznas BMM.
Program Listrik untuk Kehidupan dengan berbasis PLTS tersebut juga merupakan salah satu wujud komitmen BMM untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penyediaan Energi Baru Terbarukan yang terjangkau dan juga ramah lingkungan sehingga sejalan dengan tujuan Sustainable Goals Development, poin ke-7; energi bersih dan terjangkau.
ADVERTISEMENT