Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten dari Pengguna
Belajar Tari Bali Itu Susah Dan Bikin Keringetan?? Ini Sebabnya…
6 Maret 2018 10:29 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
Tulisan dari Bali News tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Berbicara mengenai Bali tentu akan berbicara mengenai Budaya. Bali merupakan daerah yang menyimpan sejuta kebudayaan. Aktifitas adat yang masih kental dilakoni oleh masyarakatnya setiap hari menjadikan budaya yang ada di Bali susah untuk Luntur.
ADVERTISEMENT
Salah satu hasil paduan dari seni dan budaya di Bali adalah Tariannya. Banyak orang sepakat bahwa Tarian asal Bali merupakan tarian yang sangat dinamis. Musik, gerak tubuh, ekspresi serta kedipan mata yang secara rinci memiliki pakem atau aturannya sendiri. Tidak sembarang orang bisa menari tarian Bali sesuai aturan yang tepat. Oleh sebab itu butuh waktu lama bagi orang-orang yang bukan berasal dari Bali untuk mempelajari tarian Bali.
Tjok Raka Kerthyasa atau biasa disapa Cok Ibah, yang merupakan seniman asal Bali juga salah satu orang yang getol melestarikan tarian Bali. Selain itu, Tarian Bali merupakan hal yang sakral, oleh sebab itu banyak pula jenis tarian yang hanya bisa di pentaskan saat ada acara adat tertentu. Baginya memperlajari Tari Bali harus dilakukan dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan serta konsisten. “sampai berkeringat pun tak masalah, yang penting belajar dengan konsisten, karena gerakan dalam tarian bali itu dinamis,ada cepat ada lambat mengikuti musik dari Gong, jadi tubuh kita harus cepat mengikutinya” tandasnya.
ADVERTISEMENT
Mempelajari tarian Bali selain dapat menjaga kelestarian budaya yang dimiliki, namun juga dapat memberikan pengaruh positif bagi tubuh. Karena tubuh banyak bergerak dan berkeringat, maka metabolisme dalam tubuh pun akan bagus.