Konten Media Partner

121 Kampung di Sorong Selatan Anggarkan Dana Desa untuk Penanganan Stunting

15 November 2022 15:42 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Bupati Sorong Selatan, Alfons Sesa menyerahkan bantuan dana kampung
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Bupati Sorong Selatan, Alfons Sesa menyerahkan bantuan dana kampung
ADVERTISEMENT
Pemerintah Kabupaten Sorong Selatan, melakukan launching penyerahan dana bantuan kampung (DD) yang bersumber dari dana APBD. Bantuan tersebut diberikan dalam rangka percepatan penanganan stunting di 121 kampung yang ada di 15 Distrik.
ADVERTISEMENT
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas PMK Kabupaten Sorong Selatan, Yohan Bodori, saat melakukan launching penyaluran dana bantuan kampung. Ia mengungkapkan dalam penanganan stunting Kabupaten Sorong Selatan, pihaknya tidak mengalokasikan dana untuk penanganan stunting.
"Yang kita laksanakan hari ini adalah menggunakan Dana Desa yang telah dialokasikan melalui bantuan APBN untuk menangani stunting. Kegiatan yang kami lakukan ini tentang bagaimana penanganan stunting, yang wajib untuk kita laksanakan dalam hal penggunaan dana desa. Stunting ini hal wajib untuk dilaksanakan karena ini diamanahkan dalam undang-undang nomor 17 tahun 2002," katanya.
Penyerahan dana kampung untuk penanganan stunting
Ia melanjutkan, perlu adanya lokasi anggaran yang sifatnya non fisik, termasuk salah satunya program penanganan stunting. Dengan begitu secara keseluruhan 121 Kampung anggaran yang disediakan berdasarkan 121 Kampung adalah Rp. 1.801.770.893.
ADVERTISEMENT
"Pada kesempatan ini kita harus berpikir untuk penanganan stunting. Oleh sebab itu, hari ini saya mengajak kita semua para kepala kampung harus menyediakan anggaran untuk anak-anak kita yang terdampak stunting," tegasnya.
Mekanisme penyerahan bantuan tersebut akan diberikan melalui kerja sama pemerintah dan bank BRI. " Jadwal tentunya bapak-bapak kepala kampung hanya menandatangani slip penarikan. Kemudian kami siapkan rekomendasi selanjutnya nanti akan diatur berdasarkan waktu dan jadwal yang akan kita keluarkan," tutupnya.
Sementara itu,Wakil Bupati Sorong Selatan, Alfons Sesa, memberikan apresiasi kepada para kepala kampung karena kabupaten tidak mengalokasikan anggaran untuk penanganan stunting. Tetapi para kepala kampung bisa mengalokasikan dana desa untuk penanganan stunting di setiap kampung masing-masing.
"Saya berikan apresiasi kepada kepala kampung, karena Kabupaten ini tidak mengalokasikan anggaran untuk penanganan stunting, tetapi kalian bisa mengalokasikan dari dana desa untuk penanganan stunting di setiap kampung masing-masing," kata Wakil Bupati Sorong Selatan.
ADVERTISEMENT
Ia melanjutkan, untuk menuntaskan masalah kesehatan ini, dirinya mengajak semua pihak agar- sama sama bekerja menyelesaikan masalah yang melampaui batas. "Kita lihat di mana-mana di seluruh Indonesia sumber daya manusia melimpah tetapi produktivitas kita manusia sangat rendah. Berbeda dengan Jepang atau pun Korea itu adalah negara-negara yang tidak punya sumber daya alam tetapi mereka membangun sumber daya manusia dengan baik," jelasnya.
Katanya lagi, ketika kepala kampung mengalokasikan dana untuk penanganan stunting, agar supaya tidak berjalan sendiri. Di kampung sudah ada Pokja yang sudah disiapkan untuk penanganan stunting yang diderita bagi anak dan ibu hamil, itu adalah semua elemen yang berada di kampung untuk penanganan anak-anak yang terdampak stunting di kampung masing-masing.
Kepala Dinas PMK Kabupaten Sorong Selatan, Yohan Bodori bersama Wakil Bupati Sorong Selatan, Alfons Sesa
"Sebagai kepala kampung harus pastikan anak-anak itu bisa bersekolah di kampung masing-masing dan juga kepala kampung harus pastikan setiap anak-anak dan ibu hamil harus berada dalam posisi yang sehat. Untuk itu seluruh kepala kampung agar dapat bekerja dengan baik sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya," tutupnya.
ADVERTISEMENT