Konten Media Partner

200 Ribu Hektar Hutan Mangrove di Bintuni Harus Diselamatkan

16 Desember 2019 13:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Selamatkan hutan mangrove, warga ikut menanam pohon mangrove, foto : Edi Musahidin
zoom-in-whitePerbesar
Selamatkan hutan mangrove, warga ikut menanam pohon mangrove, foto : Edi Musahidin
ADVERTISEMENT
Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni Provinsi Papua Barat bersama Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Bin Madag Hom, berkomitmen untuk menyelamatkan 200 ribu hektar lahan hutan mangrove. Hal ini lantaran dari 260 ribu hektar hutan mangrove yang ada, sebanyak 60 ribu hektar sudah dijadikan sebagai kawasan pemukiman warga.
ADVERTISEMENT
Komitmen penyelamatan hutan mangrove ini, dituangkan dalam nota kesepahaman untuk melindungi dan melestarikan hutan mangrove di Bintuni, yang ditanda tangani oleh Pemerintah Daerah bersama TNI-Polri, LSM serta lapisan masyarakat yang ada di Bintuni, Senin (16/12).
Direktur LSM Bin Madag Hom Teluk Bintuni Yohanes Akwan mengatakan yang diperlukan dalam penyelamatan hutan mangrove, adalah tindakan nyata dari semua pihak. "Ini menjadi tanggung jawab bersama, untuk membudidayakan, melindugi dan melestarikan mangrove sebelum terjadi kepunahan di masa mendatang," ungkapnya kepada Balleo News.
Penandatanganan nota kesepahaman menjaga kawasan hutan mangrove di Bintuni, foto : Edi Musahidin
Menurutnya, mangrove memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Yakni dapat mengurangi dampak bencana alam baik tsunami maupun banjir, hutan mangrove juga dapat dimanfaatkan sebagai potensi wisata sekaligus meningkatkan produksi udang, kepiting dan ikan bagi petani dan nelayan.
ADVERTISEMENT
"Hutan mangrove dapat dijadikan investasi ekosistem dan ekonomi dalam jangka panjang. Dengan melestarikan mangrove, diharapkan abrasi dapat diatasi. Oleh sebab itu, semua pihak di Bintuni harus terus melestarikan dan membudidayakan mangrove,” harapnya.
Mangrove, tambahnya, harus dilindungi dan jangan sampai ada oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab yang akan merusaknya. Karena menjaga dan melindungi mangrove, bukan hanya tanggung jawab pemerintah semata tetapi juga menjadi tanggung jawab bersama.
"Saya berharap, perusahaan yang berinvestasi di Bintuni bisa ikut bertanggung jawab melestarikan hutan mangrove, sehingga tidak rusak punah. Ini juga untuk melindungi masa depan anak cucu kita di masa mendatang," pungkasnya.